5

1.5K 83 25
                                    

Selamat Datang
.
.
.
.
.
.
.

UKS SMA Highlight benar-benar terasa sunyi tak berpenghuni, saking sunyinya ruangan bercat putih itu bahkan hanya suara dentingan jarum jam yang berputar lah yang terdengar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


UKS SMA Highlight benar-benar terasa sunyi tak berpenghuni, saking sunyinya ruangan bercat putih itu bahkan hanya suara dentingan jarum jam yang berputar lah yang terdengar.

Itu semua disebabkan oleh perintah mutlaknya seorang Davian Eden yang tidak ingin ada satu orang pun masuk ke dalam UKS dan membuat suara sekecil apapun yang dapat mengganggu ketenangan Malaikatnya yang saat ini masih belum sadarkan diri.

Dengan penuh kehati-hatian Davian menyeka keringat yang keluar dari dahi Mirea menggunakan tisu basah, ia mengelus pipi perempuan manis itu dengan tangan besarnya beberapa kali lalu memastikan aroma terapi yang beraroma sama dengan tisu basah itu tercium di hidung Mirea.

Teh hijau, Aroma kesukaan Mirea.

Setelah memastikan bahwa tidak ada satupun yang dapat masuk ke dalam ruang kesehatan, Davian yang duduk dikursi samping brankar gadisnya lantas menyandarkan punggungnya dengan tatapan yang tak lepas satu detik pun dari wajah Mirea.

"Eungh.. "

Tak lama, suara leguhan yang disertai terbukanya kelopak mata yang dihiasi dengan bulu mata lentik langsung mengalihkan perhatian Davian dari lamunannya nya.

Mirea, perempuan itu sudah sadar dari pingsannya namun masih dengan wajah yang pucat dan tenaga yang lemah. Perempuan cantik itu menatap Davian yang panik dan segera memeriksa keadaannya dengan berbagai lontaran pertanyaan yang membuat kepala Mirea kembali pening.

"Aku baik-baik aja." ujar Mirea dengan nada dingin.

Sontak, Davian segera berdiri dari kursi yang ia duduki dan langsung memindahkan dirinya kesamping tempat tidur Mirea dan menangkup wajah pucat itu dengan kedua tangannya.

"Mirea sayang... "

Mirea mendengus, "Aku bukan sayang mu!"

Davian terkekeh dan menarik dagu ramping Mirea agar menatap matanya.

"Sayang ku itu kamu, cuma kamu. Jadi jangan marah lagi ya?"

"Kamu gak ngerasa bersalah? Davian, kamu mainin perasaan orang lain!"

Mirea menatap Davian dengan nyalang, matanya berembun dengan tatapan bak kristal yang lagi-lagi menghipnotis pemuda di depannya.

"Aku gak pernah mainin perasaan kamu, Mirea. Aku beneran sayang sama kamu!"

Davian berusaha menyentuh pipi Mirea dengan lembut, namun dengan kasar langsung ditepis oleh perempuan cantik itu.

Mirea RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang