Vier

124 7 1
                                    

Bayangan aya ketika timnas TC ke bali lagi adalah mengawali pagi dengan jogging pagi disekitaran tempat latihan dan menikmati pagi di pantai sambil bengong, tapi kenyataanya pagi ini dia sudah hectic karena salah satu anak asuhnya berdarah di bagian pelipisnya akibat jatuh.
"Huaaaaa sakit!!!" Teriak welber sambil menahan tangis, yayat yang mendengar itupun langsung bangun dan melihat welber "kenapa? Anjir berdarah pelipismu!" Kata yayat yang ikut panik "tadi mau cuci muka kesandung terus jatuh kepalaku kebentur ujung meja, takut!! Mama" jawab welber sambil nangis "ngga usah nangis kita kekamar kak aya sama kak nandita" kata yayat.

Aya masih bergelung dibawah selimutnya, dia tadi melihat jam masih menunjukan jam 4.30 dan memutuskan tidur lagi sebelum sholat subuh. Setelah menunaikan sholat subuh aya bersiap siap untuk jogging tetapi belum selesai siap siapny pintu kamar diketuk secara berutal "siapa sii ayy pagi pagi ketuk kamar berutal banget ngga lihat apa ini masih pagi" seru nandita yang tidurnya keganggung "masa marsel sama ivar si dit? Ngga mungkin mereka bangun sepagi ini" jawab aya "engga tau, buka ayy aku mau cuci muka dulu" setelah itu aya membuka pintu kamarnya dan kaget ngelihat pelipis welber mengeluarkan darah "ini kenapa heh! Masuk dulu, duduk di sofa!" Aya menyuruh mereka masuk "ya tuhan welber! Ini kenapa pelipismu?" Kaget nandita melihat pelipis welber "jatuh terus kepalanya kebentur pinggiran meja" jawab welber sambil nangis "udah tenang lagi dicarikan ayaya P3K, aku buatkan teh dulu" kata nandita "sini liat ayaya, ada aja gebrakanya tiap hari heran deh!!" Aya sambil mengobati luka welber "pusing ngga?" Tanya aya "iyaa" jawab welber sambil sesenggukan "untung ngga dalem lukanya, kalo dalem gimna? Kalo bangun itu kumpulin nyawa dulu baru bangun bukan bangun langsung daboy jadi gini kan!" Omel aya ke welber "ini tehnya, yayat kalo masih ngantuk ke kamar lagi aja biar welber disini dulu" perintah nandita "beneran kak dit? Udah ngga ngantuk si lebih ke panik lihat dia berdarah" jawab yayat "sorry yat" kata welber.
Setelah mengurusi welber dan lapor ke dokter alvin aya kembali ke kamar "huftt ada aja gebrakanya, harus lapor mas bagas kalo kamar welber sama yayat ngga safety" gumam aya. Setelah ini dia akan menemui mas bagas untuk masalah kamar welber biar di cek, tapi sebelum itu aya minum air putih dua gelas dan melihat jam, jam menunjukan 6.55 aya mengehela nafas berat "yahh telat dong mau jogging" kata aya lirih. Setelah tidak jadi jogging aya memutuskan untuk mandi dan siap siap untuk ke bawah, sesampainya di bawah dia melihat orang yang tidak asing baginya "masih disini juga lo? Kukira sudah keluar, backingan lo oke juga ya" kata karin ke aya. Karin adalah salah satu selebgram yang dikabarkan dekat dengan justin hubner, karin tidak suka dengan aya karena menurutnya aya cewe pick me, karin juga suka menjodoh jodohkan temenya dengan para pemain timnas. "Rezeki sudah ada yang ngatur mba" jawab aya enteng "lo tu ngga cocok bergaul sama mereka, lo tu anak desa yang beruntung dapet kerja di pssi" kata karin sambil menunjuk muka aya "mereka mba yang mendekat bukan saya, permisi mba waktunya sarapan saya harus ditempat, mbanya ngga bisa yaa makan bareng sama mereka?" Jawab aya sambil melenggang pergi dari hadapan karin, aya sudah biasa mendapatkan cacian dari karin dan teman temanya, tak jarang mereka menyindir aya diperbincangan mereka.

Setelah sarapan aya pergi kebelakang untuk menjernihkan pikiranya. Aya hampir keluar dari pssi jika tidak ditahan oleh ernando, dia tidak sekuat itu untuk menerima kata kata yang keluar dari karin dan teman temanya.
"Hallo ma"
"Mama apa kabar disana? Mama happy?" Tanya aya "hallo adek, kabar mama baik sekali dan mama juga happy. Adek apa kabar disana?" Jawab mama "adek selalu baik" kata aya, sejujurnya ketika dia menelfon mamanya dia selalu menahan untuk tidak menangis "kamu mau selalu baik terus, adek ngga capek? Ambil cuti sayang pulang kesemarang yaa?" Mohon mama "capek adek hilang ma kalo denger suara mama, kalo adek cuti nanti mama beli tas pake uang apa? Adek kerjakan buat mama" jawab aya "adek keluar dari sana, adek masih bisa beliin mama tas lho, buat apa mama bisa beli tas kalo jauh dari anak. Adek, sudah berhasil jadi anak, adek sudah berhasil buat mama bahagia, adek sekarang hebat bisa beliin mama tas harga yang mahal. Jangan pernah memaksa badanmu untuk berkerja terus yaa nak, kalo kamu ngga ada mama sama siapa? Udah dulu yaa mama mau lanjut bikin pesanan kue" setelah itu telfon terputus. Air mata aya langsung keluar deras setelah mendengar kata kata terakhir mamanya, aya ingin mengadu capeknya dia bekerja bagaimana, tempat kerja bagaimana dia tidak bisa, dia takut mamanya kepikiran dan jatuh sakit, baginya mama adalah lampu yang menerangi jalan hidupnya yang gelap, dia akan mengusahakan segalanya demi mamanya.

Ditempat lain mees sedang berjalan jalan disekitar asrama yang ditempati, dia ingin melihat fasilitas club yang dulu menawarinya untuk bermain. Yaa dulu dia pernah dihubungi oleh manager bali united untuk membela bali united tetapi dia tolak karena ingin fokus mengembangkan karirnya dibelanda, setelah lama berjalan dia melihat aya jongkok sambil menenggelamkan kepalanya, badanya bergetar dan terdengar suara isakan. Dia tidak langsung menghampiri aya, dia melihat aya sudah mulai berdiri dan dia menghampiri aya "heii are you okey" tanya mees "iyaa im oke" aya sambil memaksakan tersenyum "ngga usah senyum kalo emng lagi sakit, kadang kita ngga perlu menutupi kita sedang rapuh tau" kata mees sambil mengusap sisa air mata aya "menangis itu cara manusia mengekspresikan emosinya, bukan berarti kita menangis itu lemah, aku dulu juga sering menangis ketika aku dihukum mamaku saat aku ganggu kakakku" katanya lagi sambil tersenyum manis, aya masih menunduk "kalo kamu jadi rumah untuk banyak orang, aku bisa jadi rumahmu, kamu bisa pulang kapan saja ke aku" mees sambil mengangkat kepala aya, pandangan mereka bertemu, mees melihat mata aya sedalam mungkin, dia melihat mata coklat yang sayu, mata yang sama denganya "terimakasih kak sudah mengizinkanku untuk pulang kerumahmu" kata aya lirih dan di balas usapan lebut dikepala aya. Setelah menenangkan aya mees memutuskan untuk kembali kekamarnya dan mendapati marselino,ivar dan justin sedang bermain Ps5 "darimana bang?" Tanya marselino "habis ketemu sama aya" jawab mees "gue sampai detik ini belom ketemu ayaya, dia masih ngurusin si welber?" Tanya ivar "udah ngga kok, tadi kaya matanya sendu bngt pas sarapan" kata marsel dan membuat justin diam "woii ayo serang gue anjir, jangan diem!" Seru marsel "bang ayaya baik baik ajakan?" Tanya justin ke mees "tidak terlalu baik" jujur mees "hah! Serius bang?" Seru ivar "gue harap kalian jangan ganggu dia dulu yaa, dia tadi habis nangis dibelakang, keadaanya kacau bngt" mohon mees kemereka "pasti si nenek lampir itu ngomong yang engga engga ke ayaya" saut marsel "anjir dia disini? Sejak kapan?" Tanya ivar "kemarin sore sama istrinya bang arho" jawab marsel "nenek lampir siapa?" Tanya mees "cewe yang obses banget sama justin bang, dia suka ngatain ayaya, ayaya pernah mau keluar gara gara si nenek lampir ini" jelas marsel "gue ngga terima ya ayaya disakiti si nenek lampir! Lihat aja gue bakal buat perhitungan nanti!" Seru ivar "gue merasa bersalah sama ayaya, seharusnya gue ngga deket sama karin dan masuk ke circle itu pasti ayaya ngga kaya bakal gini" sesal justin "udah gue bilang jauhin cercle nenek gayung itu lo si ngeyel! Ngga belajar dari bang nathan!" Jawab ivar "bang lo masih baru disini pliss jangan pernah lo deket sama genknya nenek lampir, tolong jaga ayaya, disini lo yang masih bisa diselamatkan" pinta marsel. Ini maksudnya gimana? Nenek lampir? Nenek gayung? Dia bingung.



Hallo ketemu lagi😁 aku udah selesai uts, belum si masih ada dua matkul lagi tapi ngga papa demi menepati janjiku update hari minggu🤭. Maaf banget kalo ngga dapet feelnya yaa, aku nulis bab ini moodku naik turun😭.

KALO KALIAN SUKA CERITAKU JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAA❤️

Sampai ketemu besok cingtah🥰

Dromen Van JouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang