HAPPY READING
“Aku akan menjadikan kamu satu-satunya di hidupku, itu janjiku untukmu suamiku, walau hanya mendapatkan rasa sakit darimu mas Raden.”
Nadira Safa Apriliani
“Aku begitu kejam terhadap istri hamba sehingga hidupku di selimuti oleh rasa bersalah dan juga dipenuhi dengan kata menyesal dan menyesal, karena tidak menghargai kehadiran sosok istri yang baik sepertimu Nadira.”
Raden Arsen Dirgantara
🌹🌹🌹
Suara ayam tetangga berkokok di pagi hari, suaranya begitu nyaring sampai terdengar di telinga kedua sepasang suami istri yang sedang tertidur dengan saling memeluk erat dan hangat dengan penuh cinta dan kasih sayang, Nadira pun perlahan membuka mata cantiknya, Nadira terbangun sudah di sungguh wajah tampan sang suami, ia pun memandang wajah sang suami sampai tidak berkedip sedikit pun saking terpana melihat ketampanan sang suami.
“Mas emang ganteng sayang,” ucap Raden dengan suara khas orang bangun tidur yaitu sedikit serak, namun di telinga Nadira suara sang suami itu candu ketika bangun tidur aduh Nadira meleyot.
“Ilih mas Raden, baru juga bangun udah narsis duluan,” balas Nadira.
“Hiks berati aku nggak ganteng,” tanya Raden dengan guling-guling di atas kasur.
“Drama di mulai nih, aku kerjain aja deh.” batin Nadira
“Nggak, yang ganteng itu Abang aku tau,” ucap Nadira mulai akting mengerjai bayi besarnya, dalam hatinya ia tertawa lepas ketika melihat muka suaminya sendiri itu merah tandanya suaminya akan menangis kenceng banget.
“Haha mas Raden nggak ganteng,” ledek Nadira.
“Hiks kamu jahat, masa mas di bilang nggak ganteng,” ucap Raden dengan membalikkan badannya memunggungi Nadira, ceritanya dia ngambek dan kesel sama istri kecilnya itu.
“Hiks bunda, menantu kesayangan bunda ledekin aku hiks,” di sela-sela ia menangis dia memanggil bundanya.
“Mas Raden,” ucap Nadira dengan menepuk pundak sang suami.
“Aku lagi ngambek sama kamu, jangan ngomong sama mas,” balas Raden dengan memanyunkan bibirnya, aduh lucu bangettt.
“Masa lagi ngambek ngomong sih,” ledek Nadira.
“Ih kamu mah rese banget sama aku hiks,” cakap Raden dengan mengusap air matanya.
“Sut udah jangan nangis, kasian nanti dada kamu jadi sesak,” ujar Nadira dengan mengusap air mata yang menetes di pipi sang suami.
“Sini aku peluk biar kamu berhenti nangisnya,” kata Nadira.
Raden pun langsung memeluk sang istri dengan erat.
“Dira tadi Cuma bercanda kok mas, maaf iya,” cakap Nadira dengan mengusap punggung sang suami biar bayi besarnya tenang.
“Hiks tapi jangan di ulangi hiks,” balas Raden dengan memainkan ujung baju istrinya itu.
“Iya sayangkuu,”
“Sekali lagi maaf iya udah buat bayi besar ini nangis,” ujar Nadira.
![](https://img.wattpad.com/cover/373976368-288-k334192.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Nadira {Segera Terbit}
Teen FictionNadira Safa Apriliani, adalah perempuan si pemilik gigi gingsul dan mata hazel. Siapa pun yang melihatnya pasti akan terpikat akan keindahan yang ada dalam dirinya. Ia adalah seorang mahasiswi dari Universitas Mentari dan tengah duduk di semester ti...