Di kampung Aldi 2

228 10 2
                                    


Pov Kakek Aldi (Dewi) Pria tua 70th

Pagi ini terasa menyejukan,
Matahari bersinar,
Dan kicau burung saling bersautan,

Ku sedang duduk teras depan rumah,
Memandangi halaman dan jalan kampung,
Sesekali ku minum secangkir kopi

Ada beberapa anak-anak dan gadis berjalan sambil bercengkrama,
Saat melewati rumahku,
mereka melihatku dengan tersenyum ramah,
Mereka menyapa,
"Selamat pagi kek",
Dan aku pun menjawab,
"Ya selama pagi, anak-anak"
"Hati-hati klo main! "

Dalam hati ku menahan rasa iri yang teramat, sangat,
Saat melihat mereka,
Anak2, dan para gadis,
Yang berjalan2 dipagi hari,
Ku menahan tangis ku,
Di dalam tubuh kurus kering,
kakek tua renta ini.

Udah sebulan berlalu,
ku berada di dalam tubuh kakek, tua renta ini,
Dulu ku takkan pernah bisa membayangkan,
Hidup ku akan seperti ini,
Ku ingin melakukan banyak hal,
Seperti yang ingin semua,
Wanita muda ingin lakukan,

Sekarang aku dalam kondisi Ku seperti ini,
tak bisa berbuat banyak hal lagi,
Cuma duduk di teras,
memandang orang yang lewat di jalan,

Saat pertama kali ku terbangun di tubuh ini,
Ku panik,
sangat ketakutan,
Sampai ingin mati rasanya,
ku berteriak, sambil terbatuk2,
Ku menangis dan berguling2
sejadi-jadinya,
Tak berani Ku melihat bayanganku dikaca,
Kulit wajahku terasa kasar dan kusut,

Saat keluarga Aldi tahu kondisiku, mereka pun datang menjenguk ku,
Ku menjelaskan semua hal yang telah terjadi kepada mereka,
Bahwa aku bukan lah kakek mereka,
tapi Dewi Puspita Sari,
Wanita yang pernah menjadi tunangan Aldi,
Tapi Aldi cuma diam, dan membantah nya,
dia mengatakan bahwa aku sedang mengingau,
atau kesurupan,

Ku mulai lelah untuk menjelaskan,
percuma saja,
Tak ada yang akan percaya,
Mereka menganggap ku gila dan tidak waras,

Beberapa hari setelahnya,
tubuhku sakit2an,
Ku merasakan siksaan teramat sangat menyakitkan,
Seluruh tubuh Ku terasa sakit,
Panas dingin, pegal linu,
Sangat lemah untuk sekedar menggerakkan tangan,
Karena tubuhku sudah menjadi tua renta,

Aku dirawat inap di puskesmas
sampai seminggu,
Itu pertama kalinya dalam hidup Ku,
Aku terlihat sangat menyedihkan,

setelah sembuh,
Ku kembali kerumah,
Dengan menggunakan kursi roda,
Setelah beberapa hari,
Akhirnya Ku bisa berjalan,
Meskipun harus pelan dan berhati-hati,
Keseimbangan tubuhku ini sangat kacau

Ku sadar,
Bahwa percuma saja usahaku,
Ku tidak tahu kenapa aku bisa seperti ini,
Mungkin ada hubungannya dengan Aldi,
Tapi Aldi, cuma diam, tak menjawab,
Dengan dia seperti itu,
ku tak akan ada kesempatan untuk bisa kembali ke tubuh lamaku,

untuk berjalan aja susah,
Ku berusaha menerima hidupku kini,
Meskipun itu tidak mungkin,

Ku sesekali membayangkan tentang masa laluku,
Sebagai seorang wanita muda, cantik, bertubuh seksi, berpayudara besar, berpakaian anggun,
Kehidupan yang penuh dengan pujian, kenyamanan, kekayaan,
keberuntungan,
menikah dengan pria idamannya,
Hidup sebagai seorang istri,
Melahirkan beberapa anak,
bahagia dirumah mewah, punya mobil, punya pembantu, dll,

Tapi sekarang,
Semua tinggal kenangan,
hanya mimpi belaka,
Tak kan ada yang menyadari bahwa aku dulu adalah Dewi,

Teman-teman Ku takkan ada yang percaya,
andai ku menemui mereka dan menjelaskan
mungkin mereka akan menganggapku kakek yang gila, tidak waras.

Dewi Puspita Sari,
Nama yang tak ingin
Ku lupakan,
tapi perlahan mulai memudar,
Sisa ingatan Ku dulu perlahan  menghilang
Kemalanganku berakhir disini,
menjadi kakek tua renta.

Diatas SepatunyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang