7

316 82 4
                                    

Abaikan typo dan kata yang tidak nyambung











Hari berganti hari tak terasa pernikahan anak dari 2 pengusaha sukses dari keluarga Adijaya dan Abraham akan terlaksana. Persiapan demi persiapan pernikahan yang sangat memakan waktu satu persatu telah selesai.

Seperti persiapan-persiapan sebelumnya Jisoo kini tak lagi sibuk dengan pekerjaannya setelah mendapat ancaman dari Jennie kemarin. Sebenarnya bukan itu alasannya kenapa Jisoo bisa tidak sibuk seperti sebelum-sebelumnya,  tapi karena izin cutinya sudah keluar dan sekarang ia bisa lebih fokus dengan persiapan pernikahannya dengan Jennie.

Hotel tempat mereka akan melangsungkan pernikahan besok juga sudah sangat ramai dengan para staff yang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Tak hanya itu didepan hotel juga sudah banyak terpasang papan ucapan dari kolega bisnis kedua keluarga yang turut senang dengan pernikahan anak-anak mereka.

Tinggal besok pagi saja pernikahan Jennie dan Jisoo akan dilangsungkan tapi hubungan keduanya masih juga berjarak. Entah apa jadinya hubungan mereka setelah menikah nanti jika sekarang saja mereka sama-sama menolak kehadiran satu sama lain.

"Ini udah boleh pulang gak sih pi, Jennie capek banget dari kemaren ngurus ini itu terus." Gerutu Jennie yang akhirnya mengeluarkan unek-unek nya.

"Ya sabar dong namanya juga nikah. Gak ada yang langsung sah tanpa persiapan dulu. Lihat tuh Jisoo aja gak pernah ngeluh, dia aja rela ambil cuti panjang buat nikah sama kamu."

"Bodoamat, aku mau pulang sekarang." Ucap Jennie kemudian melenggang pergi begitu saja tanpa berpamitan dengan orang tuanya.

"Tuh anak ya selalu aja gitu yang sabar ya Ji. Jennie anaknya agak keras kepala tapi kalau dibentak dikit pasti nangis." Ucap Tiffany yang tidak enak dengan calon menantunya.

"Gak papa mi, mungkin Jennie kecapean hampir dua minggu ini kan kita sibuk ngurus acara ini. Jadi wajar kalau moodnya agak kurang bagus."

"Tolong susulin calon istri kamu itu ya, papi sama mami mau ngobrol sama orang tua kamu di atas." Ucap Dimas kepada Jisoo.

"Iya pi." Dengan menurut Jisoo langsung pergi keluar dari ballroom dan menyusul Jennie yang sudah lebih dulu pergi.

"Sabar Jisoo sabar." Gumam Jisoo ketika tak menemukan Jennie di sepanjang lorong hotel. Padahal calon istrinya itu pendek tapi kenapa langkah kakinya cepat sekali. Itu yang sedari tadi Jisoo pikirkan, bagaimana orang pendek seperti Jennie bisa mempunyai langkah yang lebar melebihi langkah kakinya sendiri.

Hampir 10 menit menyusuri area hotel mata Jisoo tak sengaja menangkap sosok Jennie yang sekarang tengah duduk di sebuah bangku taman yang jaraknya tidak terlalu jauh dari hotel tempat mereka akan melangsungkan pernikahan besok.

Saat mobilnya sudah sangat dekat dengan dengan Jennie tiba-tiba ada seorang laki-laki yang muncul dari balik pohon dan kini duduk bersebelahan dengan calon istrinya itu. Terlihat Jennie sangat nyaman menyandarkan kepalanya di pundak kokoh laki-laki itu.

"Pacarnya?" Gumam Jisoo dengan mata yang masih betah menatap kedua pasangan itu.

Teringat dengan tujuan awalnya mencari jennie, Jisoo yang masih menggunakan setelah kemejanya lantas turun dan menghampiri mereka yang sedang duduk bersama di bangku taman.

"Jennie." Panggil Jisoo dari balik punggung Jennie. Buka hanya Jennie saja yang membalikkan kepalanya tapi juga sosok laki-laki yang Jisoo yakini sebagai pacar calon istrinya itu.

"Lo ngapain disini?" Tanya Jennie dengan nada tak sukanya kala melihat Jisoo yang sekarang berdiri di belakangnya.

"Saya disuruh papi nyari kamu." Ucap Jisoo menatap lekat mata kucing Jennie.

Be Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang