chapter eight

111 14 3
                                    

sunghoon mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk dari luar. entah berada dimana kini dirinya

setelah menoleh ke sembarang arah di baru sadar jika ia berada di sebuah rumah sakit yang sedikit sudah usang

"ibu..." lirih sunghoon kala semua ingatan nya tentang ibunya kembali terbayang di kepalanya

"ibuu dimana..?" Ucap sunghoon dengan isak tanagis nya berusaha mencari keberadaan sang ibu

"ibu mu sudah mati tak perlu kau cari lagi" ucap seorang pria paruh baya yang tiba tiba muncul di depan pintu

"tidak! ayah bohong ibu tidak akan pergi meninggalkan sunghoon!" Ucap sunghoon tidak terima

"mau sampai kapan?" Ucap sang ayah

sunghoon yang bingung pun hanya diam dan menangis tidak percaya bahwa apa yang barusan terjadi adalah kenyataan

"Dasar pria jahat kau pembunuh!!" Teriak sunghoon tiba tiba saat melihat sang ayah mendekat ke arahnya

"berani sekali mulut kotor mu itu mengucapkan kalimat seperti itu pada ayah mu dasar sialan!" bentak sang ayah sembari memukul sunghoon yang masih terbaring di ranjang rumah sakit itu

"tidak ada seorang laki laki yang tega membunuh istrinya sendiri, itu hana kau!" Teriak sunghoon membela dirinya

mendengar itu ayah sunghoon semakin tidak bisa menahan amarahnya dan semakin mengajar sunghoon.

jika kalian bertanya mengapa disana tidak ada orang sama sekali yang bisa menolong sunghoon atau melerai mereka?

karena rumah sakit itu adalah rumah sakit yang sudah usang yang hanya ada satu dokter tua yang merupakan kakek dari sunghoon. dokter itu sudah sangat tua, ia hanya bisa memeriksa pasien yang datang ketika akan meninggal dan tidak bisa banyak ber aktifitas

dokter itupun tidak tau apa yang sedang terjadi di ruang inap cucunya kini karena ia sedang berada di ruangan ibu sunghoon

ia duduk di sebelah ranjang rumah sakit milik ibu sunghoon dan menatap jenazah korban kekerasan dalam rumah tangga itu

"maafkan anakku menantuku, semua yang telah ia lakukan entah secara sadar atau tidak sadar aku merasa terbebanj oleh rasa bersalah dan dosa yang tidak akan bisa putar samapi kapanpun" ucap sang dokter sembari menundukan kepalanya

dada nya terasa sesak kala ia mengetahui perbuatan putra semata wayangnya. entah apa yang bisa ia lakukan setelah itu untuk menembus kesalahan yang telah putra nya perbuat

"a-ayahh.." lirih lemah ibu sunghoon yang masih sempat menyadarkan dirinya

"menantuku kamu masih hidup?" Ucap sang dokter dengan perasaan kaget dan juga Senang

"tidakk aku tidak akan bisa hidup" ucapnya dengan tangan yang berusaha ia gerak kan

"ku mohon jaga putra ku satu satunya karena dialah yang tersisa untuk mu di masa tua nanti" ucap sang ibu

"Iya aku akan menjaga cucuku dengan baik, Maafkan semua kesalahan ku aku gagal menjadi ayah yang baik untuk suami mu hingga semua ini trjadi"
sesal nya

"kau tidak salah ini semua salah ku" ucap snag ibu

sang ibu menatap langit langit rumah sakit yang sudah usang itu tanpa ia sadari air matanya turun membasahi pipinya

'aku bum ingin mati tuhan..' gumam nya dengan penyesalan mendalam dalam hatinya

ia akan sangat menyesal nanti ketika ia meninggalkan anak semata wayang nya dengan sosok ayah yang begitu buruk. entah apa yang akan terjadi dengan mental putra nya jika mati hari ini

SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang