Jalan Keluarnya Sebelah Mana, Ya?

1 0 0
                                    

Tuhan bantu aku untuk menemukan jalan keluar dari labirin kekacauan dalam diriku, ya. Saat ini, aku merasa sudah tidak kuat lagi untuk menjalani apa yang tengah aku rasakan. Semua usaha yang kuperbaiki seolah tidak kunjung usai. Setiap malam, isi kepalaku begitu berisik, membuatku tidak bisa beristirahat dengan tenang. Ternyata, dewasa ini tidak semenyenangkan yang aku kira. Ada banyak hal yang harus aku pikuk, banyak tanggung jawab yang harus aku kejar. Bolehkah aku, sekali saja menangis? Rasanya beban dalam hidupku semakin berat setiap harinya, dan aku menyadari bahwa aku sudah tidak sekuat itu.

Setiap detik yang berlalu, setiap malam yang panjang seringkali kuhabiskan dengan merenung, berharap ada jawaban yang bisa mengubah segalanya. Aku merasakan ketidakpastian yang menghantui. Keresahan ini bagaikan bayangan yang tak pernah pergi, selalu mengikuti langkahku, namun aku selalu berjuang untuk menemukan diri sendiri. Kadang, aku bertanya-tanya apakah semua ini adalah bagian dari proses tumbuh dewasa, atau justru tanda bahwa aku sudah kehilangan arah.

Ketika senyuman yang kuperlihatkan di depan semua orang menjadi topeng yang menutupi segala rasa berantakan dalam diri, aku merasa lelah. Setiap hari aku berusaha untuk tampil tenang. Aku merindukan momen di mana aku bisa menunjukkan diriku yang sebenarnya, tanpa harus takut dianggap lemah. Dalam kekacauan ini, aku hanya ingin mencari jalan yang bisa membawaku keluar.

Aku lelah, Tuhan.

Aku dan Ragaku Yang BerantakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang