Sudah hampir empat bulan Laya menjadi istri untuk Taehan dan ibu untuk anak-anak Taehan dia selalu berusaha menjadi yang terbaik, memberikan yang terbaik meski dipenuhi rasa sakit karena sejauh ini Taehan masih bersikap dingin pada nya.
Dan juga Taehan yang selalu datang ke acara penting hanya mengajak Yushan dan Hana, padahal semua rekan nya membawa istri mereka, selama empat bulan Laya mencoba untuk tetap kuat di rumah yang masih asing untuk nya.
Sesekali dia juga mengunjungi Bamsuu, Bamsuu yang berusaha mencari beasiswa, ada tawaran untuk beasiswa Bamsuu namun dari kampus luar negeri, meski sebenarnya dia tidak terlalu ingin namun dia tidak ingin memberatkan orang lain lagi, dia mencoba untuk mandiri.
Dan sekarang, hari kelulusan Bamsuu akhirnya Bamsuu lulus sekolah dengan menjadi juara kelas, Laya tahu Bamsuu memang pintar dan rajin.
"Selamat atas kelulusan mu Bamsuu, selamat menjalani kehidupan yang sesungguhnya noona selalu mendoakan yang terbaik untukmu"
"Terima kasih noona, oh iya aku ingin memberitahu noona bahwa aku sudah setuju untuk kuliah di luar negeri, aku akan ke London dan tinggal di sana noona jangan khawatir aku mendapatkan beasiswa penuh, Sekolah SMA ku pun mendukung ku soal ini, soal biaya jadi noona tidak perlu khawatir dan aku akan tetap berusaha mencari uang juga untuk bisa membayar biaya pengobatan appa pada keluarga Kim"
Laya tersenyum "Kamu selalu membanggakan, hah anak kecil yang dulu suka aku jahili sudah besar sekarang. Noona sedih sebenarnya jika kamu ke London, noona akan sendirian di sini noona tidak punya siapapun selain kamu di sini" ucap nya sambil menahan air mata.
"Noona, aku yakin suatu saat keluarga Kim akan benar-benar menjadi keluarga sesungguhnya semua perlu waktu. Noona jangan lupa hubungi aku jika terjadi apa-apa, hanya sebentar noona setelah itu aku akan kembali. Oh iya, soal paman noona tenang aja aku akan berusaha menuntut paman dan bibi yang selalu bertindak semena-mena terhadap kita"
Setelah menghadiri kelulusan Bamsuu, Laya langsung menjemput Yushan di Sekolah nya biasa Yushan pulang sendiri namun kali ini dia menjemput Yushan, mencoba untuk selalu mendekatkan diri dengan anak pertama dari Taehan.
Sesampainya di Sekolah, Laya menunggu Taehan di gerbang Sekolah di lihat nya Yushan berjalan sendiri sambil menunduk terlihat wajah nya yang sangat lelah.
"Yushan"
"Tante?"
Selama empat bulan ini Yushan cukup terbiasa dengan hadirnya Laya, apalagi Hana, Hana sudah sangat dekat seperti nya dengan Laya. Saat ibu nya masih hidup pun Hana kekurangan kasih sayang seorang ibu, jadi dengan hadirnya Laya membuat Hana merasa dicintai, disayangi dan benar-benar merasa seperti memiliki seorang ibu.
Namun berbeda dengan Taehan, pria itu masih bersikap dingin, seolah kehadiran Laya tidak ada. Bahkan tidak jarang Laya juga mendapatkan kata-kata kurang menyenangkan, namun untuk perlakuan kasar sejauh ini Laya belum mendapatkan meski ada kekhawatiran dalam dirinya akan hal itu.
"Yushan, tidak apa kan tante jemput?"
"Tidak apa, hanya saja aku terbiasa pulang sekolah sendirian"
Laya tersneyum mereka berjalan menuju halte untuk menunggu bis datang, Yushan setiap hari naik bis entah kenapa dia sangat menyukai itu dibanding harus di jemput oleh supir.
Hampir lima menit menunggu bis akhirnya tiba, kedua nya naik dan duduk bersebelahan Laya tersneyum ketika melihat Yushan mengeluarkan ponsel nya dan langsung bermain game.
"Yushan bukankah kita pernah bertemu?
"Iya, waktu itu tante juga naik bis"
"Benar, kenapa kamu melihat ku seperti itu waktu itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
••STAY WITH YOU••
De TodoSeberat apapun ujian nya, cinta akan tetap menyatukan semua. Terkadang harus melewati rasa sakit terlebih dahulu untuk menemukan sebuah kebahagiaan.