Pertemuan [Chapter 2]

6 0 0
                                    

Setelah beberapa hari menetap di istana Sirfontys, akhirnya ia memutuskan untuk kembali karena acara kerajaan tersebut sudah selesai, dan ia juga merasa tidak perlu di lakukan di negeri panas ini, karena baginya yang terbiasa tinggal di negeri bersalju ini sungguh menyiksa, bahkan saat tidak ada orang dia tanpa malu membuka beberapa kancing kerah atas bajunya untuk mendapatkan udara dingin sedikit,bahkan saat tidur di kamarnya ia bukannya tidur di kasur malahan dia tidur di lantai karena kepanasan,sungguh menyiksa untuknya,apalagi dia tidak terlalu memahami bahasa dari kerajaan lain,tapi walau begitu,dia tetap mempelajari bahasa kerajaan Sirfontys walau hanya sedikit karena tidak memiliki waktu yang cukup

Orang - orang yang melihatnya sangat takjub dengan penampilannya yang tampak begitu menawan dan elegan (bau bau orang berduit) dan juga tak sedikit pula wanita yang kagum atas rupa dan sifatnya yang dingin dan tidak banyak bicara, padahal mereka tidak tau kalau dalam batin Yui dia sedang panik karena tidak memahami bahasa yang di lontarkan,di tambah cuaca yang sangat panas membuatnya tidak dapat berpikir dengan jernih

Tapi karena peraturan bahwa beberapa hari setelah acara semua tamu undangan masih harus tetap menetap di kerajaan Sirfontys untuk memper erat hubungan antar kerajaan,tapi Yui tidak terlalu tertarik dan lebih memilih untuk berkeliaran di pasar negeri itu,tapi karena tidak mau mencolok,jadi ia hanya mengunakan pakaian santai seperti penduduk desa pada umumnya

Penampilannya ↓

Tidak ada yang sadar kalau pria albino ini adalah salah satu tokoh penting yang menghadiri acara kerajaan mereka,pakaiannya sungguh sederhana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tidak ada yang sadar kalau pria albino ini adalah salah satu tokoh penting yang menghadiri acara kerajaan mereka,pakaiannya sungguh sederhana

Yui berjalan dengan kulit putihnya yang memerah karena terpapar panasnya sinar matahari,ia melihat ke sekililing mencari - mencari hal yang ia cari selama tiba di kerajaan Sirfontys,dan akhirnya ia berhenti di sebuah ruko dengan lambang es krim,matanya yang awalnya putus asa langsung menunjukkan kehidupan,ia dengan semangat langsung masuk dan memesan beberapa es krim,saat pesanannya selesai,ia pergi duduk di sebuah bangku lalu memakan es krimnya dengan lahap untuk mendinginkan suhu tubuhnya,orang orang yang sedari tadi melihatnya agak bingung,karena ini kali pertama mereka melihat orang albino dan juga ia tampak kesetanan memakan es krim yang jumlahnya juga tak sedikit

Beberapa orang di sana kagum dengan tampangnya yang menawan,terutama para wanita,salah satu dari mereka menghampiri meja Yui lalu mengajaknya bicara,tapi malahan Yui terdiam melihatnya lalu berbicara

"Maaf.. tapi saya tidak terlalu mengerti bahasa kalian"-Yui

"A-ah-,begitu,baiklah,maaf menganggu waktu anda,saya permisi dulu!"-??
Ucapnya yang langsung menunduk dan berlari kecil meninggalkan Yui dengan es krimnya

Setelah selesai, Yui langsung membayar es krimnya lalu pergi meninggalkan ruko itu,di sepanjang jalan ia melihat begitu banyak dagangan,ntah itu makanan,perhiasan,minum dan lain lain sebagainya,tentunya Yui dengan sikap profesional yang telah di ajarkan oleh Louis,ia langsung menghamburkan uangnya untuk mencicipi berbagai makanan dan minuman di sana,ia begitu menikmatinya,ia juga membeli beberapa suvenir untuk di bawa pulang. Saat selesai membeli suvenir,bajunya di tarik oleh tangan kecil di bawahnya yang membuatnya langsung melihat kebawah untuk melihat beberapa anak kecil yang memandanginya, anak anak itu langsung menarik tangan dan pakaiannya untuk mengikuti langkah kecil anak anak itu,mau tak mau Yui pun mengikutinya sampai ke sebuah bangku di taman, Yui di paksa duduk sembari mendengar ucapan anak anak itu yang tidak ia pahami apa artinya,tapi ia memahami beberapa kata,yaitu "kakak sangat cantik!" "Tidak,dia sangat menawan!",ya dia hanya mendengar perdebatan kecil antar anak anak itu

Entah apa yang merasukinya,ia malah membiarkan anak anak itu menguncir rambutnya sesuka hati mereka,sejujurnya Yui juga tidak merasa keberatan,karena berkat rambutnya yang di kuncir oleh anak anak itu,sekarang ia tidak terlalu merasa kepanasan lagi,dan juga itung itung ini sebagai hiburan kecil untuknya

Tiba - tiba ia mendengar suara pria yang berteriak ke arahnya dengan suara lariannya diikuti oleh seorang wanita di belakangnya

"Hah-! Hah..! Hah!,kalian ini!,sudah ku bilang jangan berkeliaran sembarangan di luar!!,dan sekarang,apa yang kalian lakukan!,jangan seenaknya menyeret orang tak di kenal untuk bermain dengan kalian! Dasar anak anak nakal!"-??

"HAHHH-! Rasanya mau mati berlari mencari kalian kesana kemari, hah-!,kaki ku mau patah!"-???

Yui yang mendengar itu hanya diam sembari memakan jajanannya seolah olah itu hanya hiburan

Pria dan wanita itu langsung menarik anak - anak itu lalu membungkuk

"Maafkan kami! Kami minta maaf karena ketidak sopanan mereka!"-??(?)

Yui yang bingung harus berkata apa langsung menganggukkan kepalanya dan berdiri,tapi saat dia ingin pergi,langkahnya terhenti oleh suara wanita

"K-kalau anda tidak keberatan,apa anda mau pergi ke tempat kami tinggal untuk minum teh?,setidaknya biarkan kami membayar rasa bersalah ini"???

Yui yang mendengar itu hanya mengerti beberapa kata,yaitu "tinggal untuk minum teh,membayar", Yui tentunya merasa sangat bingung,tapi ia hanya mengangguk,ia mengikuti orang orang di depannya lalu mereka sampai lah di sebuah rumah,atau lebih tepatnya adalah panti asuhan,ia tidak ingin bertanya lebih jauh,ia hanya mengikuti perintah mereka untuk masuk,duduk,lalu menunggu mereka menyiapkan teh

.

.

.

.

.

.

Bersambung,bukan tulis tegak bersambung

Dead SnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang