HL 02

1 1 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Happy Reading! 🎉


"You swore that you loved me but where were the clues? I died on the alter waiting for the proof"  - So Long, London Taylor Swift

.
.
.
.
.
.

Akhirnya, setelah menempuh perjalanan selama 7 jam kini Hazel tengah membereskan barangnya karena pesawat akan landing.

Hazel menarik nafas dan menghembuskannya, kini ia akan memulai lembar baru seperti yang di katakan Lelaki itu yang tak lain adalah Archen.

"Hello London, I hope to find magic and happiness when I'm with you." Ucap Hazel pelan namun masih bisa di dengar oleh Archen

"No need to worry, you will find miracles here. be it happiness, love, or success, jangan terlalu larut dalam kesedihan Hazel tidak baik untuk kesehatan kamu apalagi pikiran kamu. berbahagia lah di kota ini, kau harus tau bahwa London juga dikenal dengan kota romantis setelah Paris" Ucap Archen, Ntah mengapa saat pertama melihat gadis yang ia temui di bandara sebelum nya itu, ia merasa seperti ingin menjaga gadis yang sekarang disamping nya ini. Archen juga tidak tau kenapa saat sedang bersama Hazel dia banyak bicara? biasanya dia sangat irit berbicara. Hanya Archen yang tau....

"he'um, terimakasih Archen, sampai jumpa" ucap Hazel

"Iya, see you Hazel, umarım güzel bir kaderde tekrar karşılaşırız" Ucap Archen dalam bahasa turkey nya, karena ia tak ingin Hazel tau ah ralat bukan tak ingin tetapi belum saat nya.

Hazel yang kurang mengerti itu pun, hanya mengangguk kepala saja, dan ia pun pergi keluar dari pesawat mendahului Archen.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hazel segera pergi menuju apartment yang sudah di pesankan oleh Ayahnya, Hazel meminta tolong sama Ayah Ruslan untuk memesankan dia Apartment karena takut tidak sempat nantinya.

Setiba nya di apartment, Hazel langsung merebahkan diri nya di kasur king size, Hazel menatap atap putih apartment nya. ia teringat kembali hal menjijikan yang di lakukan oleh mantan nya itu.

Saat sedang asik dengan pikirannya ponsel nya berbunyi tertulis My Dad yang menelfon Hazel.

"Hallo ayah"

"..............."

"Iya ayah, aku baru sampai apartment"

"............"

"tidak perlu khwatir ayah, aku akan mengurus surat pindah university"

".........."

"benarkah? ayah sudah mengurus nya?"

".........."

"Iya ayah, salam untuk bunda, sampai jumpa"

Telfon pun terputus, Hazel memang masih kuliah, ia memasuki semester 4 kedokteran. dulu saat ingin masuk fakultas kedokteran sangatlah susah bagi Hazel, bukan karena saingan.

Tidak ingin berlarut-larut kini Hazel pergi untuk membersihkan diri dan bersiap untuk keluar untuk membeli beberapa cemilan.

"Lupakan yang lalu dengan mulai hal yang baru" ucap Hazel menghibur diri nya sendiri, lalu ia pun pergi keluar tak lupa mengunci pintu apartment sebelum pergi.

Saat sedang jalan mata Hazel tidak bisa mengalihkan tiap sudut kota tersebut ia merasa seperti sedang di dunia dongeng saat ini. London begitu sempurna.

Tiba nya Hazel di pusat perbelanjaan kota London ini, Hazel langsung mengambil troli dan memilih beberapa makanan dan minuman.

"Oh my sweetie Hershey cookie, I'll buy you honey" Hazel berlari kecil sembari mendorong troli nya untuk mengambil cookie hershey kesukaannya itu.

"Omg I got you I got you" Ucap Hazel gembira, ia melupakan fakta bahwa sekarang sedang berada di pusat perbelanjaan, orang-orang melihatnya aneh saat ini juga sama hal nya dengan seseorang yang berdiri tak jauh dari tempat Hazel berada.

"Apakah orang aneh itu baru berada disini?" Ucap pria tersebut yang langsung pergi meninggalkan Hazel.

Puas dengan berbelanja kini Hazel segera membayar barang belanjaannya dan kembali ke apartment nya.

Tiba nya Hazel di apartment, ia menyusun barang belanjaannya, setelah itu Hazel mendudukan diri nya di sofa sembari memakan hershey cookies yang tadi ia beli, sambil menonton film.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tak terasa kini hari sudah mulai sore, Hazel tidak tau ingin melakukan apa disini. Hazel kembali bersiap dan pergi untuk sekedar minum kopi di cafe yang tak jauh dari apartment nya.

Lagi lagi Hazel dibuat takjub dengan nuasana di dalam caffe tersebut, dengan warna coklat keemasan dihiasin oleh lampu dan beberapa hiasan dinding seperti sudah menjadi ciri khas London.

"Excuse me, can i order one Signature Espresso hm and Vanilla French Toast" pelayan itu mengangguk dan pergi.

Sambil menunggu pesanan datang Hazel memainkan ponsel nya, untuk membuat story Instagram.

"Please enjoy"

"Thank you sis"

"Woah delicious bro" ucap Hazel tidak bisa lepas dari sikap bar-bar nya walau ia seorang dokter.

"Harus diabain gak sih" Lantas Hazel memfoto yang ada di depannya itu.

Aycezel_E

Caffe and rain today🙃❤️💬♐Likes by Katrinea Comment Yourlove

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Caffe and rain today🙃
❤️💬♐Likes by Katrinea Comment Yourlove

Katrinea : Lo kemana?

SecretMrii : cafe? where you face?

Akaradric : Kamu dimana? aku bisa jelasin

Claraoo : Hii gurll

Comment off.!

Hazel kira Kara tidak akan mencari diri nya, Hazel cukup terkejut dengan Kara yang tiba-tiba saja komen dalam postingannya, tapi Hazel tidak peduli dengan itu mau Kara menjelaskan sampai mulut nya berbusa pun Hazel sudah tidak ingin mendengarkan pria itu berbicara. Lagian tidak ada untungnya juga bukan? pikir Hazel.

Hampir satu jam Hazel anteng duduk di caffe karena hujan tiba-tiba datang membasahi kota tersebut, kini akhirnya ia kembali ke apartment dan membersihkan dirinya lalu tidur untuk memulai hari hari yang melelahkan selanjutnya.




Hallo gimana cerita nya?, makin ga nyambung ya?, semoga suka ya jangan lupa vote sebagai bukti tanda cinta asik ahahah, see you next part 〽️

Hello LondonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang