bab 66

2.6K 441 53
                                    


   Ketika pagi hari terasa damai di rumah keluarga Park tapi ternyata itu semua tidak bertahan hingga sore hari.

  Lihatlah sekarang mereka semua berkumpul di bawah pohon mangga di mana di atas ada Jisung yang tidak bisa turun.

  Bukan tanpa sebab Jisung bisa berada di atas pohon, tadi mereka berdua mengejar dua buntalan bulu yang berlari keluar, karena mereka takut kedua kucing itu sampai di jalanan, namun ternyata moca moci justru naik ke atas pohon.

   Aslinya Jisung tidak bisa manjat pohon tapi karena tidak tega melihat hyungnya yang hampir menangis jadinya dia berusaha manjat, tapi malah gak bisa turun.

   Jisung tadi sudah melempar moca moci dari atas dan berhasil di tangkap Jeno dua duanya, mungkin kedua kucing itu kena serangan jantung saat tiba-tiba di lempar.

"Ini papa ngambil tangga lama banget" gumam Haechan.

"Hyung ada ulat HUWAAA cepetan hyung, PAPA!" Teriaknya saat melihat ulat bulu yang merambat menghampirinya.

"Jisung diam jangan banyak gerak nanti jatuh" Mark juga khawatir bagaimana adiknya di atas sudah grusak grusuk, bagaimana kalau jatuh.

  Tak lama Chanyeol datang membawa tangga dengan Wendy yang mengikutinya dari belakang.

"Turunnya hati hati nak" Wendy menatap cemas pada putra bungsunya yang menuruni tangga dengan cepat.

"Ni apa, antik, lucu" gumam Renjun melihat sesuatu di pakaian adiknya.

"Renjun!"

"Hyung!"

"Astaga sayang"

    Mereka semua terkejut saat tau apa yang sedang di pegang oleh Renjun.




"Hiks hiks gatal HUWAAA mama hiks" kini tubuh itu tidak memakai baju hanya celana pendek saja.

  Mereka semua berkumpul mengelilingi Renjun yang saat ini di pangku papanya dengan Wendy yang memegang handuk yang tadi dia rendam dengan air sedikit panas.

   Benar setelah papanya berhasil membuang ulat bulu yang di pegang Renjun, tak lama langsung terdengar rengekan dari putra manis mereka karena merasa gatal.

  Lihat, sekarang tubuh Renjun sudaj bentol bentol merah, bahkan Wendy masih belum memakaikan anaknya baju.

  Tadi sudah di kasih minyak kayu putih tapi putranya masih mengeluh gatal bahkan tidak berhenti menangis.

  Hingga salah satu pembantu di rumahnya memberi saran agar di kompres dengan air sedikit panas agar rasa gatalnya berkurang.

  Dan itu yang sedari tadi Wendy lakukan.

   Sebenarnya Jisung juga gatal gatal tapi tidak separah hyungnya itu.

"Aahh kasian, jadi jelek kayak gitu" ujar Haechan membuat Renjun yang berada di pangkuan papanya langsung menatapnya tajam.

"Echan jeyek" sinisnya tapi Haechan justru tertawa.

"Jun yang jelek, liat badannya bengkak hahah" melihat Haechan yang tertawa membuat Renjun langsung turun dari pangkuan papanya, bahkan Chanyeol sudah siaga takut terjadi sesuatu hingga.

"Aaahkkkk aduh aduh sakit Jun"

  Mereka semua terkejut, benar yang di takutkan Chanyeol, sekarang putra manisnya itu tengah menjambak rambut Haechan.

"Sayang lepas ya kasian loh Echan" Chanyeol berusaha melepaskan tangan putranya yang masih menarik rambut Haechan tapi sedikit susah.

"Chan nakal, Echan anjil, ayak moyet, anjil lu, belaninya cama yang kecil" kesalnya membuat mereka kembali terkejut.

Stars Behind the Darkness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang