2

424 83 10
                                    


.
.
.
.

   Melihat kesombongan Skylar, Aeron jadi terpikirkan sebuah ide. Ia tersenyum miring sepersekian detik dan kembali menatap kakak kelasnya ini dengan tatapan datar.

“lo bisa test gue dengan spar one by one, kalau gue menang... Gue resmi join ekskul basket” tantang Aeron, Skylar menaikkan sebelah alisnya. Juniornya ini cukup berani menantang kapten basket Fnatic Academy.

“kalau Lo kalah?” tanya Skylar, Aeron tanpa ragu menjawab.

“lo tentuin sendiri”

“oke, kalau Lo kalah... Siap-siap gue permalukan ditengah lapangan” ujar si kapten yang sukses membuat Aeron menatap nya dengan tajam.

   Beberapa siswa-siswi yang berada didekat lapangan basket seketika mulai mendekat dan merapat untuk melihat spar one by one tersebut. Mereka cukup terkejut ketika ada yang berani menantang Skylar, si  kapten basket yang di cap sebagai pembully tersebut.

“kenapa cuy?”

“tu anak kelas X nantangin Skylar by one basket”

“anjir seriusan? Taruhannya apa?”

“ga tau gue, gue ga dengar lagi apa yang mereka bicarain...”

   Huru hara siswa-siswi disekitar lapangan sukses membuat Dyren yang notabenenya teman dekat Skylar memijat pangkal hidung dengan pelan, pusing seketika menderanya.

   Lagi dan lagi temannya ini membuat kehebohan, jika kalian berteman dengan si kapten... Harus benar-benar ekstra sabar seperti Dyren.

“lek, banyak yang liatin loh... ” ujar Dyren sedikit berbisik, Skylar mengerut kan keningnya heran.

“ya terus?”

Dyren menghela nafas lelah, “kalau Lo kalah... Bisa-bisa Lo yang dipermalukan didepan umum, udah terima aja Aeron... Gausah pakai spar segala” nasehat Dyren lagi dan lagi yang hanya dianggap angin lalu oleh Skylar.

“gue ga bakal kalah Ren, gue udah berlatih keras selama ini... Yakali kalah sama bocah pemula” ucap Skylar sembari tersenyum tipis menatap sahabatnya yang merupakan pemuda Medan itu. Dyren mengangkat bahu nya acuh tak acuh, “ terserah Ler...”

   Skylar kembali tersenyum sinis menatap adik kelas yang baru ia kenal beberapa menit yang lalu.

“banyak yang liatin kita, jangan nangis kalau Lo kalah nanti” Aeron memandangi Skylar dengan tatapan tajam nya.

“lo yang bakal gue permalukan... Alensky Baladewa... Gue pastikan Lo bakal memohon-mohon dibawah gue”  lirih Aeron yang hanya dapat didengar oleh dirinya sendiri, dan... Rinz.

‘mampus Lo Sky, bau bau jadi boty’ Rinz menatap sahabat tengil dan sombong nya itu dengan tatapan yang sulit diartikan.

.
.
.

   Peluit di tiup oleh Kiboy yang saat ini menjadi wasit, tanda permainan telah dimulai. Sesuai aturan yang telah ditetapkan sebelumnya, diperlukan 3 poin untuk kemenangan.

   Skylar memimpin bola, men-dribble nya dengan cepat menuju ring milik lawan. Aeron tentu tak tinggal diam dan berusaha merebut bola dari Skylar, menggagalkan shoot Skylar.

   Aeron melakukan rebound dan merebut bola dari Skylar, men-dribble nya menuju ring milik Skylar dan melakukan gerakan Lay-up dan berhasil memasukkan bola kedalam ring, satu poin didapatkan oleh Aeron. Sementara Skylar gagal karena shooting yang ia lakukan digagalkan oleh Aeron.

   Para penonton dipinggir lapangan semakin ramai, tak ingin menyia-nyiakan momen ini, ketika Skylar ditantang oleh adik kelas.

   Skylar mengatur nafasnya yang tak beraturan, ia kecolongan satu poin... Ini tak bisa dibiarkan. Ia harus memenangkan nya, dia sudah berlatih keras selama ini... Dia tak boleh kalah dari adik kelasnya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang