Rasa gusar yang kini build pendam semakin membara. Ingin rasanya ia mengambil gunting yang ada dihadapannya dan melemparkan kebagian perut Bible yang kini sedang duduk di sofa tepat didepannya juga.
Build memperhatikan Bible dengan tatapan marah. Bible yang sedang fokus ke lembaran kertas tidak mengetahui betapa menyeramkan tatapan pria yang duduk di depannya.
"Kamu hanya perlu menandatangani ini." Ucap Bible yang kemudian ia meletakkan selembar kertas diatas meja. Ekspresi datar, dingin dan tampak cuek yang Bible tampilkan diseperkian detik kemudian berubah karena Bible menarik bibir dan tersenyum. "Ekspresi mu itu sangat lucu." Ucapnya seraya ia menyandarkan punggungnya di kepala sofa.
"Lucu?" Build menyapu rambutnya kebelakang sehingga keningnya yang biasanya tidak terlihat kini terlihat. "Bagian mana yang lucu tuan Bible yang terhormat? Apa kamu melihat saya sedang tertawa? Apa kamu melihat saya sedang membuat lelucon?"
Menanggapi pertanyaan yang baru saja build lontarkan membuat Bible kembali tersenyum. "Saya hanya meminta pertanggungjawaban. Jadi buat apa kamu memberikan ekspresi seperti itu?"
"Tidakkah kamu sadar? Kamu selalu mengintimidasi saya. Sejak dari hotel itu."
"Jika benar saya mengintimidasi, apa yang bisa kamu lakukan untuk melawan saya."
Kening build mengernyit, "Kamu berharap saya melakukan apa? Saya mendorongmu saat kamu menghalangi jalan saya? Apa saya memukul kakimu disaat kamu menendang kaki saya?"
Bible diam, ia benar-benar memperhatikan build yang sedang bicara.
"Jika saya membalas tentu saja saya kalah. Kamu punya banyak tangan untuk menyeret saya dan punya banyak kaki untuk menendang saya kembali."
Bible berdiri dari duduknya. kemudian ia berjalan menuju meja kerjanya. "Sekarang apa yang bisa kamu lakukan?"
Build berdiri dari duduknya kemudian ia berjalan mendekati Bible. "Apa kuasa saya?" Tanyanya tepat dibelakang Bible.
"Tidak susah, kamu hanya perlu menjadi hacker pribadi saya."
"Saya tidak mau."
Tangan Bible yang sedang memegang beberapa dokumen diatas mejanya kini berhenti. ia kembali tersenyum tipis lalu berbalik. "Saya tidak memberikanmu pilihan bahkan untuk menolak juga tidak. Sekarang bersiap saja okay." Kata Bible lalu ia berbalik dan melanjutkan merapikan dokumen.
Build sangat merasa kesal dan marah. Ia bergerak dan memegang lengan Bible kemudian menarik Bible berbalik kearahnya. "Berapa kamu membayar saya untuk pekerjaan ini?"
"Mau berapa?"
"Apa kamu sanggup jika saya meminta semua hartamu?"
Bible mengangkat tangannya lalu ia menepuk-nepuk pipi build pelan. "Bekerja saja dulu."
Build memegang pergelangan tangan Bible sehingga Bible yang menepuk pipi build berhenti. "Kamu tidak sanggup kan? Jadi berhentilah meminta saya untuk melakukan pekerjaan konyol ini."
Kini tangan Bible naik keatas kepala build lalu bible menepuk-nepuk kepala build pelan. "Saat kamu menjadi milik saya tentunya semua milik saya milikmu juga."
"Ha?" Kening build mengernyit, ia juga mundur sehingga tangan Bible tidak lagi sampai padanya. "Ka-kamu...."
TOK
TOK
TOK
"Masuk!" Suruh Bible
Seseorang masuk kedalam ruangan, pria itu sebenarnya tidak asing bagi build pasalnya saat dihotel pria itu ikut serta mengawasinya.