Still loving you

51 2 0
                                    

'Inginkan dirimu, merindu dirimu
Berharap semesta satukan kita
Bila tak mungkin dan terikat dirinya
Haruskah aku mengalah?
Haruskah aku menjauh?. '

.

.
.

"Ja, kamu kan searah sama Biu. Tolong anterin ya." Kata Billy, yang tengah merangkul kekasihnya.

"Eh? Tidak usah." Tolak Build, yang kaget akan permintaan Billy pada sepupu sekaligus teman Babe itu.

"Boleh kok. " Pria bernama Ja itu justru menyetujuinya.

"Ini sudah larut Biu. Kamu, Gap, Longshi, sama Tack kan beda arah."

"Betul. Tapi jika kamu tidak mau pulang dan mau menginap di rumahku, ya ayo sama aku. " Kata Longshi.

Build yang terpojokan pun hanya diam, dan berakhir berada di mobil yang di kendarai oleh Ja. Merasa canggung karena masih belum mengenal satu sama lain mereka hanya diam. Ja yang fokus ke jalanan dan Build dengan fikiran nya.

Ja Phacara adalah mahasiswa penerbangan di kampus nya, mereka tidak pernah bertemu sebelumnya. Mau itu saat di kampus atau berkumpul bersama. Tapi mungkin jika Build lebih sering ikut berkumpul sebelum sebelum nya, dia akan tahu Ja Phacara.

Dia ingat Billy pernah bilang jika ia juga punya adik dan sepupu yang berada di kampus yang sama. Tapi Build belum tahu orangnya yang mana, dengan adik Billy pun dia hanya bertemu satu kali, dulu sekali.

"Maaf merepotkanmu. " Kata Build memecahkan keheningan.

Ja menoleh sebentar dan tersenyum." Tidak apa-apa. Kita searah jadi itu tidak merepotkan."

Mendapat respon yang baik itu, Build hanya menganggukkan kepalanya dan kembali diam. Benar-benar canggung.

"Temen temanmu hanya khawatir, mereka tidak mau terjadi apa-apa denganmu. Jadi jangan merasa kamu merepotkan orang lain. Anggap saja aku sebagai temanmu juga." Penuturan Ja membuat Build semakin terdiam menatap laki-laki di samping nya.

Senyuman yang begitu manis, tubuh yang tinggi dan juga baik hati. Dia tahu Ja adalah sepupu Billy, tapi dia tidak menyangka jika sifat dan sikapnya hampir sama. Baik dan perhatian. Siapa lagi yang beruntung mendapatkan laki-laki seperti Ja?.

Itulah yang di fikirkan Build.

"Kau tidak punya kekasih?. " Tanya Build tiba-tiba.

"Uh?. " Ja yang mendapat pertanyaan secara tiba-tiba itu menoleh sebentar. "I just broke up with my ex-" Meski itu jawaban yang menyakitkan, tapi Ja tetap tersenyum.

"Oh? I'm sorry."

"Tidak apa-apa. "

Mereka kembali terdiam, merasa canggung, lagi. Build menyesali pertanyaan nya itu, bahkan mata nya berkedip terlalu cepat karena khawatir.

Ja memarkirkan mobil nya di depan lobby apartment, yang sebelumnya sudah di arahkan oleh Build.

"Terima kasih. Sekali lagi maaf sudah merepotkan mu. " Ucap Build.

"Sama-sama. Aku tidak merasa di repotkan. Lagi pula apartemen ku di depan. " Ja mencoba untuk bersahabat.

"Maaf juga soal yang tadi. "

Ja tersenyum mengangkat tangan kirinya dan mengusak rambut Build pelan, merasa gemas.

"Aku sungguh tidak apa-apa, biu. Itu sudah berlalu. " Kata Ja lagi, guna agar Build tidak merasa menyesal atas pertanyaan nya tadi.

Namun Build hanya tersenyum tipis, lalu ia berpamitan kembali tak lupa mengucapkan terima kasih dan maaf entah yang ke berapa kali.

Setelah melihat Build memasuki lift, Ja menjalankan mobilnya untuk pulang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Destroyed [BIBLEBUILDxJESBIBLE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang