Let Me Kiss You 🔞 | JakeHoon

744 47 5
                                    

Kalau disuruh jabarkan kecantikan kekasihnya, Jaeyun rasanya tak mungkin bisa. Nyatanya Sunghoon adalah secantik-cantiknya rupa yang diciptakan oleh pemilik semesta. Selama hidupnya Jaeyun bersumpah, eksistensi kekasihnya adalah yang tercantik di atas bumi yang ditinggali bersama jutaan manusia lainnya.

"Udah ngantuk ya?"

Lelaki Sim baru selesai dengan kegiatannya bersihkan diri. Seharian jadi budak korporat buatnya enggan bawa bau bekas kerjaan lama-lama di dalam apartemennya. Apalagi malam ini ada kekasihnya yang pilih menginap lantaran rindu, katanya sih begitu.

"Sedikit." Sunghoon jawab sembari usakan pipinya ke tangan kekasihnya. Dingin, Sunghoon suka.

"Aku keringin rambut dulu ya." Jaeyun pamit untuk berlalu, usak ringan pipi kekasihnya yang tatap dia dengan bibir maju-maju. Lucu. Sayangnya Jaeyun tak mau kekasihnya risih sebab rambutnya masih teteskan air sisa mandi tadi.

Sunghoon sendiri pilih usakan wajahnya ke bantal milik kekasihnya. Hirup wangi Jaeyun disana buat Sunghoon makin ingin peluk kekasihnya. Beban kerjaan yang menumpuk di kepala buat Sunghoon ingin dimanja. Maunya dipeluk mesra, dipeluk sampai pagi menjemput.

Setelah matikan seluruh lampu, Jaeyun masuk kembali ke dalam kamarnya. Ganti lampu utama dengan lampu yang nyalanya lebih temaram. Dengan pelan dan sengaja naik ke atas ranjang dan tindih badan kekasihnya.

"Manis banget sih kamu." Wajah itu dikecup penuh kasih. Pipinya dikecup sampai timbulkan semburat merah yang masih bisa Jaeyun tangkap presensinya. Lelaki Sim kecup lagi pipi lembut kekasihnya kanan dan kiri, lantas usakan hidung bangirnya dengan milik kekasihnya.

Tawa Sunghoon buat Jaeyun terpesona. Cantiknya buat Jaeyun makin terpana. "Minggir dih. Kamu kan berat." Padahal Jaeyun tumpukan berat badannya dengan dua tangannya.

"Bilang aja kalau maunya dipeluk." Jaeyun gulingkan tubuhnya kesamping, lengannya bawa Sunghoon dalam peluk. Buat Sunghoon kulum senyumnya sembari usakan hidungnya di dada kekasihnya.

"Manja." Hidung bangir itu dicubit ringan oleh Jaeyun. Gemas sekali mau Jaeyun cium berkali-kali.

"Ya ke kamu aja."

Ya memang begitu, Sunghoon itu kerasnya kalahkan batu. Anak sulung yang begitu kokoh berdiri untuk jadi sosok yang disegani. Dia mau adiknya punya kakak yang bisa jadikan panutan. Jaeyun paham kalau dunia bahkan bisa Sunghoon lawan, tapi kalau si anak sulung pilih untuk bersandar padanya, Jaeyun terima dengan lapang dada. Karena Jaeyun akan berikan dunia dan seisinya untuk lelaki yang dia cinta sampai mati.

"Ada yang mau diceritain nggak hari ini?"

"Nggak ada."

"Mau bobo aja?"

"Langsung bobo?" Sunghoon dongakan wajahnya untuk tatap rupa kekasihnya. Ada Jaeyun yang tatap ia dengan senyum teduhnya. Pesonanya buat perut Sunghoon rasanya geli, jadi begini dibuat jatuh cinta berkali-kali?

"Ya mau apa dulu? Kamunya dah ngantuk gitu." Pipi gembul Sunghoon diusak pelan.

"Mau disayang-sayang."

Disayang sayang ya.

Disayang-sayang banyak maknanya. Jika itu yang Sunghoon pinta, Jaeyun akan kabulkan tanpa banyak tanya. Lengannya rengkuh Sunghoon supaya makin masuk dalam peluk, tatap wajah kekasihnya dan Jaeyun ucap syukur pada semesta sebab Sunghoon jadi miliknya.

Mole di wajah kekasihnya dibubuhi kecup. Sekali, dua kali, berkali-kali sampai Sunghoon salah tingkah sendiri. Tatapan yang Jaeyun beri selalu buat Sunghoon merasa dijunjung tinggi. Dipuja begini buat Sunghoon tinggi hati.

Minuman Sekali TenggakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang