2

5 1 0
                                    

Sudah beberapa ribu tahun berlalu, Para malaikat muda itu mulai menjadi dewasa. Beberapa mulai bangkit, termasuk Pita , namun Einar..

.
.
.

" INI TIDAK ADIL!!!" ucap Einar muda saat menatap Pita yang sudah bisa menggunakan seluruh kekuatannya, Pita hanya tersenyum mengejek, membuat Einar semakin naik pitam, " PITAA!!"

Brak!!
?!

" ... " Pita dan Einar terdiam, suara tadi berasal dari kantor Gevariel, dengan cepat mereka berdua berlari, dari lorong ke tempat dimana suara itu berasal, terlihat Aaron yang berjalan cepat melawan arah mereka , namun kedua angel muda itu nampak tidak peduli karena khawatir ada yang terjadi dengan guru yang sudah dianggap sebagai ayah mereka sendiri.

" Guru!?"
...

Nampak ruangan Gevariel yang berantakan, dengan lelaki angel yang menyentuh kaca jendela besar yang menghadap langsung pemandangan Light, " ah, anak-anak? Ada apa?," ucap Gevariel tampa membalikkan tubuhnya kearah kedua muridnya itu.

".. Tadi saya lihat Aaron—"
" Pita. Kamu sudah tau tugasmu kan?"
Kata-kata Gevariel membuat Pita terdiam , Gevariel benar. Pita harus mencatat dan membantu angel destiny lainnya, disisi lain Einar menatap Gevariel dengan teliti, ada beberapa bekas regenerasi di tangannya, apakah kedua angel itu bertengkar.

" Kalau begitu saya pamit undur diri.." Ucap Pita saat ia keluar dari kamar, disisi lain, Einar duduk di sofa tamu, ruangan itu sangat luas, dengan miniatur Light dan beberapa simbolis para dewa serta bintang-bintang yang nampak melayang di langit-langit ruangan itu, warna putih menambah kesan hangat dan suci.. namun tentu saja, sedikit berantakan.

" Pak ver.." Ucap Einar, membuat Gevariel membalik dan menatapnya dengan manik biru langitnya yang nampak sedih, " Iya Einar?," jawab Gevariel yang sudah duduk di hadapan Einar, senyum tulus nampak di bibirnya, " .. anda.. bertengkar dengan.. tuan Aaron lagi?"

...

" Aaron, bagaimana jika penelitian ini kita uji kepada salah satu Angel? Kita harus bisa memecahkan permasalahan penduduk di light."

" Gevariel? Apa maksudmu. "
" Aku akan menjadikan diriku sendiri sebagai objek yang memberi, kita hanya perlu mencari wadah—"

Suara gebrakan meja terdengar, Aaron menatap Gevariel dengan tatapan sedih dan marah.

" Aku tau kau kecewa , tapi.. hanya ini jalan yang kita punya, aku.. sebagai pemimpin harus bertanggung jawab.. tidak seharusnya kita berperang di underword saat penduduk kita ini sangat menderita.. sumber daya angel kita rendah Ron.. "

"..."

" Aaron.. "
" Kau gila Gevariel."
" Aku sudah memikirkan hal ini berkali-kali.. jika saja.. "

Dengan cepat Aaron berdiri, mengambil berkas-berkasnya dan keluar dari ruangan Gevariel, pintu terbanting cukup keras karena Aaron tidak bisa menahan rasa tabahnya yang seperti biasa.

"..."

....

" Pak Var?" Gevariel yang melamun menatap Einar dengan bingung, Einar hanya tersenyum lembut, berusaha menyemangati gurunya itu, " saya sayang kepada anda.. Pak Gevariel.."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AmirtaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang