prolog

40 6 2
                                    

Leona dan Luna adalah anak kembar dari seorang mafia yang terkenal di kotanya, Antonio Delvaux. Antonio adalah sosok yang ditakuti dan dihormati, tapi sebagai seorang ayah, dia mengajarkan Leona dan Luna tentang kemandirian, ketegasan, dan keberanian sejak kecil. Meskipun dibesarkan dalam lingkungan yang keras, Leona dan Luna tumbuh menjadi gadis-gadis mandiri yang memiliki prinsip kuat.

Leona adalah kakak kembar yang lebih berani dan tegas, selalu menjadi pelindung bagi Luna yang lebih lembut dan berhati-hati. Sejak kecil, Leona tahu bahwa hidup mereka tidak biasa. Mereka dilatih bela diri, menggunakan senjata, dan bagaimana membaca situasi yang berbahaya. Antonio mendidik mereka untuk siap menghadapi segala kemungkinan, karena sebagai anak seorang mafia, bahaya selalu mengintai.

Suatu malam, segalanya berubah. Musuh lama ayah mereka, yang pernah dikhianati Antonio, kembali dengan dendam yang membara. Di suatu malam yang gelap, saat Leona dan Luna pulang dari sebuah acara keluarga, mereka dikepung oleh orang-orang yang dikirim oleh musuh ayah mereka. Luna, yang tidak pernah merasa nyaman dengan dunia kekerasan, panik dan berusaha untuk melarikan diri.

Namun, saat salah satu penyerang mengarahkan pistol ke arah Luna, Leona bergerak tanpa ragu. Dengan cepat, dia mendorong Luna ke samping, mengambil alih posisi Luna sebagai target. Peluru melesat dan mengenai Leona di dada, menjatuhkannya seketika ke tanah. Luna menjerit, terpaku di tempat dengan air mata yang mengalir deras. Melihat kakaknya yang sekarat di depannya, Luna merasakan rasa bersalah yang mendalam, menyadari bahwa Leona telah mengorbankan hidupnya demi menyelamatkannya.

Leona, yang terbaring di tanah dengan napas tersengal, menggenggam tangan Luna dengan erat. Dalam detik-detik terakhirnya, dia berbisik, "Lindungi diri kamu... Jangan biarkan mereka menghancurkan kamu seperti mereka menghancurkan aku..." Air mata mengalir di wajahnya saat dia mengeluarkan senyum terakhir untuk adiknya, sebelum akhirnya matanya tertutup selamanya.

Kematian Leona menjadi pukulan berat bagi Luna, yang selama ini bergantung pada kekuatan kakaknya. Rasa bersalah menghantui Luna setiap malam, tapi kata-kata terakhir Leona selalu terngiang di telinganya. Dengan sisa keberanian yang ditinggalkan oleh kakaknya, Luna bertekad untuk berubah. Dia memutuskan untuk melawan musuh-musuh ayahnya, dan mengambil alih peran Leona sebagai pelindung keluarga, demi menjaga kehormatan nama mereka dan memenuhi janji terakhir kepada kakaknya.

Luna yang dulu lembut kini berubah. Dengan tekad baru, dia memulai perjalanan balas dendam, tidak hanya untuk ayahnya, tapi juga demi keadilan bagi kakaknya yang telah mengorbankan segalanya. Di setiap langkahnya, Luna membawa kenangan dan keberanian Leona dalam hati, bersumpah untuk menuntaskan misi yang belum sempat diselesaikan oleh kembarannya.

Leona : Awal Yang Baru Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang