First Impression

420 53 19
                                    

Pagi yang cerah itu ternyata tidak seindah yang dibayangkan Marsha, seorang mahasiswa semester empat jurusan Ilmu Komunikasi. Jam sudah menunjukkan pukul 07:35, lima menit lagi kelasnya akan dimulai, namun Marsha masih berada di dalam angkot yang berjalan perlahan menuju kampus.

Sementara itu, di dalam kelas, dua teman dekat Marsha, yaitu Ashel dan Kathrine, duduk berdampingan dengan raut wajah cemas. Mereka melihat jam tangan masing-masing, menyadari bahwa teman mereka belum juga tiba. Ashel menggigit bibir, khawatir akan absensi Marsha yang sudah seringkali tertunda. Kathrine menoleh ke arah pintu kelas dengan gelisah.

"Duh, Marsha belum dateng juga ya? Biasanya dia nggak sampai segini telatnya," ujar Kathrine, sedikit berbisik pada Ashel.

"Iya nih, gue udah chat dia juga belum dibales. Jangan-jangan ketiduran lagi tuh anak," balas Ashel sambil tertawa kecil, mencoba meredakan kecemasan mereka berdua.

Tidak lama setelahnya, dari arah pintu kelas, terlihat sosok Marsha berlari tergesa-gesa dengan napas tersengal-sengal. Raut wajah panik dan keringat yang menetes dari pelipisnya menunjukkan betapa tergesa-gesanya ia tiba di kelas pagi ini. Ia sempat melirik jam tangannya, memastikan dirinya tidak benar-benar terlambat.

Betapa beruntungnya Marsha pagi itu, karena saat ia akhirnya tiba di kelas, dosen yang akan mengajar mereka juga belum datang. Ia menghela napas lega sembari duduk di antara Ashel dan Kathrine yang segera menyambutnya dengan tatapan ingin tahu.

"Sha, kok bisa telat gini sih?" tanya Kathrine dengan nada sedikit gemas.

Marsha, yang masih berusaha menenangkan napasnya yang terengah-engah, hanya bisa tersenyum kecut. "Duh, ya biasalah, Rin. Semalem gue kebablasan nonton anime. Mau tidur cepet, eh malah keasyikan nonton."

Ashel tertawa sambil menepuk bahu Marsha. "Gue udah duga sih, lo pasti begadang lagi nonton! Yang ada pagi-pagi ngos-ngosan gini deh, Sha."

Marsha tertawa kecil mendengar candaan Ashel, merasa sedikit malu karena kebiasaannya yang seringkali begadang hanya untuk menonton anime favoritnya. Baru saja ia ingin membalas candaan Ashel, tiba-tiba perhatian mereka teralih saat dosen akhirnya masuk ke dalam kelas. Mereka bertiga segera duduk dengan posisi rapi, memusatkan perhatian pada dosen yang mulai menyiapkan materi di depan kelas.

Sesi kuliah pagi itu berjalan cukup lancar, namun seperti biasanya, Marsha tidak sepenuhnya fokus. Ketika dosen mulai menerangkan materi, Marsha diam-diam mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi media sosial favoritnya, X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter). Di timeline-nya, ia mencari-cari menfess terbaru dari akun kampus, berharap menemukan informasi atau cerita menarik dari mahasiswa lainnya. Kebiasaannya ini memang sulit ia tinggalkan, terlebih karena informasi menfess seringkali membawa cerita-cerita unik dari kehidupan kampus.

Marsha mulai membaca satu per satu menfess yang muncul, mulai dari cerita lucu, info kampus, hingga gosip ringan. Namun, tiba-tiba matanya terpaku pada salah satu menfess yang menampilkan foto seorang mahasiswa laki-laki yang tidak dikenalnya. Mahasiswa tersebut berpenampilan menarik dan tampak memiliki aura yang karismatik. Tanpa sadar, Marsha terpesona, matanya tak lepas menatap foto tersebut. Ia penasaran, siapakah sosok mahasiswa yang ada dalam foto itu.

Perlahan, Marsha mendekati Ashel yang duduk di sebelah kanannya dan berbisik dengan nada penuh rasa penasaran, "Eh, Shel, lo tau nggak ini siapa?" sambil menunjuk ke arah layar ponselnya.

Ashel melirik sekilas ke arah ponsel Marsha, kemudian mengangguk dengan senyum simpul. "Oh, itu si Zee. Dia anak angkatan di bawah kita, Jurusan Management Bisnis temennya pacar gue, Adel."

Marsha membelalakkan mata, semakin tertarik. "Oh ya? Wah, boleh dong kapan-kapan kenalin gue sama dia."

Kathrine, yang sedari tadi menyimak percakapan mereka, hanya tersenyum tipis. Ia sudah terbiasa dengan antusiasme Marsha yang kadang suka terpikat dengan sosok baru di kampus. Terlebih lagi, Kathrine tahu bahwa Marsha memang orang yang mudah penasaran dengan hal-hal baru, terutama jika berhubungan dengan teman-teman kampus atau gosip hangat.

Love DegreesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang