SBF - Liliana Demario

15 3 0
                                    

Ia mengerjapkan matanya berkali kali dengan kepala menoleh ke samping lalu tersenyum melihat dan mengetahui bahwa dirinya tidak lagi tidur sendirian, mulai hari ini saat ia membuka dan menutup mata bayi itulah yang akan menjadi pemandangan pertama dan terakhirnya.

"Good morning cantik," sapa Isaac mencium lembut pipi bayi yang gembul itu lalu meregangkan otot ototnya.

Isaac beranjak dari kasur tak lupa menata guling dan bantal di samping bayinya, namun sebelum itu Ia berjalan ke dapurnya dan memasak air kemudian pergi ke kamar mandi untuk cuci muka.

Kakinya melangkah keluar dari kamar mandi lalu mendengar suara bel rumahnya berbunyi membuat dirinya melangkah mendekat ke pintu matanya memicing melihat seseorang dari lubang kecil di pintu, mengetahui siapa yang datang Isaac langsung membukakan pintunya.

"Nih! Udah gua beliin keperluan yang lo butuhin," ucap Demian menaruh 4 tote bag dan satu kardus di atas meja yang berisi kebutuhan untuk si bayi.

Isaac tersenyum manis menatap Damian dengan tangannya menepuk pelan bahu Damian, "Thanks ya Dam," ujarnya lalu membereskan barangnya satu persatu.

Isaac membuka kardus yang bersi bak mandi buat bayi lalu menaruhnya diatas meja dan menyingkirkan 3 Tote bag lainnya, sebelum memindahkannya air panasnya Isaac menyiapkan keperluan lainnya.

"Siapa namanya?" tanya Demian yang hanya duduk dan menatap Isaac yang sibuk menyiapkan sesuatu.

"Liliana Demario," jawabnya sejenak menghentikan aksinya.

"Namanya cantik kan?" lanjut Isaac tersenyum lalu melanjutkan aksinya yang sempat berhenti.

Damian mengangguk, "Cantik, udah izin ke nyokap?" tanyanya dan dibalas gelengan kepala dari Isaac.

"Lili belum sepenuhnya bisa gua adopsi, gua berencana kasih tahu nyokap bokap setelah gua bener bener bisa adopsi Lili," jelasnya.

Setelah selesai menyiapkan semuanya, Isaac berjalan ke kamarnya dan melihat Liliana sudah membuka matanya, namun ia tidak menangis, melihat hal itu Isaac menatapnya dengan tatapan penuh kasih sayang, "Ah anak Ayah sudah bangun," serunya dengan nada pelan dan tersenyum lalu mencium pelan pipinya.

Dengan gerakan tangannya yang perlahan, Isaac mulai membuka baju Liliana dengan sangat lembut. Isaac menutupi tubuh kecil Liliana dengan handuk berwarna putih miliknya yang baru diambil dari lemari.

Isaac mengangkat Liliana  ke gendongannya dengan perlahan dan berjalan keluar kamar, "Lili mandi dulu ya, abis itu minum susu biar cepet besar," ucap Isaac dengen lembut menaruh Liliana ke dalam bak mandi dengan satu tangan menahan kepala Liliana.

Tangannya yang kaku itu mulai memandikan Liliana dengan perlahan dan selembut mungkin untuk menghindari kejadian yang tidak terduga, Isaac tersenyum sembari tangannya membasuh lembut kepala Liliana dengan air hangat.

Setelah itu Isaac langsung mengangkat tubuh Liliana lalu dibalut dengan handuk yang bertekstur lembut agar tidak menggores kulit bayinya.

"Gua balik," sahut Demian yang sudah membuka pintu namun langkahnya terhenti mendengar Isaac memangilnya.

Damian menghela nafas mengurungkan niatnya dan kembali menutup pintunya lalu berjalan mendekati Isaac yang sedang memakaikan Liliana baju.

"Lo gak sekolah?" tanya Isaac menoleh dan menatap Damian yang duduk di sofa sembari  memainkan handphone.

"Lo pikir aja kenapa gua gak sekolah?" ucapnya bertanya balik dan enggan menjawab pertanyaan yang di ajukan oleh Isaac.

Isaac terkekeh kecil berjalan mendekati Damian dengan menggendong Liliana yang sudah rapih memakai baju, "Karena lo masih disini, tolong bentar," ujar Isaac memberikan Liliana ke Demian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Suddenly Become A Father [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang