1

27 3 4
                                    

Beberapa pengurus Angel berjalan secara cepat, mereka berbincang-bincang tentang beberapa kelahiran Angel yang akan terjadi di Pohon kehidupan, beberapa mendoakan semoga ada yang masuk ke divisi tugas mereka.

"Ada yang aneh disini," ucap salah satu Angel saat memeriksa kunci takdir yang berada di ranting salah satu kristal roh yang berada di Pohon suci tersebut, beberapa Angel menatapnya dengan tatapan bingung dan binar.

" Nama takdirnya terlalu banyak," Ucap Angel itu, yang merupakan salah satu dari seraphim, salah satu Angel tingkat tinggi, Aaron, " Tidak ada yang salah dengan hal itu, lihatlah, aliran rohnya berwarna emas.. dia ditakdirkan menjadi pemimpin Light."

Light, tempat para angel tinggal dan berpulang, Light berada di atas langit, mereka merupakan pemuja beberapa Dewa dan satu Dewa sentral.

" Namun, takdir yang akan mengantarnya.." kata-kata Aaron dipotong oleh Gevariel, selaku teman dan pemimpin Light saat ini, " Dia bisa melewatinya," " tapi "

"..." Gevariel hanya diam, melirik Aaron dengan tajam, Aaron pun tidak melanjutkan bicaranya, aura diruangan suci itu menjadi canggung.

.
.
.

" Gevariel tunggu!" Ucap Aaron saat mereka berdua berjalan di lorong ruang doa, " Dengarkan aku!" Gevariel terhenti, menatapnya dengan tatapan kesal, " Dia merupakan salah satu pemimpin di masa depan setelah Kau dan Matvey, Aaron. Kita tidak bisa mengugurkannya begitu saja."

" Tapi takdirnya terlalu banyak, kita tidak tau apa dampak positif dan dampak negatif yang akan datang jika dia tetap ada, tidakkah kau berpikir? Lebih baik kita memotong masalah sebelum hal itu terjadi."

" Dan itu adalah saranmu, dengarkan aku Aaron, aku rasa aku menyukai aura yang dikeluarkan oleh kristal roh tadi," Aaron terdiam, " dan itu alasanmu tidak memotongnya?" Gevariel tertawa lembut, " hey, ayolah. Takdir tidak selamanya buruk kan?" "Namun takdir tak selamanya indah Gevariel," ucap Aaron , mengingatkan.

" Takdir yang sudah lebih dari tiga nama itu menggerikan, sudah beberapa kali kita diberitahu oleh para Dewa? Tidakkah kau mengingatnya?" Gevariel mendesah lembut, " Jika ada sesuatu yang terjadi di Light," ucapan Aaron terhenti saat menatap senyum ramah dari Gevariel, " Kita tidak bisa memotong Angel yang mempunyai aura Dewa sentral kan."

Deg

" Apa.. maksudmu," Gevariel tertawa ringan, senang menatap wajah Aaron yang bingung seperti itu, " Intinya. Walaupun kamu menyuruhku untuk memotong ranting itu, aku tetap tidak bisa, " Aaron menghembuskan nafas ," kalau begitu, jika ada apapun itu, aku tidak akan membantumu."

" Jangan ngambek seperti itu," Ucap Gevariel dengan nada mengejeknya, Aaron mencubit pipi Gevariel, membuat lelaki itu mengasuh kesakitan " aduh!"

. . .

" Malam ini.. sedikit dingin, " Gumam pemuda berambut putih dengan manik emasnya, sedang mencatat lembut buku kecilnya, menatap hamparan rumput yang terlihat dari jendela kecilnya.

Einar, itulah namanya, nama dari seseorang yang mempunyai nama takdir yang lebih dari satu, walaupun begitu, dirinya tetap di lahirkan dan dirawat oleh Gevariel, selaku pemimpin Light dan juga gurunya, pemuda angel itu mendesah lembut, menatap kearah teman akrabnya, Pita.

" Pita tidur dengan pulas lagi ." Tulis Einar di buku kecilnya, sekali lagi. suara api kecil dari lilin yang menemaninya terasa hangat, Einar menatap kearah tulisan yang ia tulis, angel itu tidak bisa tidur sama sekali, sudah lama ia menderitakan hal ini, namun, ia tetap enggan membicarakannya kepada gurunya. Gevariel merupakan guru yang perfectionis.

" Mhh.." Einar menahan rasa kantuknya, ia merenggangkan tubuhnya, menatap lelah keatas langit-langit ruangan, kamar berbahan kayu itu sangat hangat dan sederhana, Einar bersenandung lembut, memikirkan apa yang akan mereka lakukan besok.

AmirtaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang