Hai apakah kabar semua semoga kalian sehat selaluu:)
Semogaa menikmati cerita ini
Chapter 3
Hati telah berganti menjadi malam, di atas Monumen wajah Hokage berdiri seorang gadis usia 10 tahun dengan pakaian Khas Uchiha tapi tidak berkrah tinggi, dia adalah Uchiha Naruto.
Poff
Kumpulan asap tercipta di belakang Naruto menampilkan sosok gadis kecil usia 5 tahun, gadis itu mendekati Naruto sambil tersenyum.
"Hai Bos"Sapanya
"Hai Bunshin, Apa Aniki ku masih di sana? "Tanya Naruto pelan
"Masih, dia mungkin menunggu Bos"Jawabnya
"Oh, Kau gitu kau boleh pergi. Terima kasih atas bantuan mu" Ucap Naruto tulus pada Bunshinnya
"Hehehe itu tak masalah Bos, kalau gitu aku pergi dulu"Pamit nya dan berubah menjadi seekor burung
Naruto memandang kepergian Burung jelmaan dari Bunshinnya dengan tatapan hangat. Bunshin itu di ciptakan nya bersama Bunshin-bunshin yang lain saat umurnya 5 tahun untuk mengawasi semua aktivitas yang terjadi, dia(Naruto) sedikit bersyukur berkat Bunshinnya yang setiap hari memberi informasi melalui pikirannya menjadi tau apa-apa yang terjadi selama dia pergi kedimensi para Naga.
Naruto juga tau kalau Kakaknya Izuna mati dibunuh oleh Tobirama, tapi apa yang bisa dia perbuat. Perselisihan dan perperangan antara Senju dan Uchiha begitu sulit untuk di selesaikan, ego masing-masing Klan begitu besar. Saat kematian Izuna, Madara begitu marah pada Klan Senju, Untung saat itu salah satu Bunshin yang di ciptakan Naruto segera menenangkan Madara, Bila tidak mungkin akan terjadi perperangan lagi.
Tap
tap
tap
"Kau sudah datang Menma"Ucap Naruto
Menma yang berdiri di belakang Naruto segera mendekati Naruto
"Ya, tadi ada sedikit masalah"Balas Menma
"Hmm, apa kau sudah siap?"Tanya Naruto memastikan
"Ya, aku sudah siap"Jawab Menma yakin
"Baiklah kalau gitu, pegang tangan ku"Perintah Naruto, di patuhi oleh Menma
"Hiraishin no jutsu" (Naruto belajar ini waktu usia 8 tahun di Klan Uzumaki)
Mereka pun menghilang dengan kilat putih, tak berapa lama kilat putih itu muncul di dalam sebuah gua. Madara yang melihat kilat putih muncul di depannya tersenyum begitu tulus.
"Selamat datang Naru-chan" Sambut Madara lembut
"Aku kembali Aniki"Seru Naruto sambil memeluk Madara "Aniki, aku membawak seseorang"Ucap Naruto senang
"Siapa? "Tanya Madara
"Menma, cucu mu"Jawab Naruto
Madara pun menoleh pada Menma berdiri dan tersenyum lembut
"Kesini"Perintah Madara
Menma pun mendekat
"Apa kau tak mau memeluk Kakek mu ini"Canda Madara
Mata Menma berkaca-kaca
Pluk
Menma pun memeluk Madara sambil menangis, Madara hanya bisa mengusap rambut Menma untuk menenangkannya. Naruto yang melihat itu tersenyum tapi tak lama karena sekarang wajah Naruto memerah karna marah, dengan santai Naruto pun memukul kepala Madara.