PART 1

5 0 0
                                    

Hay ketemu lagi sama judul aku yang baru.

Jangan lupa subscribe dan follow akun aku ya.

Happy reading.

🥰😍

Satu tahun aku tak mampu membuka mata.

Dokter mengatakan aku koma.

Karena sebuah tragedy yang sayangnya aku lupa.

Menurut ahli medis, kemungkinan aku sadar sangatlah tipis.

Aku pikir suamiku, orang yang aku cintai dan juga mencintaiku sepenuh hati akan terus berduka karena kondisiku.

Tapi ternyata ....

Kubuka perlahan mata ini, meski terasa berat.

Bersamaan dengan suara melengking nyaring di telingaku.

"Mama! Tante Naomi sadar!"

Bias sinar yang masuk ke kelopak mata membuat aku mengerjap berulang kali.

Dimana aku?

Rasa dingin perlahan menerpa kulitku. Bersamaan dengan rasa sakit yang sangat hebat mendera kepalaku.

Sebuah usapan kurasakan di lengan kanan.

"Tante, Tante sudah sadar?"

Usapan itu berubah menjadi genggaman tangan.

Mungkin karena aku kembali menutup mata karena pusing kian mendera, guncangan di lengan kembali kurasakan.

"Tante, Tante baik-baik saja? Apa Tante pingsan lagi? Aduh gimana dong. Nanti Dian dimarahi Mama karena bohong."

Dian?

Rasanya aku ingat siapa dia.

Jadilah aku membuka mata kembali.

Dan tatapanku tertuju pada sosok di depanku.

"Di-dian?" rintihku perlahan.

"Tante ingat aku?"

Tentu saja aku ingat.

Gadis kecil yang tengah memeluk buku cerita itu adalah Dian, anak dari Mas Agus dan Kak Lena.

Mas Agus adalah kakak angkatku.

Dian tersenyum ketika aku mencoba anggukkan kepala.

"Tante ingat, kamu Dian kan?"

"Tante sudah sehat? Sudah gak bobo-bobo lagi?"

Bobo lagi? Memang apa yang terjadi padaku?

Suara langkah kaki terdengar mendekat.

Sayang alat-alat medis yang menempel di tubuh sangat mengganggu sekali.

Aku bahkan tak bisa bergerak untuk melihat ke arah pintu masuk.

Ya Tuhan. Apa yang terjadi padaku sebenarnya?

"Naomi, Ya Tuhan, kamu sadar."

Suara lain masuk ke kamar ini.

Tunggu. Kalau Dian ada di kamar ini, jangan-jangan aku di rumah Kak Lena? Tapi kenapa aku di rumah kak Lena?

"Naomi."

Benar kan? Aku gak salah. Ini suara Lena, istri Mas Agus.

Aku melihat raut wajah Kak Lena tampak bahagia dengan air mata berderai.

Wajah itu terasa dekat denganku. Bahkan aku merasa heran saat melihatnya bercucuran air mata.

"Kamu akhirnya sadar Naomi."

USAI AKU KOMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang