Mesin kapal motor mulai menderu, perlahan membelah lautan. Kapal berukuran sedang itu membawa para pelancong kearah pulau Udo. Di antara para pelancong itu terdapat sekelompok eksekutif muda. Dan sudah dapat dipastikan Taehyung berikut juga Yuki ada di dalamnya.
Tanpa ada keinginan untuk bergabung dengan rombongan orang-orang yang akan berkunjung ke kediaman Tuan Jung, Yuki lebih memilih berdiri sendirian di buritan.
Dari jarak yang cukup jauh, Taehyung memandangi sosok Yuki yang tengah menikmati hembusan angin laut. Sesekali Taehyung tersenyum ketika gadis Jepang itu tersenyum simpul menikmati hembusan angin yang menyibak helaian rambut panjangnya.
Dalam hati, Taehyung ingin sekali menghampiri sosok itu. Namun, di urungkannya niat itu karena lengan Yena yang melingkar di lengannya. Selain itu, dia tahu hal tersebut tidak akan disukai oleh Yuki yang notabene membencinya.
Karena alasan-alasan itu lah Taehyung akhirnya lebih memilih berdiri di tempatnya sekarang, dan dia bersyukur karena pilihannya itu telah membuatnya dapat menikmati senyum Yuki yang jarang sekali dilihatnya.
"Oh, mau apa playboy sialan itu kesana?" dengus Taehyung tiba-tiba ketika melihat Chanyeol yang juga ikut dalam rombongan mendekati Yuki. Kaki Taehyung sudah melangkah, namun tubuhnya tertahan pelukan lengan Yena.
"Oppa neo eodiga?" tanya Yena ketika hentakan lengan Taehyung yang mengalihkan dirinya dari obrolan.
"Oh, aniya.. Aku tidak akan kemana-mana." jawab Taehyung gugup dan ketika Yena sudah berpaling darinya, dia kembali memandangi Chanyeol dan Yuki yang kini sedang berbincang di kejauhan.
***
"Hmm, boleh aku berdiri disini bersamamu Hiragawa-ssi?" Tanya Chanyeol basa basi sambil menggenggam besi kapal lalu melirik Yuki sebentar.
Gadis itu hanya menaikkan sudut bibirnya, sinis. Kemudian dia menghela nafas, malas meladeni Chanyeol.
"Come on, So.. Stop pretend as a cold stubborn girl." ujar Chanyeol sambil merangkul bahu Yuki dan gadis itu segera menepisnya. Namun bukan Chanyeol namanya kalau tidak bertindak menyebalkan dengan kembali merangkul gadis itu.
"Apa pukulan Jungkook yang membuatmu masuk rumah sakit waktu itu belum cukup membuatmu jera Tuan Park?" balas Yuki dingin.
"Cih~ pukulan itu tidak akan membuatku menyerah mendapatkanmu Nona." ujar Chanyeol sambil tertawa lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Yuki.
"Aku rela dipukuli lebih parah dari itu kalau memang aku bisa mendapatkanmu sweetie.." lanjutnya dengan berbisik pelan. Membuat Yuki bergidik dengan hembusan nafas hangatnya.
Walaupun Chanyeol bukan tipe pria yang takut pada wanita. Namun dia tidak bodoh. Pria itu segera melepaskan tangannya dari bahu Yuki ketika tangan gadis itu bergerak ke balik kain lengan kimono hitamnya. Chanyeol melepas rangkulannya, karena dia tahu Yuki hendak mengeluarkan sebuah senjata yang mungkin bisa membuatnya mati konyol.
"Kau hebat Sohyun. Aku tidak menyangka kau bisa menggulingkan Kim Corp, membuat Kim Tae Oh terlibat kasus hukum dan kudengar Kim Taehyung juga masuk rumah sakit. Apa itu juga ulahmu?"
"Apa aku harus menjawab pernyataan terakhirmu Tuan Park?" balas Yuki dengan seringaian liciknya yang membuat Chanyeol berdecak kagum.
"DAE-BAK!! Kau hebat Hiragawa Yukino!" puji Chanyeol sambil bertepuk tangan.
"Aku saja yang bertahun-tahun berusaha keras menggulingkan mereka, belum pernah berhasil. Tapi kau hanya membutuhkan waktu kurang dari dua bulan. Awesome!"
Yuki mau tidak mau tersenyum mendengar pujian Chanyeol. Gadis itu melirik Chanyeol lalu menggelengkan kepalanya.
"Tapi kudengar Tuan Jung bukan orang yang mudah dan dia itu sahabat baik Kim Tae Oh, jadi kurasa kau membutuhkan usaha yang lebih baik untuk menjadikannya aliansimu." lanjutnya yang membuat Yuki menoleh kearahnya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
BASTARD
RandomDendam dan penghianatan melingkupi alur kehidupan mereka yang bagaikan pusaran lubang hitam. Taehyung hidup dengan sejuta cinta dan Sohyun hidup dengan satu alasan yaitu Kematian Taehyung.. Akankah Takdir berbaik hati pada mereka? Ataukah sebaliknya...