HL 03

1 1 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading 🎈

You are like a sunflower, every time I see you I feel peaceful and smile. I don't know exactly what this feeling is? Because it's different from before - Archen




LONDON, 06.00 GMT

Hazel terbangun karena suara alarm yang berbunyi dari ponselnya, ternyata sudah pukul enam pagi.

Hazel segera beranjak dari tempat tidurnya, karena hari ini ia harus mendatangi kampus tempat dimana ia akan kuliah di London ini.

"Hmm pake baju apa ya?" Ucap nya seraya memilih baju, terlalu bingung memilih baju akhirnya Hazel memakai celana cream dengan baju berwarna hijau mint.

Tak lupa ia breakfast terlebih dahulu, Hazel hanya memakan sereal dan roti beserta susu vanilla adalah favorite nya. Sehabis breakfast Hazel langsung keluar ke apartment nya dan pergi ke University College London atau yang biasa disebut dengan UCL.
.
.
.
.
.
Setibanya Hazel di UCL tidak membutuhkan waktu lama ia langsung mencari ruang rektor, sudah kesekian kali nya Hazel berkeliling disana namun hasilnya tetap nihil, ia tidak menemukannya melainkan malah tersesat.

Mata Hazel menangkap seseorang yang berdiri membelakanginya, sepertinya orang itu sedang bermain ponsel, lantas Hazel pun langsung saja menghampiri pria tersebut.

"Excuse me?" merasa seorang wanita seperti memanggilnya, pria itu menoleh dengan menaikan alisnya.

"Ada apa?"

"Bisa tolong bantu aku untuk ke ruang rektor?"

"Baiklah" Kedua nya pun berjalan ke tempat ruang rektor berada.

"Aku seperti pernah melihat nya?, apakah dia gadis gila yang berada di pusat perbelanjaan itu?" Batin nya melihat Hazel yang berjalan mendahului nya.

Sampai nya di ruang rektor pria tadi menyuruh Hazel untuk masuk, dan Hazel hanya mengangguk kepala

"Hm terimakasih......" ucap Hazel

"Mavi"

"Ah terimakasih Mavii" Hazel tersenyum, kemudian ia mengetuk pintu terdengar suara nyuruhnya untuk masuk dan Hazel tak menunggu lama Hazel masuk ke dalam. meninggalkan Mavi sendiri.

"Ternyata dia tidak seburuk itu, apakah dia kuliah disini juga?" Batin Mavi lalu segera pergi dari sana, karena ia juga harus menemui salah satu dosennya.
.
.
.
.
.
.
.
Sehabis berbincang dengan rektor kini Hazel sedang pergi menuju taman kota untuk sedekar duduk melihat pemandangan.

Saat sedang asik berjalan ia tidak sengaja menabrak seorang anak kecil perempuan, terlihat dari raut wajah nya anak itu sepertinya kebingungan, dimana orang tua nya?

"Hai, jangan menangis" ucap Hazel melihat mata anak itu mulai berkaca-kaca

"Maafkan aku, dimana orang tua mu?"

"Anlamıyorum" Bahasa Turkish pikir Hazel, ia juga tidak seberapa mengerti, lantas Hazel pun membuka ponselnya guna untuk metranslate.

"Özür dilerim, annenle baban nerede?"

"Bilmiyorum"

"Benimle gelmek ister misin, dondurma alalım, ister misin?" mendengar itu gadis kecil tersenyum dan mengangguk dengan semangat, Hazel tersenyum dan menggandeng tangan nya. Keduanya pergi untuk membeli ice cream

"Permisi saya mau ice cream nya dua ya pak, rasa vanilla dan strawberry" Penjual ice cream mengangguk

Hazel baru ingat ia tidak tau nama anak yang sedang bersama nya ini.

"what is your name girl?"

"Asya EA" ucap nya, Hazel mengerutkan alis nya seperti tidak asing dengan nama akhir anak itu, tapi ia lupa.

"Ini ice cream nya silahkah dinikmati"

"Oh terimakasih pak"

Hazel memberikan ice cream rasa strawberry itu pada Asya dan menggandeng sebelah tangannya yang lain untuk mengajaknya duduk di kursi kosong taman itu.

Kedua nya tertawa walau kadang Asya maupun Hazel tidak mengerti apa yang keduanya bicarakan, sampai akhirnya seorang lelaki menghampiri kedua nya

"AĞABEY" teriak Asya saat melihat seorang lelaki menghampiri keduanya, membuat Hazel ikut melihat ke depan.

"Ar....Archen?" Ah kini Hazel mengerti anak kecil yang bersamanya ini mungkin anak Archen karna ujung nama keduanya sama

"Kamu tidak apa-apa? apa ada yang sakit?" ucap Archen khawatir dengan Asya lalu ia memeluk Asya sayang

"Asya marah sama kakak, karna ninggalin Asya sendiri untung ada kakak cantik" jelas Asya sembari melihat ke arah Hazel, Archen pun berdiri dan tersenyum pada Hazel

"Hai, we meet again Hazel" ucap Archen masih dengan senyuman khas nya itu

"Hai juga Archen, kalo begitu aku duluan ya, dan Asya kamu sudah bertemu dengan kakak mu, jadi aku akan pulang sampai jumpa" ucap Hazel pada keduanya

"Tunggu Hazel, Teşekkür ederim sudah menjaga adik ku"

"it's okay, aku pikir Asya anak mu ternyata adik"ucap Hazel terkekeh karna salah mengartikan

"Hei kau pikir aku setua apa hah? aneh sekali"

"Kenapa kau ketus lagi dasar kau pun aneh"

"Sudah lah aku akan pulang juga"

"Iya pulang saja sana, Asya daa sampai jumpa" ucap Hazel mengelus rambut Asya dan pergi dari sana.

Sepanjang jalan Hazel menggerutuki dirinya sendiri, bisa-bisanya ia mengira bahwa Asya adalah anak dari seorang Archen, tidak habis pikir batin Hazel.














paaa kabareeee, makin ga jelas yaaa?, maaf yaaa gess, jangan lupa voteeee yaaaa!!!! uhuh see you next chapter.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hello LondonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang