CHAPTER 4. THE BEGINNING OF THE AUDRA GANG

28 16 4
                                    

Vote...

️☠️☠️☠️

Gilang masih setia berada, balkon sambil menghisap Vapenya. Sampai ada seorang anak kecil, yang sedang berlari-lari.

Gilang hanya acuh tak acuh sembari menghisap Vapenya, sampai ia mendengarkan suara anak kecil yang sedang menangis. Ia dengan paniknya segera berlari, keluar dan mendapatkan adiknya yang sudah memiliki darah di lutut yang dimana ia sudah jatuh. Gilang segera mengangkat tubuh adiknya, yang terus menangis.

"Kamu kenapa?"

"Adek tadi jatuh main sepeda."

"Huft, makanya jangan main sepeda dek Kakak udah berapa kali bilang sama kamu, tapi apa kamu gak dengerin Kakak.

"Iya deh maafin adek ya Kakak, adek janji gak bakal ulanginya lagi."

"Yaudah kamu mendingan pergi ke sana aja, tuh mama udah panggil."

"Yaudah adek turun dulu."ucapnya dan mulai pergi dari tempat itu.

"Hm."

☠️☠️☠️

Gilang segera pergi ke kamarnya dan memakai kaos oblong, dengan sepatu putih. Ia segera turun dari rumahnya, dan menaiki motornya dengan kecepatan tinggi.

Tak butuh berapa lama ia sudah sampai di restoran, sesampainya di restoran ia mulai memesan. Tak butuh waktu lama pesanannya sudah datang ia segera memberikan uang berapa lembar berwarna merah dan mulai menyantap makanan, sampai ada yang mengetuk mejanya. Perlahan Gilang segera menaikan sebelah alisnya, saat melihat Uzi yang tersenyum.

"KOK BISA YA KITA KETEMU LAGI...." Ucapnya yang hanya di anggukan oleh Gilang, Gilang juga merasa aneh kenapa bisa bertemu lagi dengan pria ini.

"Hm, Lo sama siapa?" tanyanya sambil menatap Uzi.

Uzi segera tersenyum dan menunjuk ke arah, kanan yang terdapat enam pemuda yang sedang duduk dari salah satunya terus melihat Gilang dengan tatapan tajam. Begitu juga dengan Gilang ia malah menatap terus menerus pemuda itu dengan tatapan permusuhan, sampai seorang pemuda yang sedari tadi melihat mereka berdua yang sama sekali tidak akur akhirnya mulai membuka suaranya.

"Lo kenapa sih?" tanya pemuda yang memiliki, rambut blonde.

"Gak, gak papa." ucap Gilang ia masih terus menatap Zain dengan tatapan permusuhan.

Kevin dan yang lainnya hanya bisa pasrah, dengan mereka yang masih terus berkelahi.

"Napa Lo lihatin gue?" tanya Zain.

"Gue gak lihatin Lo orang gue lihatin sana." ucap Gilang.

"Bilang aja Lo lihatin gue."

"Eh gue gak pernah lihatin Lo ya anjing."

"LO YANG ANJIIIIING."

"LO JANGAN KEPEDEAN, SIAPA JUGA YANG MAU LIHATIN LO BANGSAT." teriak Gilang, Zain yang tidak terima segera memukul Gilang dan...
Adegan adu jotos di mulai.

Lima pemuda yang sudah capek dengan mereka, segera berlari untuk memisahkan mereka tak ingin ada yang terluka ya walaupun lama kelamaan kesal juga. Jika terus, berkelahi.

BEGINNING OF THE MEETING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang