Prolog

92 37 2
                                    

Tujuh tahun sudah, Kavandra Juan Adiyatama. menjalani hidup hingga saat ini. semenjak kepergian Layla, gadis yang sangat dia sayangi, semuanya jadi terasa hampa. Rasa sakit dan sesak ketika mengingat kenangan indah bersama gadis itu. membuat Juan ingin terus memihak. Dia ingin Layla kembali.

Juan memandangi langit malam yang begitu indah dan sunyi dengan hiasan bintang-bintang yang berkemerlap oleh cahaya, dan dengan perlahan Juan meneteskan air matanya, Pikirannya kembali ke memori indah dirinya bersama Layla disaat memandangi bintang-bintang bersama kala itu kembali terlintas di benaknya.

Juan mengusap air matanya lalu mengambil buku diary-nya. dan menulis sesuatu pada lembar kertas itu.

Dear Layla

Saat aku menulis diary ini, aku merasakan betapa beratnya menyampaikan semua perasaan yang aku pendam dalam hatiku dengan kata-kata. Tak terasa sudah tujuh tahun namun aku terus merindukan kamu, Layla. semenjak kamu tak lagi hadir di dalam hidup aku.

_____________________

*berganti lembar*
_____________________

Dear Layla

Layla... mungkin jika di kehidupan selanjutnya kamu ditakdirkan hidup kembali. maka aku bersyukur kamu bisa hadir dalam duniaku.
Semesta jahat ya.. cuma kasih kesempatan untuk kita bertemu sebentar. Aku belum sempat kasih kebahagiaan buat kamu..
Layla.. tolong datang ke mimpi aku.
Aku pengen lihat wajah cantikmu lagi.
Aku pengen denger suara lembutmu.
Aku pengen peluk kamu, cium kamu.
Aku mungkin dibilang egois gak sih kalo aku minta kamu datang di hadapanku sekarang?
Sulit sekali rasanya buat ikhlasin kamu. Layla.
Aku kemana aja selalu kepikiran kamu. Aku pengen balik lagi ke momen dimana aku pernah ketemu kamu pas dijalan.
Sejak pertama kali kita bertemu, seolah-olah kamu telah membangun warna-warni dalam duniaku.
Masih ingat, ketika kamu bilang aku lebih suka dengan Langit biru? Karena aku pengen jadi penghias Senja.
Langit kalo tanpa senja itu kurang.
Sama kayak aku. Tanpa kamu itu rasanya hampa.
Layla.. kalo boleh jujur. Aku kangen kamu sekarang..

●Disisi lain●

"Aku udah pernah bilang berapa kali sama kamu, aku tuh nggak selingkuh!!" pukulan dilayangkan tepat di pipi gadis itu sampai berpaling dan mengeluarkan darah.

"Kamu tinggal nurut apa kata aku bisa nggak sih!!" laki-laki itu mencengkram kuat wajah sang gadis, dan gadis itu hanya bisa menangis sejadi-jadinya hingga lelaki itu mendorongnya hingga menghantam sembuah tembok dan menendang gadis itu.

Hansara Alexandra Keivanna gadis yang memiliki paras cantik itu mulai merangkak menjauh dari Karel, kekasihnya yang saat ini meraih sabuk celananya, dan langsung mencambuk punggung Hansara tanpa ampun.

Hingga akhirnya Hansara terjatuh lagi tak kuat menahan rasa sakit yang luar biasa dari cambukan itu, Karel menyeret Hansara yang sudah tak berdaya dengan kasar keluar dari rumah. area rumah memang sangat sepi karena ini sudah sore hari.

Karel melepaskan cengkramannya pada Hansara dengan kasar dan melantarkannya di pinggir jalan. wajah tampannya yang keji menatap lurus ke arah Hansara yang sudah berbaring di pinggir jalan.

"Mati saja kamu, aku sudah muak!!"

Setelah mengatakan itu, Karel dengan kasarnya lagi menendang dada Hansara lalu meninggalkannya sendirian di pinggir jalan yang sepi. Hansara hanya bisa menatap langit kelabu yang mulai mendung sesuai dengan keadaannya saat ini. air matanya kembali mengalir deras dengan isakan yang Ia tahan.

rasanya masih takut bila Hansara terisak, Karel akan datang lagi dan menyiksanya.

Rintik hujan mulai turun tanpa permisi mengenai wajah cantik Hansara dan bertemu dengan air matanya yang berjatuhan. biarkan air hujan menghapus rasa sakit yang luar biasa dari sekujur tubuhnya, luar maupun dalam.

perlahan, Hansara juga mendengar beberapa derap langkah dan gumaman dari sekitarnya.

"Mbak? kenapa tidur disitu?"

"Mbak nggak apa-apa kan?"

"Mbak habis kecelakaan?"

"Mbak luka-luka-"

"Mbak bisa denger kami kan?"

"Mbak masih hidup kan?"

"Permisi... permisi..."

"Mas kenal sama dia?"

"Iya kenal, dia pacar saya."

Pacar katanya?? pacar apa yang tega menyakiti hati dan fisiknya, apakah itu sudah disebut sebagai pacar?? Hansara tak berkutik ketika Karel mengangkatnya, dan membawanya pergi dari sana.

"Permisi..ya ibu ibu iya pacar saya ini gila.. makanya saya mau bawa di ke rumah sakit jiwa.."

"Mbaknya punya penyakit jiwa ya mas?"

"Iya dia sering ngelantur dan sering tiduran dijalan juga makanya saya mau langsung bawa ke rumah sakit takut gangguan jiwanya semakin parah.."



__SURAT HATI__

Start : 26-10-2024
End : -

Start : 26-10-2024End : -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Assalamualaikum wr,wb.
alhamdulillah aku bisa menulis lagi  book yang selanjutnya yang berjudul 'Surat Hati' berlanjut dari cerita sebelumnya yang berjudul Dear Layla. makasih udah mau vote & baca dear layla. aku harap cerita ku yang kali ini lebih baik dan membuat kalian betah bacanya.

𝑺𝑼𝑹𝑨𝑻 𝑯𝑨𝑻𝑰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang