Bab 3

0 0 0
                                    

Hari Sabtu pun tiba semua orang sibuk dengan urusannya sendiri dan begitupun dengan anggota Alaska yang sekarang sedang berada di apart geng nya berkumpul bersama ada yang sedang main game, ada pula yang melamun dll.

Reno yang Gabut pun menatap ke arah Megan yang sedang makan cemilan seraya menonton TV ia berniat untuk mengganggu, Reno pun mengambil cemilan dan langsung melemparkan bantal agar Megan tak langsung mengejarnya.

"Bagong kampret balikin makanan gua" teriak Megan lalu mulai mengejar Reno.

"Ambil lah yang baru" ucap Reno di sela lari nya

"Itu punya gua bego"

Kiki dan Riko yang melihat kawannya sering bertengkar pun hanya geleng geleng saja.

"Eh besok kita turnamen basket sama sekolahan mana si gue lupa?" Tanya Gino

"SMA cakrawala" kata Kiki

"Asek pasti mantan gua dateng buat liat gua tanding" girang Gino karena mantan nya bersekolah di SMA cakrawala

"Anjr pd akut amat Lo" ledek Riko

"Iya lah dia kan buaya" ledek Kiki, membuat Gino melemparkan benda asal ke arah Kiki namun tak mengenai nya.

"Sialan Lo" kesal Gino

"Bang kita boleh Dateng ke sekolah buat Liat kalian tanding ga?" Tanya salah satu anggota yang beda sekolah. Kiki tampak terdiam sejenak.

"Boleh lagian gada larangan juga buat penonton" kata Kiki yang di anggukan oleh Gino dan Riko.

"Sip jam berapa tanding nya?" Reza kembali bertanya.

"Sepuluh lah perkiraan" jawab gino

"Oke" balas Reza

"Bos diem aja" tanya Megan yang baru datang setelah mengejar Reno, Alvaro hanya menggidikan bahu.

"Biasa nya juga diem ogeb" cetus Gino

Di lain tempat Aqila dkk sedang berada di Caffe karena hari weekend dan Meraka bosen di rumah nya sendiri jadilah kumpul.

"Bete amat muka Lo ran" ucap regina

"Galang ga ngabarin gue dia kenapa ya" ucap Karin

"Sibuk kali" asal Rara

Karin memang sudah resmi pacaran dengan Galang wakil geng Alaska mereka sudah menjalin hubungan dari pertama masuk SMA Pertiwi kala itu Karin tak punya rasa sama sekali dengan Galang namun karena Galang selalu menunjukkan rasa cinta yang tulus jadilah Karin pun luluh.

"Gausah sedi nanti juga kalau Galang ada waktu pasti ngabarin lo ko" ucap Aqila mencoba menenangkan sahabatnya.

Aqila tak memanggil kakak kepada Galang karena mereka seumuran hanya Alvaro saja yang umur nya beda setahun dari Aqila inti Alaska pun seumur dengan nya hanya ketua nya saja yang beda umur.
Aqila akan  bersikap sopan kepada orang yang lebih tua dari nya ia di didik untuk bisa sopan dan menghargai orang lain.

"Oh gue tau kayanya mereka lagi latihan basket makanya ga ngabarin lo" ucap Rara

"Eh iya ya kan mereka mau turnamen besok" ucap Karin yang mulai ceria

"Kita nonton kan" ucap regina

"Gue gatau" jawab Aqila

"Ish ayolah laa sesekali Lo harus liat" bujuk Karin

"Rugi kalau ga liat soalnya lawan mereka anak cakrawala" ucap Rara

"Mantan Lo juga ikut tanding la" ucap regina membuat Aqila memutar bola mata malas.

"Iya iya gue ikut" akhir Aqila

"Asek"

"Jam sepuluh kan?" tanya Aqila, Rara Karin dan regina pun mengangguk.
Aqila mempunyai mantan kekasih di SMA cakrawala ia pernah berpacaran dengan ketua basket di sana namun hubungan nya kandas karena mereka berbeda keyakinan, di antara keduanya tidak ada masalah Aldevaro dan Aqila tetap berkomunikasi Aqila pun sering jalan bersama Aldevaro  orang tua Aldevaro pun senang bila Aqila main di rumah nya.

"Ting" suara notif di hp Aqila, Aqila pun membuka Rom cheat nya dan ternyata ada pesan masuk dari Aldevaro.

Aldevaro†
"qila besok Lo mau liat turnamen kan?"
"Berangkat bareng gue mau ga?"

Me
"Iya dev kabarin aja nanti"

Aldevaro†
"Oke"

Aqila pun menaruh kembali hp nya di atas meja dan meminum jus nya, ketiga temannya pun sama mereka sedang memakan cemilan nya masing masing.

"Bosen banget gua" ucap regina

"Iya ngapain ya kita" ucap Rara

"Nonton yu ada film baru tau" usul Karin.

"Ayo" ucap Aqila, mereka pun beranjak dari caffe menuju mall untuk menonton bioskop Aqila dan Karin membawa motor sedangkan regina dan Rara membawa mobilnya masing masing, tak butuh waktu lama mereka pun tiba di mall dan langsung membeli tiketnya.

★★★★★

Malam pun tiba Aqila baru saja selesai shalat Maghrib ia menyimpan mukena ke tempatnya dan merebahkan tubuhnya di kasur seraya memainkan ponsel.

Aldevaro†
"Uda shalat?"

Me
"Uda"

Aldevaro†
"Ke pasar malam yu"

Me
"Kapan sekarang?"

Aldevaro†
"Tahun depan cantik"

Me
"Ga Usah muji gue juga tau kali kalau gue cantik, yauda gue siap siap ni"

Aldevaro†
"Hahah iya iya tar gue jemput"

Aqila pun beranjak dari kasurnya menuju lemari iya memilih baju yang akan di kenakan nya, Aqila pun berjalan ke arah kamar mandi, setelah selesai ganti Aqila menuju meja rias ia menatap dirinya di kaca Aqila menggunakan jens light blue dan kaos berwarna putih di tutup dengan jaket nya berwarna hitam, Aqila memakai lip bam dan menyemprot parfum ke  tubuhnya, rambutnya ia biarkan tergerai. Aqila pun keluar kamar untuk izin kepada orang tuanya yang ada di bawah.

"Mah pah aku keluar ya sama devaro" ucap Aqila

"Iya sayang jangan malam malam pulang nya" saran Dina

"Devaro nya mana" tanya Azka papah dari aqila, saat Aqila ingin menjawab namun bunyi bel berbunyi.

"Biar aku yang buka" ucap Aqila ia pun berjalan menuju pintu depan, dan aldevaro lah yang datang.

"Hay cantik amat si" puji aldevaro membuat pipi Aqila merona kemerahan, aldevaro yang menyadari pun tersenyum.

"Gombal Mulu ayo masuk papah nanyain tadi" ajak Aqila aldevaro pun ikut masuk untuk minta izin kepada orang tua Aqila.

"Malam mah pah" ucap aldevaro seraya menyalami

"Malam sayang kamu apa kabar" tanya Dina

"Baik mah"

"Mah pah aku izin bawa Aqila sebentar ya"

"Iya jangan malem malem pulang nya" ucap Dina

"Anak papah jangan sampe lecet ya" ucap Azka

"Siap bos" balas aldevaro


Alvaro And AqilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang