Leon terbangun dari tidur lelapnya,menatap lampu cerah yang tertempel di atap ruangan begitu juga nafas hangat yang berhembus di lehernya,nafas siapa lagi kalau bukan nafas andrian,Leon bangkit dari posisi tidurnya dan duduk di pinggiran kasur,niat ingin kabur sama sekali tak ada di benaknya apalagi sekarang ini ia tak punya apa apa lagi,dimana baju sekolah nya? Yup di buang sama andrian
Mata Leon masih terlihat bengkak ia bisa lihat sendiri saat menatap kaca yang ada di lemari pakaian yang terletak tepat di depannya,sekarang ia lapar.
Leon berdiri dan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya,mungkin tak apa tak mengganti pakaian setidaknya tubuhnya bersih
....
Selesai mandi,Leon segera beranjak keluar dari kamar mandi, masih dengan baju yang ia kenakan tadi malam,menatap pria gagah yang masih terlelap di atas kasur tanpa melihat adanya pergerakan ingin bangun sama sekaliLeon kembali pergi tapi bukan kabur,ia hanya pergi turun menuruni tangga,vila itu seperti istana luas yang memiliki banyak ruangan mungkin sulit ia menemukan dapur,tapi tidak, dapur ada tepat di lantai pertama yang ia temui saat turun dari tangga
•••
Nghhh...Pria gagah itu terbangun dari tidurnya,matanya langsung tertuju ke samping kasurnya yang kosong, bukannya tadi malam ia baru saja memeluk pujaan hati di sampingnya, atau jangan jangan dia kabur
Baru saja mau marah hidung pria itu mengendus bau enak yang berasal dari bawah,perasaan ia belum mempekerjakan pembantu untuk vila itu sebelumnya,atau mungkin itu pujaan hatinya?
Andrian berjalan menuruni tangga karna penasaran,belum sampai di tangga terakhir tapi matanya sudah membulat melihat banyaknya makanan yang tersaji di atas meja begitu harum dan kelihatan enak,apalagi yang memasaknya adalah sang pujaan hati, sungguh mengebu gebu perasaan andrian kali ini,ia sudah seperti membayangkan bahwa Leon adalah ibu rumah tangga.
Andrian mengetahui Leon masih belum selesai masak jadi ia berlari kembali ke atas mungkin untuk mandi?
.
.
.
"Fyuhh"
Leon sudah menyelesaikan semua masakannya dan berdiri di samping meja dan menunggu kedatangan andrian.Tak lama andrian pun datang, sudah terlihat rapi dan wangi bukan memakai pakaian sekolah tapi memakai kemeja putih dan celana hitam,ia tidak perduli pada sekolah hari ini toh ia juga sudah mempermisikan ketidak hadirannya dan Leon kepada pihak sekolah.
Andrian berjalan menghampiri meja makan yang sudah di isi banyak makanan itu,tak ada satu pun dari makanan itu yang terlihat tak enak,semuanya harum,andrian duduk di salah satu kursi di meja itu
"Lo kenapa masih diri?"
Andrian heran kenapa Leon masih berdiri dan tak duduk ikut makan juga
"Ga papa ka,takut ngotorin kursinya"
Andrian mengerutkan keningnya kesal mendengar perkataan Leon seperti itu,seolah olah Leon menganggap dirinya sendiri kotor dan tak pantas
"Duduk aja,lo ga bakal ngotorin apapun"
"Ga usah kaka makan duluan aja"
Andrian kesal dan menarik pinggang ramping Leon untuk mendudukkannya di paha kekar andrian
"Ugh ka.. Lepas"
"Ga usah bawel,suruh siapa lo ga mau duduk tadi"
"I-i-ia ka"
Andrian tersenyum miring mengambil 1 piring nasi goreng dan 1 mangkuk sup sayur panas,mengambil sendok yang kemudian menyendok sedikit sup sayur itu sebelum meniup sup itu untuk meredakan panasnya
"Buka mulut"
Leon mengangguk pelan dan membuka mulutnya, membiarkan andrian menyuapinya seperti anak kecil
"Sekarang lo suapin gue"
Pipi Leon memerah,ia merasa seperti sedang bermesraan dengan andrian saja,ingat Leon kalian ga ada hubungan benaknya
Leon mengambil sendok tangannya masih sedikit gemetar,mengambil 1 sendok nasi goreng dan lalu mengarahkan nya ke mulut andrian secara perlahan
Andrian membuka mulut nya matanya tak bisa pergi dari memandang wajah lelaki idamannya yang begitu imut,ia tau kalau Leon menyuapinya karna terpaksa dan takut,tapi ia akan membuat Leon menyayanginya dengan tulus tanpa keterpaksaan.
30 menit berlalu,keduanya sudah kenyang dan sudah selesai menghabiskan semua makanan yang ada di meja,meski memang hanya terpaksa tapi Leon bersyukur karna ini pertama kali baginya bisa makan seenak dan sepuas ini
Leon turun dari pangkuan andrian dan mengambil semua piring yang sudah kotor karna bekas makanan yang masih tertempel di piring tersebut,ia mengambil semuanya dan mencucinya di wastafel dapur..
Sementara itu andrian terus terus saja menatap simanis tanpa henti,memandang punggung nya yang terlihat ramping dengan baju kebesaran itu,dan juga paha mulus yang hanya di tutupi setengah pakai celana pendek yang di kenakan oleh si manis.
Selesai sudah Leon mencuci piring,ia kembali ke hadapan andrian
"Ka apa masih ada yang perlu Leon lakuin"
Andrian lagi lagi tersenyum,itu adalah pertanyaan yang sudah lama ia tunggu tunggu
"Puasin gue"
"Maksudnya ka?masakin makanan lagi?"
Andrian terkekeh ringan betapa polos nya pria mungil satu ini,mungkin akan menyenangkan karna dia begitu polos pikirnya
"Udah gue minta lo pake baju ini trus duduk di atas kasur gue,tunggu gue"
Leon membulat pakaian yang di berikan oleh andrian adalah pakaian wanita,bukan pakaian pria, hanya crop top hitam dan rok pendek hitam
"Ka Leon ga mau"
"Leon dengerin gue,kalo lo ga mau terpaksa gue cabut nama lo dari sekolah,gue pemilik sekolah nya loh"
Leon lagi dan lagi di buat terpuruk
"T tapi ka, i-i-ini kan p-pakaian cewe ka"
"Gue tau,gue mau liat lo make ini, cepet lo cuma punya dua pilihan"
Leon tak mungkin memilih untuk tak bersekolah,apalagi kecintaannya pada pendidikan,ia rasa menuruti perintah andrian lebih baik,ia harap andrian hanya minta itu saja dan tidak lebih aneh lagi.
"Y-y-yaudah ka s-siniin b baju nya"
"Nah gitu dong janlup nanti kalo udah di pake fotoin dulu trus kirim ke gue fotonya"
"Leon ga punya hp ka"
"Di kamar ada hp baru,udah gue masukin nomor gue disono, udah cepet sebelum gue berubah pikiran dan ngeluarin elu dari sekolah"
Leon mengangguk paham, tubuhnya saat ini sedang gemetar ketakutan tapi ia tak punya pilihan lain
••••
Ting..TBC!
KAMU SEDANG MEMBACA
ketos Obsesi vs junior Manis (BxB!)
Romancewarning ⚠⚠18+ini bl ygy,yang suka bl obsesi yuk mampir😖😖bxb warning!!! Bantu vote guys!