Ayow jangan lupa vote dan spam komen yang banyak!
*****
Ara sangat kesal sekarang. Bahkan kesabarannya sudah ada diujung. Tapi sekarang kelas mau dimulai. Mau tak mau, ia harus bersabar dan mengabaikan ucapan Rian tadi.
Lucy disebelahnya hanya bisa bertanya-tanya ada gerangan apa yang sedang terjadi saat ia pergi ke wc tadi dan hanya ditanggapi dengusan malah oleh Ara.
Pelajaran pertama adalah Fisika. Guru Fisika datang dengan anggunnya. Wow, bu guru itu cantik sekali. Batin Ara kagum.
"Selamat pagi, semuanya! Saya Ibu Nadia, dan saya akan menjadi guru fisika kalian tahun ini,” ucapnya dengan suara yang lembut namun tegas. Suasana kelas seketika menjadi lebih hidup, dan para siswa saling berbisik satu sama lain.
Ibu Nadia mulai memperkenalkan materi yang akan diajarkan.
"Karena ini adalah pertemuan pertama kita. Kita bisa mulai dengan pertanyaan yang gampang dan cukup mainstream ini." Bu Nadia mencoba bertanya.
Ara mendengarkan dengan seksama. Sebagai mahasiswi strata tiga dengan jurusan fisika murni, tak ada satupun pertanyaan fisika yang tak bisa ia jawab.
"Berat 1 kilogram kapas dengan 1 kilogram besi apakah sama?" Tanya Bu Nadia dengan wajah penasaran.
"Amara Kian Aryasatya. Coba dijawab pertanyaan ibu." Bu Nadia dengan segera menunjuk Ara.
Ara hanya tersenyum. "Saya tidak tahu, bu," ujarnya dengan nada sopan dan manis. Hampir mengundang gelak tawa seisi kelas.
"Ara! Gimana sihh?!" Lucy bahkan malu mendengarnya. Sebodoh-bodohnya seseorang, masa tidak bisa menjawab pertanyaan sesimple itu?
Rian mendengarnya hanya tersenyum geli. Bahkan Zach! Cowo sedingin gunung es itu tersenyum simpul dan menggelengkan kepalanya pelan.
Sedangkan disisi lain, Bu Nadia malah tertarik mendengar jawaban Ara. "Bisa dijelaskan mengapa kamu tidak tahu?"
Ara mengangguk pelan. "Pertanyaan ibu adalah menanyakan mengenai 'berat'. Sedangkan dari pertanyaan tadi, hanya diketahui 'massa' benda yang masing-masing adalah 1 kilogram." Ara menarik napas pelan.
"Berat itu berbeda dengan massa. Berat didapat dari massa dikalikan dengan percepatan gravitasi, sehingga satuan dari berat sendiri adalah newton atau kilogram per m/s²."
"Dari pertanyaan ibu tadi, tidak disebutkan berapa percepatan gravitasi dari kedua benda tersebut. Apakah percepatan dari kedua benda tersebut sama? Karena tidak disebutkan percepatannya, saya tidak bisa tahu apakah berat dari kedua benda sama atau tidak." Lanjut Ara.
"Dalam diskusi ilmiah, kita tidak boleh menyimpulkan sesuatu dari beberapa variabel yang tidak kita ketahui secara pasti."
"Jadi, bu. Sekarang pertanyaan saya, apakah percepatan gravitasi kedua benda tersebut sama?" Ara mengakhiri penjelasannya dengan percaya diri, menantikan reaksi selanjutnya dari Bu Nadia.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am The Smart And Flirty Antagonist 🔞
Romance(18+) Selena, seorang peneliti sekaligus mahasiswi S3, tiba-tiba terjebak dalam novel populer sebagai Amara-antagonis naif bin goblok yang rela menyerahkan keperawanannya demi Adrian, tokoh utama pria yang hanya memanfaatkan tubuhnya sebagai pelampi...