Bocah di Panti Asuhan

1 0 0
                                    

Tahun 1958, Saat itu Musim Dingin Melanda Wilayah California Selama Hampir satu Tahun tanpa pernah berhenti. Pasokan Makanan yang Kian menipis Akibat Dari peperangan Turut serta Menambah Kesulitan Menghadapi musim dingin Kala itu.


...


Tahun 1955


Di Panti Asuhan Linchester, Terdengar Riuh Bahagia anak-anak Panti asuhan. Mereka sedang merayakan Kehadiran saudara baru mereka yang masih bayi. Bayi itu ditemukan Oleh Suster Agate di depan pintu Panti ketika kembali dari berbelanja. Disebelahnya itu Ada sepucuk surat yang isinya :


" Kepada Panti Asuhan Linchester, Tolong Rawatlah Anak ini, Ibunya Meninggal Dua hari kemudian setelah Ia Melahirkannya, Sedangkan aku tidak Tahu Dimana Ayahnya berada, Aku tidak bisa mengurusnya Untuk Saat ini, Ketika Ia Telah Berumur dua belas tahun katakan padanya untuk Mencariku. Maverick Drake
P.s. Ibunya Menamai Anak ini Elland"


Maverick Drake? Suster Agate merasa ia pernah mendengar nama itu Entah di suatu tempat. Mungkin Nama seseorang Yang Berpengaruh atau hanya Nama yang tanpa sengaja ia dengar dari percakapan Para Pedagang pasar. Entahlah siapa Orang itu, yang jelas ia pasti memiliki Suatu Hubungan Dengan bayi Ini. Setelah beberapa saat memikirkannya, Ia kemudian Menggendong Bayi laki-laki yang sedang tertidur nyenyak tersebut.
"Hmm, Karena Kamu sekarang menjadi bagian dari keluarga Linchester, Namamu adalah Elland Linchester" Ucap suster Agate kepada bayi itu Sambil tersenyum mengelus pipi Elland.
...
Tahun 1960


Lima tahun sudah elland tinggal di Panti Asuhan Linchester. Selama itu, El selalu merasa ada yang aneh di panti asuhan ini. Seperti ruangan di bawah tanah, Suster Agate tidak pernah mengizinkannya masuk ke ruangan tersebut. Pernah suatu malam, Elland mencoba diam-diam turun ke ruang bawah tanah, penasaran mengapa Suster Agate selalu melarangnya. Setelah sampai di depan pintu ruangan itu, Elland terkejut melihat pintu yang diikat dengan rantai. Rantai itu tampak sedikit berkarat, namun masih cukup kuat untuk menahan pintu agar tidak bisa dibuka oleh siapapun. Malam itu, Elland kembali ke kamarnya dengan rasa penasaran yang masih menghantuinya.


...


"Hey Niel, Cepatlah, Nanti kita tidak kebagian Jatah makanan lagi!" Kata Si bocah laki-laki ke Saudaranya tersebut, sambil menggerutu.
"Ha..ha...ha... A-aku sudah Berlari secepat yang aku bisa... Ha...ha...Ka-kau saja yang larinya terlalu cepat El !" Jawab Niel Sambil Terengah-engah.
"Huh, ini karena kau selalu malas-malasan, makanya lari sebentar saja kau sudah selelah itu,,, Kalau begitu aku duluan saja, Aku akan menunggu disana!!" Saut Elland sambil Berlari meninggalkan Niel. "Awas kalau kau tidak datang, akan kuadukan ke suster agate!!"


        Segera setelah sampai di Pos pembagian makanan, Elland melihat sekumpulan orang sedang berbaris, memegang piring dan mangkok kosong ditangannya. Di ujung depan antrian itu ada pria dengan tubuh tegap, matanya biru bak lautan di siang hari, potongan rambutnya yang cepak semakin memperkuat figur gagah dari pria itu. Bajunya berwarna coklat khas militer, ditambah fakta dengan pistol yang tergantung di ikat pinggangnya, menjelaskan bahwa dia adalah seorang prajurit. Prajurit itu sedang membagikan sepotong roti dan secentong beef stew dari kuali besar di depannya. 


          Elland tahu prajurit ini, dia adalah Kakak Elland di panti asuhan, Namanya adalah Edric Linchester. Sudah satu tahun sejak Edric meninggalkan Panti Asuhan dan bergabung dengan Militer. 

Tujuh DosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang