chapter 3

137 21 4
                                    

🍒🍡🍒🍡🍒🍡🍒🍡🍒🍡🍒🍡🍒🍡

Pesta pernikahannya sudah usai. Dari lantai dua terlihat para pekerja sedang membereskan sisa-sisa pesta. Sakura memeperhatikan semua orang yang sedang mengerjakan tugas mereka dari balkon kamarnya.

Sakura memejamkan matanya, menikmati semilir angin malam menerpa wajahnya. Rambutnyapun ikut bergoyang akibat angin yang menerpanya.

Sebelah tangan sakura memegang rambutnya yang sebelah kiri. Merasa seseorang menyelimuti tubuhnya, dengan gerakan cepat sakura menolehkan wajahnya pada orang yang berada disampingnya.

"Angin malam tidak baik untuk kesehatanmu" pria dingin yang sekarang adalah suaminya. Berada dibelakangnya sejak kapan?

Itachi melangkahkan kakinya hingga sejajar dengan sakura. Sakura sedari tadi tatapannya masih tertuju pada suaminya.

Dengan tatapan bertanya-tanya, apa suaminya mau mengajaknya untuk melakukan malam pertama mereka. Yang benar saja sakura belum siap, sungguh sakura belum pernah berpacaran apalagi berhubungan intim dengan seorang pria.

Membayangkan hal itu membuat sakura tidak sadar Dirinya meringis sambil memukuli jidatnya dengan pelan.

'Bodoh-bodoh' ucapnya dalam hati. 'Malah membayangkan hal-hal panas seperti itu'.

"Kau kenapa? Apa ada yang sakit?" Pria itu bertanya padanya dengan wajah yang menatapnya. Dengan wajah datarnya seperti biasanya.

"Ah..aku.. tidak apa-apa tuan" ucapnya dengan suara yang bergetar, sakura mencoba tenang dengan situasi saat ini.

Membuatnya takut jika memang malam pertama mereka akan dilakukan sekarang juga. Tanpa ada aba-aba darinya. Tiba-tiba tangan suaminya meremas tangannya yang sedang memegang selimut yang membungkus tubuhnya.

Sakura membelalakkan matanya kaget. Suaminya ini tidak ada aba-aba tiba-tiba menyentuh tangannya. Semoga dia tidak mendengar suara jantung sakura yang berdetak kencang.

"Tanganmu dingin, masuklah" dengan lembut pria itu melepaskan tangannya. Beberapa saat dia hanya berdiam diri dengan sorot mata tajam yang seperti mau memakannya.

"Maaf sudah membawamu ke sini, jujur saja aku hanya mencintai istriku. Aku mengatakan hal ini padamu agar kau tidak berharap banyak tentang pernikahan ini"

sakura mengerutkan keningnya tidak percaya dengan apa yang dikatakan suaminya. Itachi masih berada diposisinya yang tadi. Masih dengan wajah datarnya.

"Anggap saja pernikahan ini hanya demi kebahagiaan istriku, tidak lebih dari itu. Aku harap kau mengerti, kau jangan takut, semua yang kau inginkan aku akan memenuhinya"

Sakura merasa ini benar-benar sangat sakit, dadanya sesak. Sakura ingin menangis meratapi nasibnya yang seperti ini. Menikah hanya untuk membahagiakan orang lain, tapi kebahagiaannya di pertaruhkan disini.

Percuma menikah dengan pria kaya, semua kebutuhannya tercukupi tapi kebutuhan biologisnya. Tidak bukan sakura mesum tapi, yang namanya menikah itu kan memang wajar berhubungan intim.

Tapi kenapa hidupnya tiba-tiba seperti ini. Bagaimana nasibnya kedepan. Sakura berusaha menahan agar air matanya tidak keluar.

"Sudah malam, tidurlah" dengan tangan keduanya yang dimasukan kedalam saku celananya, Itachi melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya tanpa menoleh lagi kearahnya.

Setelah Itachi keluar dari kamarnya dan menutup pintunya. Sakura menjatuhkan tubuhnya dilantai. Menangis meluapkan emosi dan rasa sesak yang sejak tadi ditahannya.

🍒🍡🍒🍡🍒🍡🍒🍡🍒🍡🍒🍡🍒🍡

Paginya sakura berdandan cantik, suara ketukan heelsnya terdengar sampai lantai bawah. Semua orang yang sedang sarapan pagi di meja makan menatapnya dengan pandangan terkejut.

hanya milikku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang