01. The Wild Hunt

36 8 1
                                    

Happy Reading

*****

"Kamu pernah dengar  The Wild Hunt? Semalam aku menonton movie favoritku, katanya mereka adalah pemburu liar yang menunggangi kuda. Satu hal yang pasti, jangan sampai bertemu dengannya atau kamu akan menyesal."

Langit tampak mendung, untuk orang-orang yang berputus asa. Sekalipun ada yang berkata langit itu indah bahkan di malam hari, orang-orang yang sudah tidak memiliki harapan akan buta. Mereka dibutakan oleh rasa hampa dan kesepian.

Menyedihkan, namun terkadang mereka sendiri lah pelaku yang membawa diri mereka dalam kesedihan itu. Berlarut-larut berduka tanpa mau beranjak bahkan untuk menepi dari jurang itupun enggan. Lalu, berharap seseorang akan merangkul lukamu dan menuntun mu untuk menepi dari jurang?

Kamu siapa? Jiwamu yang terluka kenapa berharap orang lain akan menyembuhkannya? Kenapa tidak sembuh sendiri?

Semua pertanyaan tersebut memenuhi pikiran Noah. Matanya perih karena sedari tadi terus menatap langit.

"Kenapa aku hanya melihat langit yang mendung, Kirell?" Noah tersenyum kecil disela kalimatnya.

Tidak ada sahutan dari Kirell. Noah lupa, Kirell tidak akan mau berbicara dengannya sebelum dia menjauh dari pagar pembatas.

"Jangan melompat," Kirell mengatakannya dengan serius. Gadis itu mendekati Noah,"The Wild Hunt sangat suka dengan orang-orang sepertimu, Noah."

The Wild Hunt lagi, topik yang sedari tadi dibahas Kirell. Noah menganggapnya lucu, sudah berapa buku fiksi yang dibaca Kirell sehingga dia sangat terobsesi dengan The Wild Hunt?

"Apa yang terjadi pada orang-orang yang dibawa oleh The Wild Hunt?" tanya Noah penasaran, setidaknya dia tidak ingin membuat Kirell kecewa dengan responnya.

"Mereka menghilang."

Kirell pamit pada Noah karena teman-temannya memanggil. Dia memberikan isyarat bahwa dia akan menjelaskan lebih detail nanti pada Noah.

Noah mengangguk, lagi pula dia juga harus turun. Sebentar lagi bel masuk akan berbunyi.

Noah mengusap tubuhnya, saat turun dari tangga hawanya terasa sangat dingin. Apa karena mendung dan akan turun hujan?

Langkah Noah terhenti. Dia yakin tidak salah lihat. Seseorang berjubah hitam dan  menunggangi kuda tengah menatapnya dari bawah tangga. Perlahan, sosok itu menaiki tangga dengan kudanya. Napas Noah tertahan, udara disekitarnya mulai terasa berat.

Langkah demi langkah sosok itu mendekati Noah. Suara kuda yang sangat khas terdengar semakin menyeramkan bagi Noah. Tangga yang dipijaki Noah tidak sepanjang ini sebelumnya, Noah menyadari bahwa sosok itu tak pernah benar-benar mendekatinya. Lalu, ini apa? halusinasi?

Suara nyaring dari bel memecahkan suasana.  Noah menarik napas dalam-dalam, sudah tidak terasa sesak seperti tadi. Apa yang sebenarnya terjadi? Sosok itu menghilang dari hadapannya.

"Noah..."

Noah berbalik, tidak ada siapapun, siapa yang baru saja memanggil namanya?

"Noah..."

Sekali lagi Noah berbalik dan tetap tidak ada siapapun di lorong ini. Noah cukup kesal, jika ini ulah teman-temannya, maka dia akan menghajar mereka satu persatu nantinya.

*****

Suara ribut dikelas pertanda tidak ada guru yang masuk. Noah duduk di bangkunya, mengambil dua buah buku untuk sandaran kepalanya di atas meja. Rasa kantuk yang sangat hebat, Noah sudah tidak menahannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Trapped Soul Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang