6. Perjuangan pertama

12 4 0
                                    

Tandai typo!

“Kiwww, cewek.”

Valen menatap jengah si pelaku pemilik suara tersebut. Beberapa hari belakangan ini Kairav sering sekali menguntit dirinya. Ia sebenarnya risih dengan tingkah Kairav apalagi dengan terang-terangan Kairav mengejarnya.

“Mau lo apa sih!” sentak Valen.

Kairav diam. Ia menatap Valen yang tengah menatapnya datar. Bukannya takut, Kairav merasakan spot jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

“Jadi pacar gue!”

Kairav tersenyum. Ia tidak pernah merasakan hal seperti ini. Apalagi ketika melihat wajah cantik milik Valen secara dekat. Rasanya ribuan kupu-kupu berterbangan di perutnya.

“Gila.”

Valen meninggalkan Kairav. Bukannya tidak ingin menjawab, Valen tidak ingin penggemar ketua OSIS itu menyerangnya secara ugal-ugalan.

“AYANG TUNGGUIN GUE!”

Kairav berteriak. Ia segera berlari menyusul Valen yang sudah jauh dari pandangannya. Kairav sudah bertekad bulat akan memperjuangkan perasaannya.

“Kairav gila. Udah tahu beda agama masih aja ngejar,” gumam Abimanyu.

Abimanyu sedari tadi memperhatikan Kairav dari kejauhan. Ia hanya bisa berdoa agar Kairav sahabatnya itu tidak merasakan sakit hati yang pernah ia rasakan.

Seluruh atensi mata mengarahkan ke Kairav. Kaget tentu saja. Baru kali ini mereka melihat ketua OSIS yang sebentar lagi lenser jabatan mengejar seorang cewek.

Kalo saingannya kak Valen aku mundur deh.

Mata gue normal kok? Tapi?? Nggak salah Kairav ngejar Valen?

OMG OMG!! Sweet banget sih mereka.

Tuhan memang satu~~

Kita yang tak sama~~

Stop jangan lanjutin! Suara kalian bikin gempa sekolah nanti.

Banyak dari ribuan murid membicarakan Kairav dan Valen. Terlebih lagi Valen yang terkenal introvert langsung menjadi bahan sorotan pertama di akun sosial media sekolah.

Langkah Kairav terhenti di ambang pintu perpustakaan. Ia mengatur pernapasannya sejenak. Kairav mengedarkan pandangannya mencari sosok cewek yang sudah memenuhi hatinya.

“Suka novel?”

Kairav melihat Valen yang tengah menikmati baca novelnya. Ia sadar jika Valen pura-pura tidak mengetahui keberadaannya. Namun, itu bukan point masalah ini. Yang terpenting, Kairav dapat melihat dengan puas wajah cantik milik Valen.

Merasa tidak ada jawaban, dengan usil Kairav menarik novel yang tengah Valen baca. Valen berdecak. Ia menatap garang Kairav yang tengah menyengir lebar.

“Apa sih adiknya baca novel? Lagian masih cakepan gue buat dipandang,” ujar Kairav percaya diri.

“Lo nggak ada kesibukan lain selain ganggu gue?” tanya Valen penuh penekanan.

Kairav menggeleng. Memang benar hari ini ia tidak ada kerjaan sama sekali. Dari kelas jamkos sampai mengerjakan tugas pun Kairav sudah lakukan dari awal. Dan dari pada tidak tahu mau melakukan apa, ia gunakan untuk mengejar cintanya pada Valen.

“Lo!”

“Apa? Udah bener lo mending jadi pacaran gue aja. Biar kehidupan lo lebih berwarna sedikit,” jelas Kairav.

Valen berdecih. Ia menatap sinis Kairav. Tidak tahukah dia jika mereka berbeda keyakinan. Selain itu juga Valen sedikit trauma dengan kisah asmara. Ia memiliki pengalaman buruk tentang pacaran.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BUNGA TERAKHIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang