give help (Chapter 3)

2 0 0
                                    

Yui melihat ke arah jendela yang langsung menampilkan pemandangan halaman rerumputan yang cukup luas dengan beberapa anak yang berkeliaran,tiba tiba dia jadi teringat masa lalunya saat masih tinggal di panti asuhan,walaupun panti asuhan itu tidak terlalu bagus tapi dia tetap bersyukur dan senang tinggal di sana,karena dia juga di temani oleh saudara saudari tirinya,tapi suatu hari dirinya malah di asuh oleh kerajaan untuk menjadi pelayan pribadi Louis,ya itu titik dimana dia harus menahan emosinya agar tuan mudanya ini tidak kenapa Napa,tapi walau begitu dia juga senang karena masih tetap hidup sampai sekarang,itu saja sudah membuatnya cukup bersyukur

Tak lama kemudian orang orang yang menyuruhnya menunggu tadi akhirnya masuk sembari membawa teh,lalu salah satu cangkir di taruh di hadapannya,tapi Yui hanya menatapnya saja tanpa menyentuh teh nya,ia takut jika di dalam teh nya ada racun dan lain sebagainya yang dapat membahayakan nyawanya

"Ah-,tenang saja,ini aman untuk di minum,jadi anda tidak perlu cemas akan keracunan,silahkan dicicipi teh nya"-Ibu panti asuhan

Setelah mendapat penjelasan dan izin, Yui pun meminum tehnya lalu saat selesai ia menatap ke arah ibu panti

"Ah.. begini tuan.. anggap saja ini permintaan maaf kami karena beberapa dari anak panti sempat melakukan hal yang tidak sopan kepada anda"-Ibu panti asuhan

"Tidak masalah"-Yui

"Saya tau ini sangat lancang,tapi bisakah anda membantu kami?,beberapa dana sukarela untuk panti asuhan ini telah di rampas oleh preman preman,kami tidak tau kedepannya kami harus bagaimana,saya tau ini tidak sopan,tapi saya juga tidak tau harus bagaimana lagi,kami tidak ada uang lagi untuk membuat misi di guild"-Ibu panti asuhan

"Kurasa itu terlalu-"-Yui
Belum sempat dia menyelesaikan kata katanya,pria yang tadi ia temui di jalan tiba tiba masuk lalu langsung memohon kepadanya

"Tolong kami tuan berpenampilan putih!,kami tidak bisa melakukan apapun lagi!,para prajurit sedang sibuk dengan acara istana!"-??

"Walau saya ingin membantu,saya tetap tidak bisa membantu,saya tidak ada hubungannya dengan kerajaan ini, terimakasih untuk teh nya"-Yui
Dirinya berdiri lalu melangkah ke pintu,sebelum sempat keluar,kakinya sudah di tahan oleh kedua tangan dan kaki yang memeluk erat kakinya

"Tuan ini sangat tidak sopan,minta lah kepada yang lain"-Yui
Ucapnya sembari melepaskan pelukan pria itu dari kakinya,tapi setiap berhasil di lepas,selalu kembali di peluk kembali

"Kumohon tuan berpenampilan putih!!"-??

"Tetap tidak bisa"-Yui

"Kumohon!!"-??

"Perbuatan kecilku di sini akan berdampak besar bagi ku"-Yui

"Huaaaa..-"??

"Astaga.. sebenarnya anda umur berapa?,haish.. lepas"-Yui

"Tidak mau!"-??

"Haish... Cepat lepaskan,dan ikut saya,saya hanya dapat membantu anda untuk meminta tolong kepada prajurit"-Yui

"Terimakasih tuan!!"-??
Dirinya langsung menghapus air matanya lalu memberikan jempol ke remaja wanita yang menunggu di pintu

'Apa apaan ini?,apa aku baru saja terjebak ke perangkap tikus?'-Yui
Batinnya saat merasa semua ini telah di rencanakan oleh kedua remaja itu

Yui mengajak mereka untuk pergi berkeliling untuk mencari prajurit yang sedang berpatroli. Mereka melihat beberapa prajurit yang sedang membantu nenek yang sedang membawa belanjaan yang cukup banyak, Yui menghampiri mereka dengan di ikuti 2 remaja itu

Yui mengetuk salah satu baju zirah milik prajurit yang sedari tadi hanya berjalan mengikuti prajurit lain

Dua remaja tadi hanya menunggu sembari melihat Yui yang sedang berbincang - bincang dengan prajurit itu sesekali menunjuk nunjuk ke arah mereka,lalu tiba tiba prajurit itu memanggil temannya yang sudah selesai mengantarkan nenek itu untuk menghampirinya lalu mereka bergegas ke arah panti asuhan mereka yang di ikuti oleh Yui di belakang, Yui melirik mereka lalu memberikan gesture tangan untuk mengikutinya

Setelah sampai,para prajurit berbincang - bincang dengan ibu panti asuhan untuk membahas tentang perampasan uang sumbangan,lalu mereka segera pergi untuk mencari preman preman yang berkaitan,tak lama kemudian mereka kembali dengan beberapa preman yang telah babak belur

Kedua remaja tadi tidak menyangka bahwa Yui dapat dengan cepat menyuruh prajurit untuk melaksanakan perintahnya. Mereka melihat ke arah Yui yang sedari tadi hanya bersandar di dinding pagar dengan kedua tangannya yang silang di depan dadanya

Kedua remaja itu menghampirinya

"Terima kasih tuan! Kami sungguh berterima kasih atas pertolongan ini!"-??(?)

"Berterima kasihlah kepada mereka"-Yui
Ucapnya sembari melirik prajurit prajurit tadi

"Iya!,kami akan berterima kasih juga kepada mereka!,suatu hari nanti!,jika kita bertemu lagi,saya akan membalas budi ini tuan!"-??(?)

"Terserah kalian,belajar yang baik dan menjadi petualang, prajurit,atau sebagainya yang berkaitan dengan negara,karna saya tidak yakin kita akan bertemu lagi,jadi jaga diri kalian sendiri"-Yui
Ucapnya yang menepuk kedua kepala remaja ini lalu berjalan pergi dari panti asuhan

Sedangkan kedua remaja itu hanya melihat kepergian Yui,lalu salah satu dari mereka berteriak ke arah Yui

"Nama saya Aiza!,ingat itu tuan!!"-Aiza
Ucap remaja pria itu

Remaja wanita yang di sampingnya tak mau kalah

"Nama saya Oirin!,jangan lupa itu tuan!!"-Oirin

Yui hanya melambaikan tangannya ke atas tanpa menoleh

=========================================
Data character : ↓↓↓↓

Nama : Aiza relven
Umur : 17
Tinggi : 169cm
Tempat tinggal : Panti asuhan
Asal : Kerajaan Sirfontys
Jenis : Pria maskulin
Warna rambut : Merah
Warna mata : merah pink cerah

Nama : Aorin Rivena
Umur : 16
Tinggi : 163cm
Tempat tinggal : Panti asuhan
Asal : Kerajaan Sirfontys
Jenis : perempuan
Warna rambut : coklat
Warna mata : kuning cerah

Nama : Yui Takumoto
Umur : 19
Tinggi : 177
Tempat tinggal : Istana Arlenter'S
Asal : Kerajaan Arlenter'S
Jenis : Pria bishounen
Warna rambut : Putih
Warna mata : Merah darah

=========================================


.


.



.




.





Bersambung,bukan tulis tegak bersambung

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dead SnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang