Rumah Bersandar

11 4 1
                                    

"jadi,bisa langsung cerita kenapa Riki tiba-tiba absen selama seminggu" tanya Shela.

"Ga ada yang terjadi denganku dan Riki. Seminggu yang lalu aku hanya melihatnya menangis di tengah hujan . Dan setelahnya dia memukulku dan pergi dengan mengucapkan terima kasih dan maaf bersamaan" jawab aku.

Shela mendadak terdiam dan menggigit jari tangannya karena panik.

"Ada apa shel?kenapa Lo panik kayak gitu!"

"Kayaknya pertemuan kita sampai disini dulu. Terima kasih sa" jawaban singkat dari Shela dan meninggalkanku sendiri di cafe.





***
(Flashback by Shela)

"Dikala sebuah rumah tidak seperti rumah"
___

"Kau tidak akan mengerti Shela. Tidak semua rumah dapat melindungi pemiliknya sendiri. Terkadang, pemilik rumah itu harus berlindung di sebuah rumah yang dipercaya mampu melindunginya" Ucap Riki.

"Berhentilah bicara yang tidak dapat aku mengerti Ki" ucap ku dengan kesal.

"Pfft,,," tawa kecil Riki.

Awalnya aku tidak mengerti apa yang kau ucapkan. Kau selalu mengatakan hal yang sulit aku pahami saat kau berada dalam suatu masalah. Kau tak pernah mau bercerita. Aku tak berharap kau selalu bercerita denganku, tapi aku berharap kau menganggap ku selalu ada disisimu.

Riki Dharma Herlino , cowok periang dan super aktif. Saat pertama kali melihatmu saat masih di bangku sekolah menengah pertama aku selalu iri Karena kau selalu menebarkan sifat positif ke semua orang. Beda denganku, cewek dingin yang jarang senyum, jarang bicara dan tidak memiliki seorangpun teman. Sampai saat kau menghampiriku dan menawarkan pertemanan denganku. Disitulah kau membawa semangat dalam diriku. Disaat teman-teman menjauhiku, kau tetap berteman denganku. Aku sangat senang bisa berteman denganmu. Awalnya aku berpikir aku akan membencinya, namun ternyata tidak. Aku pernah berpikir, apakah anak seperti Riki tidak memiliki masalah dengan orang disekitarnya?itu sangat hebat. Ternyata dugaanku salah, dari banyaknya orang disekitarnya ada yang membencinya.
Pernah sekali dia bertengkar hebat karena suatu hal, sampai sampai orang tua Riki di panggil ke sekolah.
Dan di hari lain Orang yang pernah bertengkar dengan Riki  dan Riki dipergoki oleh guru bahwa mereka merokok. Dan orang tua Riki di panggil ke sekolah lagi.
Aku yang mendengar bahwa Riki merokok kaget. Aku tidak menyangka kalau Riki akan merokok. Aku hampir tidak ingin mempercayainya.

Setelah kabar Riki bertengkar dan merokok menyebar luas, teman teman mulai menjauh darinya. Namun, disitulah hubungan kami semakin dekat. Riki mulai memperlihatkan dirinya yang lain dari yang aku lihat sebelumnya.

"Shela, kamu percayakan kalau aku tidak bertengkar tanpa alasan dan kamu percayakan kalau aku tidak merokok?".

"Iya Ki, gue percaya kok".

Mulai hari itu dia terkadang mengutarakan keluh kesahnya padaku. Dia yang awalnya anak periang, saat ini kehilangan semangatnya. Aku mencoba menghiburnya meskipun aku tidak tahu caranya menghibur orang. Hari-hari terus berlalu, di suatu hari kemudian ada anak yang menuduh Riki mencuri barang anak itu. Padahal, saat hari itu Riki sedang bersamaku di kantin. Aku mencoba meluruskan kesalahpahaman itu,,,

"Riki ga mencuri barangmu. Jelas-jelas dia sedang bersamaku pada waktu itu"

"Apa maksudmu shel?ohh aku tahu,,, kamu pasti bersengkokol dengan Riki kan?" Kata anak cewek yang menuduh Riki.

It's not about me (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang