Chapter 5

23 15 2
                                    

Viana berjalan masuk ke kamarnya,setelah pulang sekolah ia benar-benar ingin segera tidur karna lelah dengan kejadian disekolah tadi.

Viana menatap dirinya dicermin,lehernya tampak memerah akibat cekikan Marven.

"Kak Marven emang gila,ini gimana kalo ibu liat?bisa-bisa ibu malah khawatir"gumam nya

Untung saja tadi waktu ia pulang sang ibu tdk ada mungkin kerumah tetangga disebelah,fikirnya.

Viana merebahkan tubuh nya diatas kasur,ia mulai terlelap tanpa menganti seragam sekolahnya.

Kelopak mata seorang gadis terbuka,gadis itu tampak melirik jam di atas nakas yang menunjuk kan pukul 17:32 Wib.

Gadis itu adalah Viana,Viana bangun dari kasurnya dan berjalan ke kamar mandi untuk mandi.

Beberapa menit kemudian setelah mandi kini Viana memakai kaos hitam bergambar beruang dengan celana pendek dibawa lutut.

Viana keluar dari kamarnya dan mencari keberadaan sang ibu.

"Ibu mana?kok ngak ada?"ucap Viana mencari keberadaan ibu namun tdk ada tanda-tanda ibu nya.

"Telpon aja deh"Viana pun menelpon sang ibu

"Assalamualaikum,kenapa Viana?"ucap Lina diseberang sana setelah panggilan terhubung

"Waalaikumusalam,Ibu dimana?Via cariin tapi ibu ngak ada dirumah"ucap Viana

"Oh iya ibu lupa ngabarin kamu kalo ibu lagi dirumah nenek kamu,malam ini ibu bermalam disini karna disini hujan padahal tadi ibu ngak ada niat untuk menginap"ucap Lina

"Oh Yaudah bu,kalo gitu Viana tutup ya"

"Iya,kamu hati-hati dirumah kalo mau tidur pastikan semuanya pintu,jendela sudah kamu tutup"

"Iya bu,assalamualaikum"

"Waalaikumusalam"

Tut

Panggilan diakhiri oleh Viana.

"Yaahh sendiri dong"ucap Viana lesu

Tok-tok

"Siapa yang datang hujan-hujan gini?"tanya Viana saat seseorang mengetuk pintu rumahnya

Viana berjalan membuka pintu.

Ceklek

Kening Viana berkerut saat tak ada seorang pun,hingga matanya menangkap sebuah kotak dibawah kaki nya.

Viana mengambil kotak yg tak ada nama pengirimnya.

"Ini siapa ya simpan?"gumam nya

Viana berjalan masuk tak lupa menutup pintu rumahnya.

Di meja makan Viana membuka kotak misterius itu.

Salep?satu yang menjadi pertanyaan Viana.

"Ini siapa yang kirim?"tanya nya

Viana mencoba memeriksa kotak itu lagi hingga sebuah surat terlipat kecil jatuh ke meja.

Viana mengambilnya lalu membacanya.

Aku tau leher kamu lagi sakit kan?pakai ya salep nya supaya sakitnya berkurang.

A.O

Kening Viara mengernyit bingung,siapa A.O?,batin Viara bertanya.

"Udahlah yang penting gw pakai aja nih salep supaya leher gw ngak merah lagi kalo ibu pulang besok,siapapun itu makasih A.O"ucap Viana.

........

Pagi hari nya Viana membantu sang ibu berjualan kue didepan rumah mereka,kebetulan Lina pulang sekitar jam 6 pagi tadi.jadi mereka cepat membuka toko.

Viana melayani pelangannya yang kebetulan sangat ramai hari ini.

"Gw pesan bolu pandan nya dua"ucap seorang pemuda

Viana menganguk"tunggu sebentar ya kak"ucap nya tanpa menatap pemuda itu karna ia sedang sibuk membungkus pesanan mereka.

"Ini kak pe-Eh Gara"Viana terkejut

"Hm,berapa semuanya?"ucap Gara menerima paper bag yang diberikan Viana kepada nya

"Eh nak Gara,ngak usah dibayar nak itu gratis khusus buat kamu"ucap Lina melihat keberadaan Gara

"Gak perlu tante,saya bayar aja"Gara menolak dengan halus

"Diambil aja Gar,lagian ibu udah bilang ngak usah dibayar kan"ucap Viana

"Yaudah,tante,Viana terimah kasih kue nya"ucap Gara terpaksa menerima nya

"Iya sama-sama nak Gara"ucap Lina

"Iya sama-sama"ucap Viana

Gara pun pergi dari sana setelah ia mendapatkan kue yg ia inginkan.

Hari semakin sore Viana dan sang ibu menutup toko mereka karna kue buatan mereka telah habis terjual.

"Alhamdulillah bu kue nya habis semua"ucap Viana membantu sang ibu memasak didapur

"Iya nak,ibu bersyukur sekali karna banyak yang suka sama kue kita"Lina tersenyum

"Iya bu"

Setelah memasak mereka berdua pun makan malam bersama dengan nikmat dan tenang.

...
Maaf kalo masih banyak typo^^
Kira² A.O itu siapa ya?...
Vote dan komen untuk meninggalkan jejak!.
Terimah kasih kalo udah^^

VIANA GRICIA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang