.Niskala memasukan buku yang berserakan di atas meja secara sembarangan kearah tasnya.Bibirnya mencebik kebawah dan tak henti menggerutu, Luna yang berdiri di sampingnya menyerngit " kenapa Lo?" Tanya Luna
"Gue bisa kabur dari mahluk itu gak sih?"
Luna mengikuti arah tatapan mata Niskala. Mahluk yang di maksud Niskala adalah Bara yang sedang bersandar pada pintu dengan kedua tangan terlipat ke dada.
Mata bara menatap lurus pada Niskala, sama sekali tidak mau berpindah seolah olah ia dapat membaca isi kepala Niskala yang ingin mencoba kabur darinya.
"Gue lagi malas dengan omelan hari ini,"ucap Niskala " kepala gue masih sedikit pusing"
"Lagian sih Lo sendiri, siapa suruh gak ngerjain tugas. Kelar kan Lo sama Bu Rahayu"
"Lo mau gak temenin gue pulang?" Rayu Niskala.
Kalo Niskala pulang bareng Luna, setidaknya bara akan tertunda untuk mengomelinya."Gue mau aja sih tapi- "
"Ayo kita pulang."
Tiba tiba bara sudah berdiri di belakang NiskalaNiskala menoleh, "sorry bar kek nya gue gak bisa pulang bareng lo."
"Kenapa?"
"Hmm," Niskala mencoba memutar otaknya untuk mencari alasan yang tepat.
"Gue ada urusan sama Luna, ya kan lun?" Lanjut Niskala sambil menyenggol Luna menggunakan sikunya.
Bara menaikan sebelah alisnya, beralih menatap Luna
"Gue harap Lo gak bohong sama gue karena ini urusan gue sama Niskala"
Raut wajah Luna berubah "I know ini urusan Lo sama Niskala gue juga gak mau ikut campur dan gue gak ada urusan apa apa sama kala," papar Luna
"Sorry kal, gue gak bisa bantuin Lo kali ini," cicitnya kemudianPadangan bara langsung tertuju pada Niskala yang menampilkan wajah senyum seperti maling yang sedang terciduk. Sebelum akhirnya berubah memelas meminta belas kasihan kepada bara. Tapi bara langsung menarik tangan Niskala keluar.
Ada dua orang yang memperhatikan. Adegan itu dengan dalam.
Pertama bima yang sejak tadi hanya menonton.Kedua Luna. Ada kilatan tidak suka terpancar dari mata Luna.
Tidak suka kenapa? Apa Luna cemburu?
Sejauh yang Niskala rasakan, Luna seringkali menunjukan rasa tidak sukanya ketika melihat Niskala bersama bara. Apa selama ini Luna diam diam menyukai bara?***
" Bar, Lo bisa pelan pelan gak sih?
Mengabaikan ucapan Niskala, bara terus saja membawa Niskala ketempat parkir
"Kal, Lo ceroboh! Bisa bisanya Lo kena hukum. Kalo Lo kenapa kenapa gimana?"
"Tapi buktinya gue gakpapa, Lo aja yang lebay!"
" Kalo Lo ulangi lagi, gue gak akan maafin Lo!"
Niskala cemberut" lagian Bu Rahayu tega banget sih, masa gue cuman sekali gak ngerjain tugas aja langsung di suruh berjemur, emang gue pakaian basah apa? Ya seandainya hukumannya cuma bersihin WC, nyapu kelas atau berdiri di depan kelas, gue gak bakal pingsan kali!"
Untuk beberapa detik bara diam mencerna ocehan Niskala tapi kakinya masih melangkah.
"Udah ngomelnya?" tanya bara kelewat santai membuat Niskala menampakan wajah kesal.
"Lo nyebelin banget sih!"
"Makanya kalo di kasih tugas itu di kerjain," seru bara
"Sebenarnya bukanya gue gak mau ngerjain," Niskala menghentikan kalimatnya begitu juga dengan langkahnya karena saat ini mereka telah sampai di parkiran
KAMU SEDANG MEMBACA
Sandikala (Senja Yang Hirap Dari Cakrawala)
Ficțiune adolescențiLo tau apa nama yang tepat untuk ciptaan tuhan yang sangat indah itu?" Ucap Bima mengarahkan pandangannya pada hamparan langit yang berwarna jingga "Apa?" Tanya Niskala melihat ke arah yang sama "Sandikala, gabungan antara nama kita" Niskala tersen...