Kaluna,dan luka - 02

1 0 0
                                    

Kaluna berada di depan cermin wastafel dengan sebuah box berwarna biru yang dia bawa setiap hari,box yang sudah tak berisi padahal baru dimakan 3 suap tadi.

"Ga ada hari tenang buat gue apa? Sehari aja?"

Kaluna mencuci box bekas nasi gorengnya dengan telaten,setelah selesai ia berniat untuk pergi ke perpustakaan karena memang jam istirahat masih lama.

"BAA!"

Kaluna terperanjat karena ulah 'Gama Giovanokekasihnya.

"Gama,kalau aku jantungan gimana?"

Kaluna teramat kesal,dia melemparkan box yang dibawanya secara tiba tiba dan pergi meninggalkan Gama,untung Gama cekatan.

"Eh jangan marah dong sayang,aku cuma becanda"

Gama kalang kabut melihat bibir pacarnya yang sudah manyun 7 Sentimeter,sudah pasti akan di diaminya lagi nanti nya.

(Bukan karena lebay,tapi memang biasanya setelah di kagetin akan merasa kesal sekali ga si? Atau aku aja yang kaya gitu,hehe.)

Gama terus mengikuti kemana langkah kekasihnya itu pergi,dengan box basah yang ada ditangan nya dia berjalan cepat guna mensejajarkan langkahnya dengan Kaluna.

'apaan si,tunggu aja nanti apa yang Lo punya bakal gue rebut,apapun itu'

Batin Seseorang yang berada tak jauh dari situ,dengan tatapan tak sukanya.

Kaluna mengurungkan niatnya pergi ke perpustakaan,dia kembali ke kelas dengan Gama yang masih mengekor.

"Sayang,cepet banget jalan nya"

Tapi kaluna masih enggan berbicara.

"Ya udah deh kalau masih ngambek,nanti aku tunggu diparkiran ya,aku anter kamu pulang,aku tahu kamu tadi berangkat naik ojol kan,kenapa ga minta jemput aja si hm?"

"Ga tau,aku marah sama kamu"

"Ya udah deh,aku balik ke kelas dulu,kamu hutang cerita sama aku,bye sayang"

Gama meletakan box Luna di meja lalu pergi.

'aku beruntung punya kamu Gama,jangan berubah ya Gama,cuma kamu yang aku punya sekarang'.

.....

Bel pulang sekolah berbunyi,Kaluna berjalan kearah parkiran dengan santai.

Bughh

"Aww"

"Ups,sorry"

Kaluna ditabrak dari belakang oleh seseorang, untung saja dia bisa menjaga keseimbangan tubuhnya jadi dia hanya terhuyung kedepan.

"Sehari aja ga bisa Lo jauhin gue?gue capek Tania,brengsek!"

Kaluna menghela nafasnya,dari pagi,siang bahkan sekarang pulang sekolah pun ga ada waktu di untuk tenang,selalu saja ada pengganggu yang datang dari mereka mereka lagi.

"Ini adek Lo btw, ngomongnya santai dikit bisa kali"

"Iya kaya ga pernah di ajarin sopan santun ih"

Tania tersenyum bangga kepada teman teman nya,

"Gue ga pernah punya adek,gue anak bungsu di keluarga gue,dan ga usah ngomongin sopan santun kalau situ aja ga paham artinya Sopan santun"

"Ih kak Luna, nanti aku bilangin papa ya"

"Ngaduan banget"

Kaluna pergi begitu saja agar masalah nya tidak berkepanjangan,tapi sebelum benar benar pergi dia kembali berbalik badan,

Rumah Itu LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang