Part 6

104K 7.6K 63
                                    

"Chel, loe pacaran ma kak Alex?"

"Oh iya gue juga mau tanya itu, loe pacaran sama kakak ganteng itu?"

"Tapi cocok sih liatnya,"

"Ho'oh betul tuh, cantik dan ganteng bikin iri aja."

Aduh kepalaku pusing dengerin ocehan dari teman-teman sekelompok ospek-ku. Ada Sandy, Elin, Lola, dan Nita. Kami berlima termasuk aku sedang makan siang istirahat di kursi kantin. Disini rame banget, kakak-kakak tingkat memandang rendah junior seperti kami ini. Ah biasalah, iri atau merasa tersaingi mungkin hahaha.

"Gak kok, gue gak pacaran dengan dia. Asal ngomong aja loe pada." kataku tak acuh sambil memakan ayam goreng. Maklum, dapet nasi kotak pasti di dalamnya tak lain ayam atau ikan. Betul tidak?

"Masak sih? Kok aku liat tadi pagi loe barengan kak Alex ke kampus?" tanya Elin lagi.

Aku tersenyum kecut, ternyata aku pergi barengan Alex itu emang jadi gosip hot kampus. Ya mau bagaimana lagi coba? Alex dari semalam tidur di rumahku, tadi pagi dia pulang sebentar ke rumahnya untuk mandi dan mengganti mobilnya dengan motor gedenya lalu kembali ke rumahku. Sepertinya sekarang hidupku beneran di atur oleh cowok itu deh.

"Ahh itu, gue ketemu dia dijalan. Dia inget wajah gue kali pas di hukum kemaren," jelasku mencari alasan. Maafkan aku Alex, aku tidak mungkin bilang kalo kita beneran pacaran. Bisa-bisa aku jadi santapan setiap hari cewek-cewek centil di kampus ini.

"Bohong kan? Aku tadi sering liat kalo kak Alex suka curi-curi pandang gitu ke elo! Terus dia sering ngelihatin loe lamaaaaaaaa banget!!" oceh Lola, cewek berhijab tetapi wajahnya agak oriental. Iya ya? Aku saja gak tau tuh kalo Alex terus ngelihatin aku kayak gitu. Untung aja dia seharian ini gak ngehampiri aku. Akting Alex sebagai Presma kampus ini tadi perfect banget sih.

"Perasaan loe aja kali," ucapku masih menyangkal. Tiba-tiba ke-empat temanku itu terdiam dengan matanya yang melotot ke arah sekumpulan kakak senior. Mereka baru saja duduk di barisan meja panjang dan saling berhadapan. Dan sialnya, di segerombolan kakak senior itu ada Alex! Fix banget kan!!

"Noh noh Alex noh, ganteng banget. Sayang galaknya gak ketulungan," ucap Nita. Elin dan Sandy mengangguk setuju sedangkan Lola masih menatap kumpulan orang populer itu.

"Jangan dilihatin deh, nanti mereka ge-eran lagi. Sudah, makanlah lagi." ucapku sambil menyeruput jus melonku. Setelah mendengar ucapanku barusan, barulah teman-temanku kembali berkutat dengan nasi kotak mereka.

"Hei, boleh gabung?"

Mendadak datang tiga cowok berpakaian putih hitam sama seperti kami. Seangkatan, anak baru gitu loh. Tapi wajah mereka lumayan, satunya tampan satunya manis.

Keempat temanku langsung mengangguk kesenangan apalagi Sandy, dia tipikal cewek yang gak tahan liat cowok ganteng. Kalo aku sih biasa saja, lihat wajah Alex aja aku sudah bosan.

"Kalian dari kelompok berapa?" tanya salah satu cowok itu. Aku tidak tahu namanya, wajahnya juga asing.

"Kelompok 1, kalian berdua?" tanya Elin gantian. Yang lain hanya diam saling berpandangan termasuk aku. Apalagi salah satu cowok itu yang punya wajah tampan duduk di sebelahku. Takut-takut aku melirik ke arah Alex yang tak terlalu jauh dari meja kami, dia sedang melihatku dengan dahi berkerut. Bisa terlihat dari sini, dia marah karena ada cowok lain yang dekat denganku.

"Nama kamu siapa?"

Aduh dia ngajak aku kenalan ya? Udah beri tangan pula. Ya udah deh, daripada di cap jadi cewek sombong lebih baik aku balas saja ya. Tidak salah kan kalo kita mau tambah teman. Itu ibadah loh.

Aku pun membalas uluran tangannya, "Aku Rachel, kamu?"

"Aku Mario, salam kenal ya." Mario tersenyum padaku lalu tiba-tiba aku merasakan tangan Mario terlepas mendadak dari tanganku. Aku terkejut, super terkejut karena Alex sudah berada di samping meja kami. Oh my God! Aku sekarang di apit oleh dua cowok tampan!

Bukan aku aja yang terkejut karena tindakan Alex itu. Dia melepaskan genggaman Mario di telapak tanganku dengan kasar tadi. Siapapun orang di kantin ini memandang kami dengan mata membesar dan mulut yang menganga.

"Jangan sentuh dia," ancam Alex lalu dengan cepat dia menarik pergelangan tanganku dan membawaku pergi dari area kampus.
Sip banget, dua kali aku jadi artis dadakan!

****

"Alex, loe eh kamu apa-apaan sih!" geramku setelah Alex membawaku ke dalam ruang khusus suatu organisasi yang berada di lantai dua gedung kampus B. Untung sepi, kalau rame lagi aku gak kuat jadi artis dadakan terus.

"Jangan bicara sama pria lain selain aku, Rachel! Taunya yang aku lihat tadi adalah yang terakhir kali!" tegas Alex. Dia masih menggenggam pergelangan tanganku kuat.

Tunggu, apa yang dia bilang tadi? Aku dilarang bicara dengan pria lain selain dia? APA ALEX GILA?!

"Alex, kamu gak berhak ngelarang aku kayak gitu! Itu berlebihan, tau gak sih!?" tolakku. Alex memegang kedua sisi pundakku dan mencengkramnya. Aku refleks memejamkan mataku, ini cukup sakit.

"Jangan bantah aku, Rachel. Kalau aku bilang tidak ya tidak! Aku tidak suka kamu di sentuh pria lain selain aku, mengerti?!" tanyanya seraya berteriak. Alex kenapa kau kejam sekali padaku?

Aku memberanikan diri untuk menatap matanya yang hitam pekat itu, "Apa kau ada dendam padaku? Kenapa kau kejam sekali? Padahal aku tidak kenal denganmu, Alex.." ucapku lirih. Mendengar itu, Alex semakin mencengkram pundakku.

"Enggh, sakit.." keluhku berusaha melepaskan tangannya yang besar itu. Aku tak tahan tuk tidak menangis.

"Dengarkan aku, apa yang terjadi di antara kita lambat laun kau akan tau. Tapi sekarang, jangan pikirkan itu." ucapnya datar. Dia menangkup wajahku lembut dan di kecupnya dalam bibirku. Aku hanya diam tak merespon. Alex hanya menekan bibirku tetapi dia tidak sampai melumat seperti kemarin.

"Ayo, aku antar kembali ke kelompokmu. Semangat, ini hari terakhir orientasi sayang," Alex merapikan rambutku dan menghapus jejak-jejak air mata yang masih tertinggal di pipiku.

Dia tidak berpikir apa posisiku bagaimana? Aku sudah terancam pasti di bully nih. Secara Alex itu kan inceran cewek-cewek di kampus ini. Alamat banget kehidupan kuliahku bakal jadi ribet berliku-liku kayak jalan pantura.


Tbc

Story of My Life (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang