"PAPA! HUWAAA"Uhuk uhuk
Chanyeol tersedak saat hendak menikmati kopi buatan istrinya justru mendengar teriakan nyaring putranya.
"Ada apa" Wendy berlari dari arah dapur sambil melepaskan apron nya.
"Gak tau" ujarnya lalu melangkah bersama Wendy untuk melihat putranya.
Brak!!
"Injun" ujar mereka bersamaan.
Mark Jeno Haechan Jaemin bahkan Chenle yang tadi berada salam kamar mandi langsung buru buru keluar mendengar teriakan Renjun bahkan Jisung juga ikut khawatir.
"HUWAAA Jun caget" isaknya.
Mereka terdiam melihat Renjun yang menangis di bawah, sepertinya baru bangun tidur.
"Ada apa ini" ujar Chanyeol yang baru saja tiba dan melihat semua anaknya berkumpul.
"Sayang" Chanyeol menghampiri putranya yang sudah menangis sembari duduk di lantai.
"No no gang Jun hiks, pha nakal, Jun malah" ujarnya dengan tenang wajah yang sudah memerah.
"Astaga apa lagi salahku" gumam Chanyeol.
"Huusstt, ya udah sama mama sini nak, papanya nakal oke" Wendy membantu putranya berdiri dan mendudukkan nya di atas tempat tidur.
Dirinya mengambil tissue untuk membersihkan wajah putranya yang sudah memerah karena menangis.
"Sayangnya papa, papa minta maaf hm, masa masih marah sih" Chanyeol sedikit membungkukkan badannya melihat putranya yang kini memeluk istrinya sembari terisak pelan.
Plak
Dengan ringan tangan sedikit berisi milil Renjun memukul papanya.
"He" Wendy langsung menahan tangan putranya apalagi melihat putranya yang sepertinya masih menyimpan amarah pada suaminya.
"Sayang no pukul pukul, gak boleh, mama gak suka loh" ujar Wendy.
"Hiks papa anjil, jeyek" ujar Renjun membuat mereka semua kaget.
"Siapa yang ngajarin, kok injun nya mama nakal" Wendy menangkup wajah putranya dengan mata yang masih berkaca-kaca.
"Jun dak nakal mama, papa nakal kayak anjil" jawabnya sembari menunjuk papanya yang sudah terdiam mendengar perkataan putra manisnya.
"Gak boleh ngomong kasar hm, itu gak baik, siapa yang ngajarin?" Ujarnya, tidak mungkin putranya tiba tiba mengetahui kata kata seperti itu.
"Om Leno ajal ajal hiks" Renjun kembali memeluk mamanya.
"Wah ajaran sesat nih om Reno" gumam Haechan.
"Tapi gue dukung" ujarnya membuat semua saudaranya langsung menatapnya.
"Maksudnya gue dukung buat ngehajar om Reno bareng bareng nanti" dirinya sedikit ngeri melihat tatapan semua saudaranya.
"Injun dengerin mama, itu kata kata kasar sayang, jangan di ikutin hm, injun pintar kan?" Ujar Wendy sembari mengelus kepala putranya.
"Jun pintal" lirihnya, dirinya masih memeluk mamanya erat.
"Kalian semua siap siap gih, sekolah, nanti telat, Jisung mama gak ngijinin sekolah loh ya, ganti seragamnya" ujar Wendy.
Jisung sendiri yang menatap mamanya dengan melas.
"Enggak tetap enggak, ganti baju Jisung!" Tegasnya dirinya tidak akan luluh dengan tatapan memelas dari putranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stars Behind the Darkness
Fanfictiontidak ada kehidupan sejak balita berusia 3,5 tahun tersebut terkurung dalam sebuah bangunan terbengkalai di belakang mension mewah yang jauh dari pusat kota.... 15 tahun terkurung di tempat yang gelap tanpa ada yang tau bagaimana keadaannya, sebu...