"3 2 1 START!" dua pemuda itu melajukan motornya sambil mendengar teriakan teriakan penyemangat kedua pihak yang ada disitu.
"kalo Aeron menang dia mau apa?" pertanyaan Kyou dapat membuat Skylar terlepas dari lamunannya, dia sedang memikirkan apa maksud gugun dan bagaimana caranya untuk mengetahui lebih tentang Dyren ga minta apa apa."
"tumben? selalunya dia minta lu traktir atau ciuman"
"gatau, gamau tau juga gw." Kyou yang menyadari sikap Slylar yang berbubah pun sigap menanyakan apa yang terjadi, apa Skylar tertimpa masalah?
"lu kenapa? kayak lagi ada banyak masalah aja" Skylar hanya mampu menghela nafasnya dan pergi dari arena itu meninggalkan Kyou yang masih penasaran dengan dirinya
"anjing gw ditinggalin?!"
balapan itu dimenangkan oleh Aeron dan tentu, Aeron langsung mencari Skylar tetapi tidak melihatnya dimanapun
Aeron berhasrat untuk bertanya ke Kyou, secara Kyou adalah orang terakhir yang berbicara dengan Skylar disini
"Sky dimana?"
"gatau, dia tiba tiba keluar"
"dia ga nungguin gw? anjing², kapan sih Sky lu peka kalo gw suka ama lu? gw butuh perhatian lu.."
"bocah fuckboy gitu disuruh peka, yang lebih masuk akal dong"
"hah... gaada guna gw ngomong ama lu, mending ngomong ama tembok."
"tembok aja capek kalo ngedengerin curhatan lu apalagi gw"
"anjing juga lu ternyata"
"ga sih aku sebenarnya lebih ke tupai tapi makasih"
Skylar terus berjalan keluar dari arena dan berjalan menuju pantai yang kebetulan tidak jauh dari situ
malam yang indah diikuti dengan kesunyian, yang terdengar hanyalah bunyi ombak yang membuat Skylar merasa tenang.
baru saja Skylar ingin tertidur, ada seseorang yang menepuk pundaknya pelan
"lu ngapain disini?" Skylar membalikkan badannya dan menatap wajah orang itu, ternyata orang yang menepuk pundaknya itu adalah adalah Dyren.
"seharusnya gw yang nanya ama lu, lu ngapain disini?"
- Skylar"nenangin otak gw yang hampir pecah gara gara belajar terus." - Dyren
"gw juga." - Skylar
"lu mau nenangin otak lu dari apa anjing? belajar kaga, kaya, keluarga cemara, sempurn-" Dyren memberhentikan perkataannya di akhir dan duduk disebelah Skylar sambil menatap langit yang indah
"gw juga bisa stress anjing, kaya ama cemara ga buat lu bahagia" - Skylar
"tapi kaya ama cemara udah pasti bahagia, lu bisa beli apapun yang lu mau."
- Dyren"emangnya gw bisa beli elu?"
- Skylar"gabisa." - Dyren
"katanya bisa beli apapun yang gw mau? gw maunya elu." - Skylar
"gw gamau elu." - Dyren
"kenapa?" - Skylar
"kan udah pernah gw bilang gw ga percaya ama kata cinta." - Dyren
"gw bisa bikin lu percaya kata cinta" - Skylar
"coba aja." - Dyren
"..."
"mau gw anterin pulang?"
- Skylar"gausah, gw naik motor buat kesini." - Dyren
"yaudah." Skylar pun terdiam lalu dengan pelan tertidur dibahu Dyren
Dyren hanya diam, dia tidak terlalu peduli.
tidak, Dyren berbohong. dia peduli akan Skylar.
Dyren menatap Skylar yang sedang tidur disebelahnya dan tersenyum
"indah, seperti langit yang berkilau, ombak yang tenang dan..."
"nevermind."
sudah 2 jam mereka disini dan ketika Skylar terbangun dia sudah ada disebuah pondok didekat pantai itu
dia juga memakai jaket yang tidak tahu asalnya darimana, tapi sepertinya itu adalah jaket yang baru saja Dyren gunakan tadi
didepannya juga ada sebuah kertas yang bertulis "tuh nombor gw, kalo butuh apa apa chat."
Skylar pun bangun dari tidurnya dan mulai untuk menyalakan motornya untuk pulang ke rumahnya
sesampainya Skylar dirumah, dia langsung mengambil ponselnya dan memasukkan nombor yang telah Dyren tuliskan di kertas tadi
"chat ga ya? ah bodoamat lah anjing gw mau tidur." Skylar menutup ponselnya dan mulai menutup matanya
"darimana saja kamu?!"
"ck lu siapanya gw? lu ga berhak ta-" ayah tirinya Dyren terus menamparnya dengan keras tanpa memperdulikan pipi Dyren yang sudah sedikit memar
"kamu sudah berani melawan ya?! aku tidak pernah mengajarmu untuk menjadi seperti ini!"
"lu juga gapernah ngajarin gw buat jadi baik anjing! lu pikir gw mau hidup kayak gini? lu pikir gw mau dipaksa belajar terus terusan? lu pikir-"
"argh! gaada gunanya gw ngomong ama badjingan kayak lu." Dyren berjalan kearah kamarnya tanpa memperdulikan ayah tirinya yang sedang memarahinya bahkan mencaci maki dirinya
"hidup gw berantakan banget bangsat."
661 word
serius tadi gabisa di up karna ngebug, harus bikin chapter baru syalan