Luka

8 5 0
                                    


Masih teringat jelas di malam minggu

Bernuansa temaram bohlam lampu

Dekat angkringan nasi kucing kala itu

Kau berbisik merdu

Mengatakan terlalu rindu

Dialog kita membahas awal bertemu

Sampai kapan kemungkinan menjauh

Lambat laun sayatan dari anganmu

Terealisasikan dalam setiap detikan waktu

Yang setara dengan detakan jantung

Semakin pedih rasa lukaku

Namun katamu itu akan segera sembuh

TIDAK!!

Kini rasanya semakin membiru

Katamu mungkin tak akan lama bersama

Tapi kamu masih begitu betah singgah

Dan aku terjebak dalam pesona

Jika memaksa berdua

Dalam keterpaksaan 

Aku diminta Tuhan

Untuk relakan luka

Ingin pergi tak berdaya

Tapi jua tak kuasa untuk menetap

Prisi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Prisi PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang