⊰ ֢ ׄ Berkisahkan tentang 17 remaja yang sedang menjalani masa remajanya di bangku SMA dengan penuh semangat, perasaan cinta dan juga persahabatan yang erat.
⊰ ֢ ׄ Up kalo authornya ga pusing & banyak ide.
note📌: Don't copyright (inspirasi bol...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ʚ ═══･୨🎀୧･═══ ɞ
"baik anak anak, buka halaman 17" ucap miss jihan, semua murid pun membuka buku paket mereka, sang miss pun mulai menjelaskan pelajaran dan semuanya mendengarkannya, sang miss mulai menulis pelajaran di papan tulis dengan sangat rapih dan indah.
"okee anak" silahkan tulis yang ada di papan tulis" ucap miss jihan sambil merapatkan kacamatanya itu dan duduk dikursinya sambil memainkan handphonenya, semua murid pun dengan serius menulis pelajaran tetapi terlihat Mahen yang sedang menonton kartun favoritnya, untung saja volumenya kecil atau tidak akan ketauan miss jihan, sang miss kalau marah satu kelas serasa kebakaran
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"hen lo ngapain ?" tanya xavian yang duduk didepan mahen yang merasa ada sesuatu yang menempel dibelakangnya.
"sstt diem lagi nonton gw, jan gerak" jawab Mahen dengan serius menonton Doraemon di handphonenya, xavian yang iseng memajukan dirinya dan handphone mahen pun terjatuh yang membuat 1 kelas yang sedang fokus terbuat kaget dan melirik ke meja Mahen.
"Mahen kamu ngapain? tanya Miss Jihan yang lansung berdiri.
"anu miss, botol minum saya jatuh" jawab Mahen berbohong karna dia takut ketauan sedang menonton saat pelajaran dan handphonenya akan disita.
"oh yasudah, kembali mencatat kamu, waktu tinggal 10 menit terus kita kuis" ucap miss ke semua murid, xavian yang sedari tadi tertawa pelan pun menjadi kaget karna catatannya belum selesai begitupun dengan Mahen.
"mampus belum nyatet apa-apa" ucap Mahen dalam hatinya yang sambil gelisah, dia pun menulis dengan cepat dan hasil tulisannya sangat ambaladul tidak bisa dibaca.
"yang penting nyatet" ucap Mahen dalam hatinya lagi.
