2

273 31 0
                                    


Suara ricuh dan barang barang yang di panting di atas lantai membuat seisi rumah bak kapal pecah yang baru saja diterpa angin topan. Salah satu lelaki manis tengah meringkuk di ujung dinding sambil memeluk putranya yang ketakutan hebat saat orang orang asing itu masuk ke dalam rumah kecil milik nya

"BAYAR!! HUTANG MU SUDAH MENUNGGAK! DAN KAU SUDAH BERJANJI AKAN MEMBAYAR HUTANGMU DALAM KURUNG WAKTU 1 MINGGU!!!" Teriakan lelaki berbadan besar dengan tato di sisi bahu nya membuat kaget lelaki manis yang tengah memeluk anak semata wayangnya itu

"Maaf.. aku sampai saat ini belum sama sekali memegang uang, bahkan anakku saja kemari malam menahan lapar karena aku tidak mempunyai uang!!"

"ARGH! AKU TIDAK PERDULI DENGAN BERBAGAI ALASAN YANG KAU PUNYA! BAYAR HUTANGMU SEKARANG!!"

"Berikan aku waktu 3 hari lagi, aku janji akan membayar hutang hutang ku dengan Lunas..." Ucap lirih lelaki itu

Rentenir yang mendengar perkataan itu pun terlihat muak, tangan nya menarik paksa baju yang dikenakan si lelaki manis membuat ia berdiri dihadapan rentenir tersebut

"BAYAR HUTANG MU SEKARANG! KALAU TIDAK-"

"HEI HENTIKAN!!"

Tangan rentenir yang hendak ingin memukul lelaki yang ada didepannya terhenti saat mendengar teriakannya berat dari luar

Seseorang yang berteriak itu masuk ke dalam rumah yang sudah berderai itu dengan tatapan tidak suka nya

"Apa ini?! Apa yang akan kalian lakukan kepadanya?!" Orang itu menarik paksa lelaki yang hendak di pukul itu lalu membawanya di belakang tubuhnya diikuti dengan anak lelaki yang tengah ketakutan saat melihat ibu nya yang hendak di pukul tadi.

"Kau tidak usah ikut campur!!" Gertak rentenir tersebut

Merasa paham dengan apa yang tengah dialami si pemilik rumah ini tanpa basa basi jaehyun langsung merogoh kedalam jas hitamnya lalu mengeluarkan sebuah amplop berwarna coklat yang didalamnya mengembang tanda ada banyak lembar uang disana

"Hutang nya lunas!! Ambil saja lebihnya." Ucap Jaehyun penuh menekanan tanda bahwa ia menyuruh orang itu untuk cepat segera pergi dari rumah ini

Dengan wajah senang, rentenir itu mengambil amplop uang yang ada di tangan Jaehyun lalu mengucapkan terimakasih karena sudah mau berbisnis dengan Jaehyun lalu rentenir itu melenggang pergi sambil membuka amplop coklat itu

"Taeyong?! Kamu baik baik saja?" Tanya Jaehyun sedikit memeriksa tubuh Taeyong

"Aku baik baik saja Jaehyun.. terimakasih sudah membantu!" Ucap Taeyong sambil mengusap pelan rambut anaknya

Jaehyun tersenyum lega, sorot matanya menelisik tempat tinggal Taeyong yang bisa dibilang tidak pantas di sebut sebuah rumah. Dindingnya yang hanya

"Taeyong ikut aku. Ada sesuatu yang harus aku bicarakan kepadamu."



🏠🏠🏠


Sebuah mobil berwarna hitam berkendara diramainya pengendara motor dan mobil yang lain. Hari sudah sore dan jalanan mulai macet dikarenakan par pekerja sudah pulang dari pekerjaannya.

Suasana sunyi melanda di mobil hitam milik Jaehyun. Mobil itu berhenti diantara banyaknya mobil dan truk dikarenakan macet yang melanda.

"Ekhem.." Jaehyun berdehem pelan untuk mencarikan sebuah suasana

"Bagaimana kabarmu? Sudah sangat lama tidak berjumpa." Ucap Jaehyun berbasa basi

"Baik, aku sangat sehat!" Ucap Taeyong di selangi senyuman manisnya

Jaehyun mengangguk lalu arah matanya melihat ke seorang anak kecil yang duduk di pangkuan Taeyong dengan antengnya

"Anak itu, apakah anakmu?" Tanya Jaehyun

Taeyong tersenyum, tangannya tergerak untuk mengusap pelan surai hitam legam milik anaknya

"Iya ini anakku, namanya sion.."

"Bearti kau sudah menikah ya?" Tanya Jaehyun agak sedikit ragu ragu

"Sudah."

Satu kata yang keluar dari mulut Taeyong membuat hati kecil milik Jaehyun terasa seperti di remas remas. Lalu kemudian dia mengangguk untuk menutupi rasa sakit dihatinya

"Begi-"

"Tapi sekarang dia sudah pergi meninggalkan aku dan juga sion."

Oke. Jaehyun mendadak senang dengan apa yang keluar dari ucapan Taeyong, saat sampai di lampu merah Jaehyun mengalihkan pandangannya kepada Taeyong meminta sebuah penjelasan

"Bisa menceritakan apa yang kamu alami saat aku tidak bersamamu?"

Taeyong melihat kearah Jaehyun dan mengangguk perlahan

"Sebelum ayahku pergi, perusahaan miliknya bangkrut dan mengharuskan aku dan ibu pergi meninggalkan rumah lama kami karena di sita oleh pihak bank. Awalnya semua berjalan baik jika ayahku tidak setuju dengan bantuan seseorang."

Jaehyun mendengar dengan seksama cerita Taeyong sambil menyetir mobilnya membelah jalanan ramainya kota

"Ada orang yang bisa membantu membangkitkan perusahaan ayah tapi dengan syarat, anak semata wayangnya harus menikah denganku. Awalnya ibu tidak mau tetapi ayah menyakinkan bahwa ia bisa kembali sukses seperti dulu dan hidup kita akan enak seperti sebelumnya. Tapi ternyata salah... Saat pernikahan ku digelar ibu terkena serangan jantung dan membuat dirinya meninggal ditempat" Taeyong menjeda ceritanya "tidak berselang lama ayah juga ikut menyusul ibu 1 bulan kemudian dan hanya menyisakan aku dan suamiku karena hal itu aku di setubuhi paksa oleh dia dan mengasikan sion.. tapi saat sion berada di kandunganku 5 bulan, lelaki itu kecelakaan dan mengakibatkan aku di usir dari rumah karena dituduh membunuh anaknya..."

Taeyong bercerita sambil menangis, Jaehyun ingin menenangkan Taeyong tapi ia urungkan karena ia masih dalam keadaan membawa mobil. Sion yang duduk di pangkuan Taeyong langsung menghapus air mata Taeyong

"Bubu jangan menangis.. Sion jadi ingin menangis juga.." ucap anak kecil itu sambil melihat Taeyong dengan mata berkaca kaca

Taeyong tersenyum lalu memeluk tubuh Sion "iya sayang, maaf ya bubu sudah menangis didepan Sion.."

Jaehyun yang melihat adengan itu mendadak merasakan sakit dihatinya rasa penyesalan masa lalu kembali teringat didalam pikiran nya

"Maafkan aku Taeyong... Seharusnya dari dulu aku menikahi dirimu bukan menikahi rose..."






🏠🏠🏠







To be continued

------------------------------------------

sorry if there is a typo~~~

Taeyong Mommy ( Jaeyong )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang