Masih hatiku

119 8 1
                                    


Kemana hati kau bawa
Tanpa pernah jelas akhirnya
Ku menunggu, kenyataannya kau disana...

2 tahun lalu

"Biu, tinggal dengaku, mau?." Tanya Bible.

Mereka berada di ruang tengah apartemen Bible. Build sedang mengerjakan tugasnya di lantai, sedangkan  Bible membaringkan tubuhnya di sofa tepat berada di belakang Build.

Jangan heran kenapa Bible punya apartemen sendiri di usia dia yang masih berkuliah. Dia berasal dari keluarga yang cukup berada. Berbeda dengan Build yang sederhana. Tapi Bible tak pernah memandang pertemanan atau percintaan dari segi materi.

Build menoleh sebentar kebelakang."why? Tiba-tiba meminta tinggal bersama?." Tanya Build kembali melanjutkan tugasnya.

"Emm..." Bible terlihat berfikir sambil mengubah posisi tidurnya menjadi menyamping ke arah Build."supaya ada temen."

Tangan kiri Bible mengusap kepala Build, membuat Build kembali menoleh. Dan terkejut nya ia ketika wajah Bible begitu dekat ketika ia menoleh, secara otomatis ia memundurkan tubuhnya. Namun tangan Bible yang berada di tengkuknya, menahan dan mendorong kembali mendekat dengan perlahan.

Lembut, itu yang di rasakan Bible ketika bibirnya menyentuh bibir Build. Ia sedikit menghisapnya, namun dorongan dari Build membuat bibir mereka terlepas.

"Kau ini kenapa?." Tanya Build, kening nya mengerut. Tidak, bukan marah. Build hanya terkejut dengan apa yang dilakukan Bible kali ini.

Build yang akan menghapus jejak Saliva di bibirnya di cegah sangat cepat oleh Bible.
"Aku sudah lama menginginkan nya, Biu."

"Kita ini teman, Bib. Tidak seharusnya melakukan itu." Tegas Build yang mencoba melepaskan genggaman Bible.

Yah, mereka hanya teman. Harusnya Bible tau itu. Namun entah kenapa dia menginginkan hal seperti tadi terjadi, bahkan lebih. Dia menginginkan Build.

Bible bangun dari posisi tidurnya, lalu dia mengunci tubuh Build diantar kedua tangan nya. Memanjukan kembali wajahnya pada Build. meski dengan berusaha tangan Build mencegah tubuh Bible yang semakin dekat, tetap saja tidak bisa mencegahnya.

Bibir mereka kembali menyatu, tangan Bible kali ini menahan kedua tangan Build yang terus menerus memberontak. Bible semakin memperdalam ciumannya ketika tidak ada lagi penolakan dari Build. Tangannya beralih meraih kedua sisi rahang pria yang dikuasainya. Tidak ada lagi penolakan, Build malah membalasnya. Mengikuti permainan Bible.

Melepaskan ciuman itu perlahan, menyatukan kedua pelipisnya. Nafas yang saling memburu, Bible menatap Build yang masih memejamkan matanya.

"Kita bisa lebih dari temankan?."pertanyaan itu membuat Build membuka matanya, yang bertatap langsung dengan Bible sedekat itu. Ia tersenyum, lalu mengangguk, membuat Bible ikut tersenyum lalu mengecup kening Build sekilas dan memeluknya.

.
.
.

Bayangan 2 tahun lalu, kembali membuat Build menangis tanpa suara di dalam taxi yang akan membawanya pulang ke apartemen Bible.

Jadi selama ini mereka ini apa? Kenapa Bible menganggap nya teman? Bukankah dahulu dia bilang 'mereka bisa lebih dari teman'. Tapi kenapa kenyataan nya seperti ini, ketika ada seseorang yang bertanya. Bahkan orang itu,orang asing. Jawaban Bible sangat memukul hatinya, dan ternyata itu kenyataan nya. Meraka 'hanya teman'.

Entah setelah ini, Build akan bersikap seperti apa pada Bible. Ini tidak akan lagi sama. Ini sangat menyakitkan untuk Build. Entah dia yang salah mengartikan, atau memang dia yang bodoh.

.

Sementara itu Bible masih berusaha menghubungi Build. Namun kali ini handphone nya tak bisa di hubungi sama sekali. Kemana sebenernya Build? Kenapa dia pergi tanpa perpamitan dulu? Atau kalau memang sangat penting dan tak bisa untuk berpamitan langsung, harusnya dia menghubungi nya lewat telepon atau pesan singkat.

Ia tak bisa tetap berada disini, ia harus mencari Build. Ia sangat mengkhawatirkan Build. Ia mengambil jaket dan kunci mobilnya. Namun ketika ia baru saja akan membuka pintunya, pintu itu lebih dulu terbuka dari luar.

Bible yang melihat siapa yang datang, langsung memeluknya.

"Kau ini kemana saja?." Tanyanya sangat lega, karena itu Build. Tetapi Build berusaha melepaskan pelukan itu.

"Aku pulang kerumah. Adek mau ketemu." Bohongnya. Build melepas sepatunya, dan berjalan menuju kamarnya.

"Kenapa tidak bilang? Handphone mu juga tidak bisa dihubungi."

Build mengambil handphone yang berada di kantong celananya. Menunjukan layar handphone itu pada Bible.

"Handphone ku habis baterai." Jawabnya tanpa ada rasa bersalah."aku tidur disini, mau ngerjain tugas." Katanya.

"Di kamarku kan bisa. Biasanya juga gitu kan?."

"Kali ini aja Bib. Aku mau fokus. Tugasku banyak."pintanya tanpa melihat Bible. Tidak ada jawaban lagi, Bible hanya memperhatikan Build. Ada yang berbeda, lagi. Build sejak tadi berbicara tanpa melihatnya. Wajahnya sedikit bengkak.

Dia mendekat, menyentuh dagu Build lalu sedikit mengangkatnya untuk melihat benar atau tidak apa yang dia pikirkan.

"Kau habis menangis?." Tanya Bible.

Build menepis pelan tangan Bible, lalu menggeleng sebagai jawaban. Kemudian Build duduk di meja belajarnya, mengeluarkan semua tugas yang tadi dia bilang.

"Kalau tidak ada lagi yang mau dibicarakan. Kau bisa keluar. Aku mau fokus." Usiran secara tidak langsung Build, tanpa melihat Bible sama sekali.

Bible menjauhkan tubuhnya. melihat lekat lekat pria di depan nya penuh tanda tanya, sebelum akhirnya keluar dari kamar itu.

Sementara Build menghembuskan nafas nya begitu berat. ia meremas buku di hadapannya, mencoba untuk tenang tanpa harus mengeluarkan air matanya lagi.

Ia meraih Handphone nya yang di simpan tadi, lalu menyalakannya tanpa di charger lebih dulu.

Benar, yang dikatakan Build itu bohong. Handphone nya tidak benar benar habis baterai, ia hanya mematikan nya. Karena ia tahu Bible akan terus menerus menghubungi nya.

Ketika handphone nya menyala, banyak notifikasi yang masuk dari banyaknya pesan yang masuk sampai panggilan tak terjawab, tentu dari Bible.

Ketika handphone nya menyala, banyak notifikasi yang masuk dari banyaknya pesan yang masuk sampai panggilan tak terjawab, tentu dari Bible

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebenarnya hatimu untukku seperti apa?. Untuk apa kau mengkhawatirkan seseorang, yang hanya kau anggap teman. Teman tidur, itu yang kau maksud. Apa Kau takut kehilangan teman tidurmu?.

Build membatin, lagi lagi merasakan sesak di dadanya. Ia tidak dapat berkata apapun yang ia rasakan. Penuh rasa khawatir, namun ia tak mungkin melarang Bible untuk berdekatan dengan orang lain, jika dia saja menganggap dirinya hanya sebatas sahabat.

Bukakah itu berarti, selama ini  mereka melakukan nya hanya sebatas friend with benefit?.

TBC-

Semua ini bukanlah yang ku harapkan
Kau berikan cinta sesaat untukku...





Hai, gimana kabarnya? 🤗
Terima kasih karna sudah membaca karyaku🙏
Maaf karna menunggu lama 🙏🙏

08.09.2024

Destroyed [BIBLEBUILDxJESBIBLE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang