MY SEKRETARIS 2

LIMA

Seseorang perempuan masih melakukan hal perbuatan yang dirinya lakukan barusan bibirnya berbentuk senyuman pertanda dia benar-benar puas melakukan ini semua untuk wanita sialan itu. Elina meletakan botol minyak itu sembari tersenyum manis, menurutnya nanti wanita itu akan keatas mengambil berkas pentingnya bukan, seketika senyuman Elina mengembang dimana Sheerin menaiki sebuah lift untuk mencari berkas pentingnya itu. Elina sembari mengelap lantai tidak hentinya memperhatikan gerak-gerik wanita itu

Dia terlalu fokus menatap lantai sampai dimana senyuman itu menjadi luntur mendengar suara yang membantunya sedikit sangat kesal

"Ibu Sheerin jangan lewat tangga sepetinya Elina belum mengepel dibagian tangga takutnya nanti licin Ibu Sheerin terjatuh"ujar Gea

Secara tiba wanita itu datang dan menghalangi rencananya untuk membunuh Sheerin. Elina mencoba untuk tenang sembari menatap mereka berdua yang memperhatikan dirinya masih membersihkan lantai

"Begitu kah Gea, terimakasih kamu sudah memberitahu aku"Sheerin tersenyum dan meninggalkan mereka berdua dan berbeda dengan Elina tetapi dia menjatuhkan alat pel itu sembari mendekati Gea sih wanita perusak kebahagiaan miliknya

Senyuman Gea tidak hentinya luntur ketika dia sudah mengetahui bahwa Elina melakukan sesuatu agar Sheerin terjatuh lalu masuk rumah sakit begitukah dirinya mau. Gea menendang ember yang pada akhirnya air itu terjatuh mengenai tangga, rasanya Elina tidak terima rencananya hancur karena wanita sih pelacur ini. Gea hanya bisa tersenyum kemenangan melihat Elina menjadi seperti ini bukankah ini pelajaran untuk wanita sombong sepertinya

"Sayang sekali rencana kamu gagal untuk melukai Ibu Sheerin, jika aku memberitahu ini kepada Pak Gavin apa dia tidak akan memarahi kamu? Oh tau mengusir kamu dari kehidupannya"ujar Gea sembari tersenyum

Elina hanya menatapnya penuh kekesalan wanita itu selalu saja penghalang rencananya, Elina kini menarik nafasnya lalu mendekati Gea hingga jarak mereka bisa dikatakan sangatlah dekat sekali

"Kamu tau hubungan aku dengan Gavin bukan, jika saja aku meminta kembali pada Gavin memecat kamu bagaimana?"ujar Elina yang mampu membuat wanita itu hanya tersenyum lebar

"Begitu ya, kamu lupa sekarang aku bisa kembali karena siapa, oh tentunya karena istri sah dari pemilik perusahaan ini, seharusnya kamu sih yang akan di usir dari kantor ini oleh istrinya"Gea memberikan wajah rasa bahagianya dimana Elina tidak bisa seenaknya memperlakukan dirinya seperti dulu

Gea bukannya takut dengan wanita itu tetapi dimana dulu dia masih mendapatkan pembelaan dari Gavin tetapi sekarang apa bisa Gavin membela wanita itu dihadapan istrinya

Kini wanita itu memutar matanya malas meninggalkan Elina sendiri tetapi sebelum pergi, Elina sudah menarik rambutnya dengan kuat itu mampu membuat wanita itu merasakan sakit yang luar biasa

"Aw sakit sialan!"Gea menepis tangan Elina sampai Elina menghentikan aksinya

"Kamu tau, saya bisa saja membuat kamu menderita dengan cara saya tanpa bantuan siapapun! Kamu lupa ibu kamu yang mau mati itu sekarang dimana, oh jelas di rumah sakit dan saya bisa saja membuat ibu kamu mati dalam waktu yang singkat!"ancam Elina tidak main-main yang membuat Gea terdiam sembari menatapnya serius

Bagaimana bisa dia mengetahui ibunya sakit apa dia selama ini mencari tau data dirinya, Gea mencoba untuk tidak menjawab selain meninggalkan Elina tetapi lagi-lagi Elina malah menahan tangannya sampai wanita itu menatapnya dengan tatapan yang sangat dalam

"Kenapa kamu takut, kalau kamu takut berhenti merusak rencana aku untuk menyingkirkan Sheerin, kamu paham kan!"tekan Elina

Gea menatap serius matanya dan tidak lama dimana terlihat dua karyawan yang tiba mencari berkas dan dengan cepat Elina melepaskan tangan wanita itu lalu melanjutkan untuk membersihkan lantai sedangkan Gea masih terdiam dan berjalan menuju kursinya. Dimana Gea memikirkan rencana agar Elina tidak melukai ibunya, tentunya dia tidak bisa melawan karena Elina memiliki uang untuk menyuruh orang untuk membunuh ibunya dan berbeda sepertinya yang tidak memiliki uang dan sulit untuk melindungi ibunya