Bab 3

3 0 0
                                    

Jocelyn gemetar, ia takut namun ingin tau siapa yang datang. Jocelyn melihat perempuan yang badan nya lebih besar dan tinggi dari nya, ia adalah Keishiro.

"S-siapa kau!! pergi..P-pergi.."

Ucap Jocelyn dengan gemetar dan takut, ia menutupi kepala dengan tangan nya.

"hm? saya bahkan belum meng apa apa kan anda."

Ucap Keishiro, nada nya dingin dan suaranya berat akibat kelelahan.
Keishiro menghela nafas dan mendekati Jocelyn.

"J-JANGAN MENDEKATI AKU."

Jocelyn takut sambil mendorong Keishiro, dorongan nya tak membuat Keishiro terhuyung mundur. Keishiro diam di tempat nya.

"Huft..Saya hanya ingin menanyakan semua data tentang anda dan ayah anda."

Keishiro memiringkan kepala, sedikit jengkel. Keishiro melembutkan nada dan intonasi nya.

"siapa nama anda?"

"J-Jocelyn Raynei."

"umur anda?"

"20 tahun.."

"siapa nama ayah anda?"

Mendengar itu, Jocelyn sedikit gugup dan takut

"N-nama ayah ku, Kenzo Raynei."

"umur ayah anda?"

"49 tahun.."

"Baik, terimakasih atas info yang di berikan..Omong omong, rumah mu masih kacau, kau bisa tinggal disini..Ataupun di rumah ku."

Ucap Keishiro sambil menunggu jawaban dari Jocelyn yang sedang berpikir keras demi pilihan yang
tepat dan baik untuk diri nya.

"Jika aku tinggal disini, aku takut jika ada apa apa..Tentu disini juga ruangan kosong dan hampa tanpa barang apapun disini, apa mungkin aku mengikuti nya?"

Jocelyn memutuskan.

"Ya..Aku ikut bersama mu saja."

Jocelyn gugup, ia meremas baju nya sendiri dengan erat. Keishiro mengangguk tenang dan dingin.

"yaa..Jika begitu, ikutlah dengan saya."

Ucap Keishiro sambil mengambil kunci mobil nya. Jocelyn dengan cepat menyusul Keishiro.
saat mereka sampai di parkiran.
Keishiro membukakan pintu mobil untuk Jocelyn

"Masuklah.."

Keishiro menaiki mobil lalu menyetir mobil nya dengan santai sambil menikmati perjalanan nya.
Sementara itu Jocelyn menoleh ke wajah Keishiro.

"Ada apa?"

Jocelyn keget.

"E-eh..Tak apa."

Mereka sedikit canggung, Keishiro menghela nafas. Lalu dengan tiba tiba menoleh ke Jocelyn, Jocelyn tegang saat Keishiro melihat nya. Jocelyn menoleh ke Keishiro.

"Ada apa??"

Keishiro melihat Jocelyn lebih dekat, lalu menoleh kembali ke jalan.

"Tak apa."

Keishiro melaju di jalan yang sepi dan hampa, hanya di terangi dengan lampu di sepanjang jalan dan lampu mobil..
Mereka berdua sampai di rumah Keishiro. Rumah nya minimalis dan modern, ada taman kecil di depan rumah nya dan ring basket menempel di dekat taman kecil tersebut.

"Kau..Suka main basket?"

Tanya Jocelyn sambil menunjuk ring basket.

"Oh..Itu hanya pajangan. Aku jarang memainkan basket."

"Hah! untung pajangan saja? kau ini..Padahal aku sudah mengira kau lihai bermain basket."

Jocelyn cemberut.

"Kau memarahi ku di situasi seperti ini.."

Mendengar itu, pipi Jocelyn memerah karna malu.

"E-eh? maaf.."

"Sudahlah. Ayo masuk.."

Jocelyn mengangguk kan kepala nya, mereka berdua masuk ke rumah Keishiro.









Thanks! Tunggu chapt selanjut nya ya♡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SHOOT to LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang