Publish di Tiktok : Oktober 2022
Terbit : Agustus 2023
Penerbit : Lilac's Creative Publisher
•••••••
Kehidupan Aisha dan Yugi sebagai suami-istri sangatlah harmonis dan bahagia. Namun, tak sebahagia yang terlihat sebab Aisha merasa gagal menjadi seo...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
===== WARNING!!! =====
⛔ DILARANG KERAS MENJIPLAK CERITA INI UNTUK DIPUBLIKASIKAN ULANG DI TIKTOK, INSTAGRAM, YOUTUBE, ATAU PLATFORM LAINNYA! ⛔
==================================
Mala terbangun dan melihat punggung Yugi yang membelakanginya. Suaminya masih terlelap. Semalam mereka bermain cukup panas hingga menjelang pagi, dan kini, ia sedikit kehabisan tenaga.
Mala beranjak dari ranjang menuju dapur setelah memastikan Gema tidak bangun dari tidurnya. Ia menyiapkan teh untuk sarapan mereka. Sambil menunggu Yugi bangun, ia meneguk tehnya lebih dulu di ruang makan.
Pikirannya sedang berkecamuk beberapa hari ini. Sudah beberapa bulan berlalu sejak kepergian Aisha dari hidup mereka, tetapi hal itu tidak membuat hubungannya dan Yugi berjalan lancar seperti yang diharapkan.
Yugi masih belum bisa melupakan Aisha. Ia masih mencintai istrinya. Ya, istrinya, karena Yugi memang tidak pernah menandatangani surat cerai yang masih setia ada di ruang kerjanya.
Kini mereka sudah tinggal bersama di rumah mereka. Yugi memang selalu pulang, tapi hampir selalu dalam keadaan mabuk, atau wajah lelah dan kusut. Pernah sesekali ia tidak pulang dan tidak memberikan kabar pada Mala, lalu besok dia akan pulang tanpa rasa bersalah.
Mala tahu jika hati dan pikiran Yugi tidak bersamanya sama sekali. Bahkan sesekali ia juga melihat ada notifikasi masuk di ponsel Yugi dari Jimmy yang mengabari tentang perkembangan pencarian Aisha.
Jujur, Mala merasa kesal. Ia tahu jika ia tidak akan menang dari Aisha, tapi ia hanya ingin Yugi tidak terus menerus mengingatnya jika sedang bersamanya, sebab itu terasa menyakitkan baginya. Namun, tidak ada yang bisa dilakukannya.
Mala tahu jika ia hanya sebuah kesalahan bagi Yugi, yang mungkin sampai kapan pun tidak akan bisa menjadi yang pertama. Ia mencoba menerima hal itu meski menyakitkan, tapi ia juga menyadari bahwa ia bukan Aisha yang kuat diperlakukan seperti ini terus.
Tiba-tiba Mala pun mengingat Aisha. Kamu di mana, Aisha? Apa kamu bahagia? Sekarang aku merasakan apa yang kamu rasakan saat Mas Yugi bersamaku. Apakah ini bentuk karma untukku? batinnya.
Mala kembali ke dapur. Ia hendak memasak makanan untuk siang nanti. Ia ingin menenangkan pikirannya dengan memasak.
Waktu berlalu dengan cepat. Satu jam sudah Mala menghabiskan waktu di dapur. Masakannya juga hampir selesai. Pikirannya sedikit teralihkan dengan kesibukannya itu.
"Morning," Yugi muncul dengan dagu yang menempel pada pundak Mala.
Mala bergeming.
Yugi menatap Mala dari samping. "Kamu marah, ya? Aku minta maaf,"
"Maaf untuk apa?"
"Karena aku mabuk lagi semalam. Maaf."
"Do I look like care about that?" tanya Mala seraya membawa masakannya ke meja makan.