1. (Penyelidikan)

3 1 0
                                    

Suara sirine polisi dibunyikan dengan keras, orang-orang berkumpul di tempat kejadian terjadinya pembunuhan. Banyak yang memotret untuk dijadikan berita, para wartawan dari berbagai siaran televisi berkumpul dan berbondong² merekam semuanya.

Seorang wanita muda berusia 24 tahun yang berprofesi sebagai detektif muda, menemani sang atasan berdiri tepat di tkp atau tempat kejadian perkara. Perempuan muda itu nampak melihat dengan jeli dan mencoba mencerna semuanya.

Sang atasan menghela nafas berat, menatap perempuan itu.

"Ini kasus yang berat. Mungkin akan dibutuhkan tenaga yang ekstra untuk ini semua"

Perempuan muda itu mengangguk paham. Ia mulai mengeluarkan kamera, memotret semuanya untuk dijadikan barang bukti dan bahan untuk penyelidikan lebih lanjut.

Kepala polisi menghampiri kepala detektif dan berkata dengan serius.

"Sepertinya korban mengalami kecelakaan" ucap kepala polisi.

Kepala detektif memperhatikan korban dengan serius untuk memastikan apakah benar korban mengalami kecelakaan.

"Anna"

Sang perempuan muda menengok ke arah atasannya dan menghampiri sang atasan.

"Ada apa pak?"

"Teruslah untuk mencari bukti dan tanda-tanda yang aneh, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengan pihak kepolisian" Mendengar itu Anna mengangguk mengerti.

Setelah kepala detektif pergi, Anna kembali melanjutkam pekerjaannya.

Anna melihat darah yang mengering di aspal, ia mengikuti arah darah di aspal itu yang mengalir ke berbagai arah.

---

Beberapa jam setelah pemeriksaan tempat kejadian, Anna dan kepala detektif duduk di depan kepala kepolisian.

"Seperti yang sudah pihak kepolisian simpulkan, bahwa pada malam hari korban berjalan dalam keadaan mabuk berat. Itu menjadi alasan yang jelas bahwa korban telah mengalami sebuah kecelakaan parah" ucap kepala polisi.

Anna dan kepala detektif terdiam beberapa saat sampai Anna membuka suara terlebih dahulu.

"Maaf, tapi saya tidak yakin dengan hal itu pak" kepala detektif dan kepala polisi memperhatikan Anna dengan serius.

Anna membuka tas nya, ia menunjukkan sebuah foto polaroid tubuh korban yang telah ia ambil di tempat kejadian sebelum korban di bawa untuk melakukan otopsi.

"Perhatikan pak, lihatlah bagian kepala korban terutama dibagian kening korban. Terdapat lubang, dan ot*k yang berceceran. Memang masuk akal jika korban meninggal karena kecelakaan, namun masuk akal juga jika korban mengalami pembunuhan." Ucap Anna.

Kepala detektif dan kepala polisi saling menatap dan mengangguk bersamaan.

"Sebaiknya kita menghubungi pihak otopsi agar bisa mengetahui lebih lanjut" ucap kepala kepolisian.

Anna terdiam sambil memperhatikan foto yang telah ia potret dengan serius. Entah mengapa dalam benaknya, dia sangat yakin jika kasus ini bukan kasus yang tidak disengaja atau kecelakaan. Ia membetulkan kacamatanya lalu teringat dengan si korban yang meninggal dengan tragis.

---

Kepala detektif dan Anna keluar dari kantor polisi pusat hendak kembali ke kantor mereka untuk membicarakan kasus lebih lanjut.

"Anna, aku percaya padamu. Kasus ini bukan kecelakaan, namun pembunuhan"

Anna menatap atasannya lalu mengangguk setuju.

"Saya juga yakin pak, cepat atau lambat pelaku akan ditemukan. Sepertinya saya akan pergi mengunjungi tempat otopsi pak, untuk mengetahui lebih lanjut lagi"
Kepala detektif mengangguk setuju.

---

Kantor detektif pusat

Saat sampai, Anna langsung dikerumuni oleh rekan-rekan kerjanya untuk menanyakan kasus yang ramai sekali saat ini. Seorang gadis berambut pendek seusia Anna, bekerja di bidang informasi memegang kedua pundak Anna.

"Bagaimana?" Tanyanya.

"Ya, kasus ini cukup rumit. Pihak kepolisian berkata bahwa ini kecelakaan, namun aku masih kurang yakin." Jawab Anna sambil duduk di kursinya.

"Lalu, jika bukan kecelakaan, menurutmu ini kasus apa?" Tanya salah satu rekan Anna juga, seorang laki-laki seusia Anna.

Anna terdiam sejenak sebelum akhirnya dia berkata, "pembunuhan."

Semua orang terdiam. Anna berdiri dari kursinya, menatap semua rekan kerjanya.

"Aku akan pergi ke tempat otopsi langsung, aku ingin meminta kejelasan."
Ucap Anna dengan mantap.

Ia menyalakan komputernya, dan melihat berita kasus kematian yang baru saja ia tangani.

Seorang pria paruh baya, berusia 45 tahun ditemukan tewas pada pagi hari sekitar pukul 05.00 pagi. Ditemukan oleh seorang warga yang hendak berjalan ke tokonya. Sampai saat ini pihak kepolisian masih belum menemukan alasan yang pasti atas kematian tersebut.

Anna terdiam memikirkan sesuatu.

"Jika korban ditemukan pada pagi hari jam 5 pagi, itu artinya kematian korban sudah sangat lama dikarenakan darah yang sudah mengering. Lalu... ah sial, ini sangat sulit. Bahkan sulit untuk mencari kebenaran yang sebenarnya, seandainya ada cctv, eh!? CCTV!"

Anna berdiri dan membawa tasnya pergi ke suatu tempat.

"Eh Anna, kau mau pergi kemana??"

"Ke tempat otopsi" Jawab Anna.

Anna menyalakan mobilnya dan mulai menyetir menuju tempat otopsi tanpa memberitahu lebih dulu kepada atasannya.

Anna mengepalkan tangannya pada alat setir. Bagaimanapun juga, kasus ini harus terungkap. Dan, siapa yang ada dibalik ini semua, harus terungkap.

TBC

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
23.59Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang