Nahla memesan sebungkus nasi uduk di salah satu lorong dekat tempat kos. Ia berjalan seorang diri sambil membawa kantong belanjaan. Semester satu sebentar lagi berakhir, ada sebagian ujian yang sudah terlaksana.
"Hei," sapa Navy membuat Nahla menoleh sekilas. Kini pria itu berjalan beriringan di sampingnya sambil makan ice cream.
"Hai," Nahla memberi jarak. "Dari mana kak?" tanya Nahla basa-basi. Ia tidak ingin di cap sombong karena terlalu cuek dan menutup diri.
"Sarapan, lo sendiri?"
Nahla mengangkat kantong belanjaan. "Beli sarapan juga."
"Regan mana? Bisanya setiap weekend kalian selalu berdua,"
"Sibuk," Nahla menyipitkan matanya karena matahari mulai menampakkan sinarnya. "Kalau gitu gue duluan, Kak,"
Nahla berlari kecil masuk ke kosan menuju kamarnya. Menguncinya lalu merebahkan tubuhnya di ranjang. Ada pesan masuk dari Regan.
Regan
Gue rapat duluNahla hanya membaca tanpa membalas. Mengeluarkan bingkisan belanjaan. Menyiapkannya di meja. Menuangkan segelas air dan makan dengan tenang.
Sudah dua minggu Regan tidak menemuinya karena sibuk dengan pekerjaan. Nahla tidak pernah menuntut untuk bertemu setiap minggu. Pernikahan mereka sudah berjalan kurang lebih dua bulan dan Nahla mencoba untuk memulai dan mempercayainya.
Nahla
Kita jadi ke Raja Ampat?Zoya
Tapi gue nggak ada dana, NaNahla
Lo hanya perlu bawa diriZoya
Serius?? Kita berdua aja nih? Yakin? Kita nggak tau apa-apa NaNahla berpikir sebentar. Apa ia harus beritahu Regan? Nahla membuka ruang aplikasi chat bersama Regan.
Nahla
Gue mau ke Raja AmpatNahla melihat Regan langsung membaca dan membalasnya.
Regan
Dadakan? Kapan?Nahla mendengus. Ini bukan dadakan. Mungkin Regan lupa jika minggu depan adalah ulang tahunnya.
Nahla
Jumat gue sama Zoya berangkatRegan
Berdua aja?Nahla
IyaRegan
Gue lihat jadwal dulu bisa apa nggak.Bibir Nahla terangkat sempurna.
Nahla
Ok**
Regan meletakkan ponselnya lagi ke atas nakas usai membalas pesan Nahla. Ia kembali memejamkan mata dengan posisi terlungkap tanpa pakaian.
"Kita ke Maldives, yuk," Aruna yang tidur terlentang merubah posisinya menjadi terlungkap sambil memainkan handphone. Rambut panjangnya tergerai jatuh di bahu telanjangnya.
"Nggak ada waktu,"
"Minggu depan. Kamu nggak bisa ambil libur? Kan kamu bosnya, kenapa kerja non stop,"
"Gue kan pemula dan masih banyak yang harus gue pelajari," Regan memeluk guling. "Lagi pula lo lagi hamil muda, nggak baik kalau pergi jauh,"

KAMU SEDANG MEMBACA
Regan & Nahla [END]
RomanceCerita romansa mantan kekasih yang masih terhubung meski hubungan keduanya telah kandas. Akankah kebersamaan mereka sejalan atau hanya kenangan? Akankah berakhir di pernikahan atau datang sebagai tamu undangan? Inilah cerita tentang kisah klise Reg...